skip to main | skip to sidebar

Silva Dream

Konsep Bumi Kita

  • Home
  • Gallery
  • Contact me
  • About Me

Kamis, 12 Agustus 2010

TEGAKAN HUTAN | Unit Pengelolaan Hutan

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry
1. Tegakan Hutan
Pengertian dan Definisi Tegakan adalah suatu unit-unit pengelolaan hutan yang cukup homogen, sehingga dapat dibedakan dengan jelas dari tegakan yang ada di sekitarnya. Perbedaan itu disebabkan karena umur, komposisi, struktur atau tempat tumbuh. Dalam hal ini kita kenal adanya tegakan pinus, tegakan jati, tegakan kelas umur satu, dua, dan lain sebagainya.

Di dalam suatu wilayah hutan alam, dengan jenis penyusunnya yang beragam dan umur tidak sama tapi masih memberikan kesan umum (general appearance) yang berbeda dengan wilayah atau areal atau kelompok vegetasi lain, yang berbeda di dekatnya, juga merupakan suatu tegakan hutan. Dalam hal ini, tegakan lebih cendrung diartikan sebagai suatu satuan pepohonan hutan.

2. Tegakan campuran
Tegakan Campuran adalah suatu tegakan yang susunannya terdiri lebih dari satu jenis pohon dominan. Tegakan campuran mempunyai banyak keuntungan secara biologis dan ekonomis, disamping ada juga kekurangan-kekurangannya.
Keuntungan atau Kelebihan Tegakan Campuran antara lain adalah :
  1. Tempat tumbuh dapat dimanfaatkan lebih baik oleh akar, dan menambah daya tahan tehadap angin apabila jenis berakar dangkal dicampur dengan jenis berakar dalam.
  2. Daur hara lebih baik, karena proses dekomposisi yang lebih cepat dari campuran berbagai jenis daun.
  3. Ruang tajuk dapat dimanfaatkan dengan penutupan yang lebih baik, khususnya bila campuran terdiri dari jenis toleran dan intoleran.
  4. Iklim mikro tegakan sehat dan lebih tahan terhadap jenis gangguan
Kekurangan atau Kelemahan dari tegakan campuran antara lain adalah:
  1. tidak semua merupakan jenis yang tinggi nilainya,
  2. pengelolaannya tidak mudah,
  3. pemungutan hasilnya memerlukan biaya yang tinggi, dan
  4. cara permudaannya lebih sulit.
3. Tegakan seumur
Pengertian dan Definisi dari Tegakan Seumur adalah Tegakan yang semua pohonnya ditanam pada tahun yang sama, atau pada waktu yang bersamaan. Tegakan ini umumnya ditandai dengan tajuk yang seragam. Pohon kecil merupakan pohon yang tertekan, prose regenerasi terjadi pada periode yang pendek. Kemungkinan terjadinya erosi lebih besar selama periode regenerasi, dan pada waktu tegakan masih muda. Bahaya gangguan terhadap hama, penyakit, dan api besar.

Keuntungan dan kelebihan dari tegakan seumur adalah :
  • pengelolaan inventerisasi dan pemungutan hasil, sederhana;
  • memungkinkan untuk penggunaan alat-alat besar dan tingkat efisiensi yang lebih tinggi;
  • dan biaya lebih murah;
  • pemendekan daur dengan melalui pemeliharaan yang intensif; dan jenis unggul;
  • tingkat pertumbuhannya lebih seragam; dan
  • tebang antara, lebih mudah dilaksanakan.

Beberapa kelemahan dan kekurangan tegakan seumur antara lain adalah:
  • perlunya dilakukan tebangan antara penjarangan dan pemeliharaan yang terus-menerus,
  • untuk mendapatkan tegakan akhir yang baik,
  • sehingga perlu ada dana pengeluaran yang kontinyu,
  • serta nilai estetis, dan rekreasi yang umumnya lebih rendah.
 4. Tegakan tidak seumurPengertian dan Definisi dari Tegakan Tidak Seumur adalah tegakan yang tersusun oleh pohon-pohon setiap umur, mulai dari tingkat semai, pancang tiang dan pohon masak tebang. Tegakan tidak seumur ditandai dengan tajuk yang terputus dan tidak seragam; pohon-pohon kecil merupakan semai dan sapihan muda; proses regenerasi yang tidak menentu; kemungkinan terjadinya erosi kecil; bahaya terhadap berbagai gangguan seperti kebakaran, hama dan penyakit, juga kecil.

