Cakupan kegiatan ini meliputi beberapa tahapan meliputi :
a. Seleksi material
Secara
teori sangat mungkin mulai melaksanakan penelitian dari bagian sel
tanaman, akan tetapi yang harus dipilih adalah bagian tanaman yang masih
aktif membelah seperti bagaian pucuk tanaman dari pohon induk.
b. Sterilisasi bahan tanaman
Kontrol
kontaminasi dari mikroorganisme adalah sangat penting dalam proses
pertumbuhan selanjutnya. Jaringan tanaman seperti meristern apikal dan
kambium mungkin bebas dari mikro-organisme, tetapi jaringan lain sering
terkontaminasi cendawan dan bakteri, te rutama jaringan yang berasal
dari tanaman yang ditumbuhkan di lapangan. Sterilisasi permukaan dari
eksplan dapat digunakan 2 % Bayclean. Penggunaan 0, 1 % Tween 80 sebagai
surfactan sangat membantu penetrasi sodium hypochlorite masuk ke dalam
jaringan eksplan. Selain itu eksplan dapat juga direndam dalam 70 %
ethanol selama 30 -60 detik sebelum perlakuan bayclean.
c. Induksi dan Multiplikasi
Pemantapan
kultur dan regenerasi tanaman dilakukan dengan sistem penapisan. Jenis
tanaman dan media ditapis secara bersama-sama. Eksplan yang dipakai
pucuk aksiler. Terdapat tiap tipe eksplan yang ditanam dalam medium MS.
Pada. media yang cocok, suatu species mungkin akan menunjukkan
pertumbuhan yang belum optimum. Zat pengatur tumbuh kemudian dimasukan
sebagai faktor. Pada umumnya zat pengatur tumbuh yang digunakan dari
golongan sitokinin, dengan konsentrasi yang digunakan berkisar 0,15 -
1,5 mg/l. Vi tamin dan sumber karbon adalah faktor tambahan yang
kadang-kadang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan eksplan. Tahap
tersebut dapat dipakai untuk tujuan perbanyakan metalui produksi tunas
aksiler, multiplikasi tunas adventif langsung atau tidak langsung atau
perbanyakan melalui embrio somatik.
d. Pengakaran
Penggunaan
medium W (white), kombinasi IBA dan IAA, sucrosa 2% dan si tokinin
rendah se ring lebih baik menginduksi perakaran. Mengurangi konsentrasi
medium MS menjadi ½ x konsentrasi akan mengurangi terbentuknya kalus
pada dasar tunas yang, diakarkan.
e. Aklimatisasi
Agar
dapat bertahan di lapangan, maka dilakukan aklimatisasi jati hasil
kultur jaringan. Terdapat beberapa tahapan dalam kegiatan aklimatisasi
ini yaitu dengan penyungkupan dan peningkatan daya tahan terhadap cahaya
matahari (perlakuan naungan).
f. Mikro cutting
Kegiatan
mikro cutting merupakan kelanjutan dari teknik kultur jaringan, yaitu
setelah tahapan multiplikasi tanaman dilakukan penyetekan pada media
padat (pasir).
Source : link
Source : link
0 komentar:
Posting Komentar