Kelebihan dan keuntungan pengelolaan tegakan tidak seumur terutama bersifat ekologis. Sungguh pun demikian ada juga keuntungan yang sifatnya ekonomis, seperti:
  • dapat menghasilkan uang dalam interval waktu yang pendek;
  • kurang diperlukan anggaran khusus untuk tindakan pemeliharaan tegakan;
  • keluwesan yang lebih tinggi dalam pemanenan hasil;
  • kemudahan dan kepastian dalam permudaan alamnya;
  • serta tahan terhadap berbagai jenis gangguan.
Adapun kerugian dan kelemahan pengelolaan tegakan tidak seumur yang sifatnya ekonomis adalah:
  • biaya pemungutan hasil,
  • biaya administrasi, dan biaya pemeliharaan jalan yang lebih tinggi;
  • kualitas hasil panen yang kurang baik;
  • saat pengaturan pertumbuhan dan hasil yang tidak mudah.
5. Tegakan Murni
Pengertian dan Definisi dari Tegakan Murni adalah suatu tegakan yang disusun oleh 90% atau lebih, pohon dominan dan kodominan dari jenis yang sama (Pohon-Pohon Homogen). Tegakan hutan murni terbentuk karena satu atau lebih faktor, yang antara lain:
  1. Kondisi iklim yang begitu berat, misalnya iklim yang sangat dingin, sehingga hanya sedikit jenis saja yang mampu tumbuh dalam areal tersebut. Dalam kondisi seperti itu sangat memungkinkan terbentuknya tegakan murni.
  2. Kondisi tempat tumbuh yang khusus, misalnya pada daerah rawa-rawa, dengan tingkat keasaman tanah yang tinggi, tanah dengan kandungan magnesium yang tinggi, sehingga hanya jenis-jenis tertentu yang mampu bertahan untuk tumbuh.
  3. Adanya bencana alam seperti kebakaran, angin topan, epidemi hama, atau penyakit, dan banjir, memungkinkan hanya sedikit jenis yang mampu tumbuh dan berkembang pada kondisi tempat tumbuh seperti itu.
  4. Jenis agresif yang sangat toleran, sehingga mampu menaungi setiap jenis pesaing.
  5. Hutan tanaman yang memang sejak semula ditanam dengan berbagai pertimbangan ditanam secara monokultur, maka tegakan murni sudah tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan baik dilihat dari aspek ekologis maupun ekonomis.

    Keuntungan atau kelebihan dari tegakan murni antara lain adalah:
    • bahwa keseluruhan kawasan hutan dapat diperuntukan bagi jenis yang paling bernilai sesuai dengan kondisi tempat tumbuh.
    • Pengelolaannya relatif sederhana dan murah.
    • Biaya pemanenan hasil dan pemasarannya juga lebih murah, dan
    • cara mempermudahnya juga lebih sederhana.
    Sedang kelemahan atau kekurangannya antara lain adalah bahwa
    • tegakan murni kurang fleksibel dalam memenuhi perubahan permintaan pasar,
    • mialiestetis dan rekreasi umumnya kurang menarik,
    • kurang mendukung kehidupan satwa liar yang beragam, dan
    • peka terhadap berbagai jenis gangguan hama dan penyakit.
 Source : link

0 komentar:

Posting Komentar

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Kategori

  • Flora dan Fauna (128)
  • Forestry (312)
  • Mangrove (82)

Archive

  • ►  2015 (20)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (17)
  • ►  2014 (43)
    • ►  Agustus (13)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (8)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2013 (309)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (97)
    • ►  Oktober (28)
    • ►  September (36)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (19)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (20)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (25)
  • ►  2012 (97)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (25)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (15)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (16)
  • ►  2011 (323)
    • ►  Desember (52)
    • ►  November (27)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (16)
    • ►  Maret (24)
    • ►  Februari (122)
    • ►  Januari (44)
  • ▼  2010 (105)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (22)
    • ▼  Agustus (79)
      • Definisi beberapa jenis hutan
      • Jenis Bambu di Maluku
      • Daftar Flora Identitas Provinsi Di Indonesia
      • Tips Menjadi Seorang Peribadi Yang Disukai
      • Tips Menembak Cewek
      • 10 Efek Buruk Minuman Bersoda
      • Sesudah Sahur, Tunda Tidur
      • 8 Cara Hindari Mimpi Buruk
      • 30 Hal yg bisa Membuat Cwe Tersenyum
      • Bosan Dengan Air Putih
      • 5 Tanda Anda Tidak Bisa Kontrol Amarah
      • Langsing Berkat Diet Golongan Darah
      • Cara Terbaik untuk Putus
      • Langsing dengan Dua Gelas Air Sebelum Makan
      • Mengapa Jangan Minum Teh Saat Sahur
      • Kontrol Kolestrol Selama Ramadan
      • Kenapa Jadi Orang Terlalu Baik Bisa Merugikan
      • Mencintai untuk Saling Menyakiti
      • HIME, AISHITERU !!!!
      • Usir Stres dengan Secangkir Teh Manis
      • Trik Bercinta di Bulan Puasa
      • Mengapa Kantuk Mudah Muncul Saat Puasa
      • Puasa, Cara Tepat Bebaskan Tubuh dari Racun
      • Tips sehat, segar & bebas bau mulut selama berpuasa
      • 4 Trik Atasi Rasa Bosan Bekerja
      • 71 Situs Indonesia Dikerjai "Hacker"
      • Bahaya Menahan Buang Air Kecil
      • SETIA = selingkuh tiada akhir
      • Dormansi Benih
      • 10 FAKTA yang harus kamu ketahui tentang MIMPI
      • Metabolisme Perkecambahan
      • Pemotongan cabang (Prunning)
      • Riap Pertumbuhan
      • Metode identifikasi dan deskripsi Kebun Benih Pangkas
      • Sifat Botanis dan Penyebaran Pohon Merbau ( Intsia...
      • Daftar Fauna Identitas Provinsi Di Indonesia
      • Satwa Indonesia yang Telah Punah
      • Kategori Status Konservasi IUCN Red List
      • Satwa Indonesia yang Dilindungi
      • Kanguru Indonesia Di Papua
      • Nama Latin dan Inggris 100 Hewan (Fauna) Indonesia
      • Daftar Hewan Endemik Indonesia
      • Laporan Praktikum Biometrika Hutan Klasifikasi Gambut
      • Laporan Praktikum Biometrika Hutan Pengukuran Leaf...
      • Laporan Praktikum Biometrika Hutan Pengukuran Cada...
      • Laporan Praktikum Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu
      • Rayuan Maut' Buat Si Dia Makin Cinta
      • Pria Ini Mengaku Dinikahi Dewi Kahyangan
      • Hujan Meteor dan Tiga Planet Bermunculan
      • Justin Bieber Minta Tips Kencan
      • BPOM: Susu Formula Kerap Langgar Aturan Pengiklanan
      • Karakteristik Pohon Kenari (Canarium amboinense Ho...
      • Teknik Kultur Jaringan Jati
      • Laporan Praktikum Perlindungan dan Pengamanan Huta...
      • Laporan Praktikum Ilmu Kayu Sifat Pengerjaan Kayu
      • Laporan Ilmu Kayu Perbedaan Kayu Teras dan Kayu Gubal
      • Laporan Praktikum Ilmu Kayu Sifat Mikroskopis Kayu
      • Definisi dan Pengertian Persemaian
      • Kendala Kendala Penyediaan Benih Bermutu Genetik
      • Laporan Praktikum Ilmu Kayu Sifat Makroskopis Kayu
      • Laporan Praktikum Silvikultur Hutan Alam Identifik...
      • Laporan Praktikum Silvikultur Hutan Alam Pembibita...
      • Laporan Praktikum Silvikultur Hutan Alam Pengamata...
      • Durasi Tidur Pengaruhi Kesehatan Jantung
      • Deforestasi
      • Jam Mekkah, Terbesar di Dunia
      • Bongkahan Es Raksasa Hanyut di Laut Arktik
      • Reboisasi dan penghijauan
      • Laporan Praktikum Ekologi Analisis Vegetasi
      • TEGAKAN HUTAN | Unit Pengelolaan Hutan
      • Laporan Praktikum Ekologi Perbedaan Ekosistem Huta...
      • Laporan Praktikum Ekologi Identifikasi Liana dan E...
      • Makalah Hutan Mangrove
      • Laporan Praktikum Inventarisasi Hutan Pengukuran V...
      • Laporan Praktikum Inventarisasi Hutan Pengukuran T...
      • Laporan Praktikum Inventarisasi Hutan Pengukuran D...
      • Laporan Praktikum Klimatologi Pengenalan Alat-Alat...
      • Dengerous mission
      • akatsuki test !

_______________

_______________

 

© My Private Blog
designed by Website Templates | Bloggerized by Yamato Maysatria |