skip to main | skip to sidebar

Silva Dream

Konsep Bumi Kita

  • Home
  • Gallery
  • Contact me
  • About Me

Kamis, 12 Agustus 2010

Laporan Praktikum Silvikultur Hutan Alam Pembibitan Shorea

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry
Author : Siti Napisah (D1D010010)
Jurusan Kehutanan Universitas Jambi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Meranti termasuk keluarga Dipterocarpaceae. Secara harfiah, Dipterocarpaceae berasal dari kata latin, yaitu di = dua, carpa=carpus=sayap, yang berarti buah bersayap dua. Jenis Dipterocarpus (jenis-jenis Kruing), Cotylelobium dan Anisoptera (jenis-jenis mersawa) umumnya bersayap dua, sedangkan Hopea (jenis-jenis merawan), Parashorea dan Shorea (jenis-jenis meranti, bangkirai dan balau) memiliki sayap bervariasi antara 2-5, namun Vatica (jenis-jenis resak) memiliki sayap yang sangat pendek bahkan tanpa sayap. Pohon meranti memiliki bentuk batang bulat silindris, dengan tinggi total mencapai 40-50 m. Kulit kayu rata atau beralur dalam atau dangkal, berwarna keabu-abuan sampai coklat. Pada umumnya berbanir tinggi sampai 6-7 m. Nama kayu perdagangan meranti ditentukan dari warna kayu gubalnya, seperti meranti Putih, meranti Kuning dan meranti merah.
Meranti pada umumnya berbunga dan berbuah 4-7 tahun sekali yang disebut dengan musim berbuah masal. Di Arboretum Bogor ada jenis Dipterokarpa lain yang berbuah tiap tahun yaitu Hopea odorata (merawan) dan Anisopteramarginata Musim buah masak meranti bervarisi tergantung jenis dan lokasinya. Di Hutan Penelitian Haur Bentes, Jasinga, jenis S. leprosula, S. pinanga, S. stenoptera, S. mecistopteryx buah masak pada bulan Desember-Maret, sementara Hopea mengerawan, Hopea sangal, H. odorata buah masak pada bulan Juli-September. Di Sumatra, S. parvifolia dijumpai berbuah pada bulan Desember Januari, Shorea acuminata berbuah pada bulan Oktober-Desember.
Musim buah meranti sangat menentukan ketersediaan benih, karena benih meranti merupakan benih rekalsitran yang cepat berkecambah sehingga tidak dapat  disimpan lama. Penyimpanan akan menurunkan viabilitas (kemampuan berkecambah) benih.
Meranti tergolong kayu keras berbobot ringan sampai berat-sedang. Berat jenisnya berkisar antara 0,3 – 0,86 pada kandungan air 15%. Kayu terasnya berwarna merah muda pucat, merah muda kecoklatan, hingga merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan. Berdasarkan bijinya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah muda yang lebih ringan dan meranti merah tua yang lebih berat. Namun terdapat tumpang tindih di antara kedua kelompok ini, sementara jenis-jenis Shorea tertentu kadang-kadang menghasilkan kedua macam kayu itu.
Menurut kekuatannya, jenis-jenis meranti merah dapat digolongkan dalam kelas kuat II-IV; sedangkan keawetannya tergolong dalam kelas III-IV. Kayu ini tidak begitu tahan terhadap pengaruh cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk penggunaan di luar ruangan dan yang bersentuhan dengan tanah. Namun kayu meranti merah cukup mudah diawetkan dengan menggunakan campuran minyak diesel dengan kreosot.
Kayu Meranti adalah salah satu jenis pohon idola. Kayu Meranti ini tergolong kayu keras  berkualitas nomor wahid. Kayu meranti mempunyai banyak keistimewaan. Di antaranya, ‘istimewa’ karena memiliki batang lurus, berdiameter besar, tinggi, bebas cabang, minim cacat mata kayu (karena Meranti memiliki kemampuan pruning, yaitu pembebasan cabang pohon) alami secara swadaya dan mandiri. Dan di antara tegakan Meranti yang sudah tumbuh besar dan gagah, tumbuh anakan Meranti yang lemah. Menariknya, keberadaan pohon besar itu justru melindungi anakan Meranti (yang lemah) sehingga anakan Meranti terbantu tumbuh dengan keberadaan Meranti besar. Tidak sebaliknya, Meranti besar menindas anakan Meranti yang baru berkembang.

1.2. Tujuan
  1. Untuk mengetahui cara pembibitan meranti
  2. Untuk mengetahui pertumbuhan meranti

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu faktor penting dalam penanaman kayu meranti, adalah penyedian bibit yang bermutu. Penyediaan bibit meranti dapat dilakukan pada persemaian permanen maupun persemaian tidak permanen.
Persemaian dengan menggunakan biji sangat ditentukan oleh musim. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa persemaian menggunakan biji hanya bisa dilakukan pada musim buah. Artinya biji yang akan disemai diambil dari hutan dan dibudidayakan di bawah suhu 30­oC dan kelembaban mencapai 90.
Berdasarakan penelitian menunjukkan bahwa meranti baru dapat berbuah dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun sekali. Ini berarti persemaian  menggunakan biji baru dapat dilakukan dalam kurun waktu cukup lama. Dalam persemaian biji dibutuhkan waktu 6-8 bulan untuk mencapai masa tanam.
Penyemaian benih meranti dapat dilakukan pada bedeng semai atau bak semai berupa bak plastik. Sebelum disemai, benih meranti diskarifikasi terlebih dahulu yaitu dipetik sayapnya dan dipilih biji yang sehat serta utuh. Penyemaian benih meranti dapat dilakukan pada bedeng semai atau bak semai. Bibit dipelihara di persemaian hingga mencapai tinggi 30-50 cm, atau kurang lebih 2-3 bulan. Setelah itu, bibit siap ditanam di lapangan.


BAB III
METODE PRAKTIKUM

1.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan di areal pembibitan Universitas Jambi kampus Mendalo. Praktikum ini dilakukan pada hari Jumat, tanggal 16 Maret 2012, dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 09.30 WIB.

1.2.  Alat dan Bahan
  • Alat tulis
  • Kamera (Handphone)
1.3. Cara Kerja
  1. Mengamati objek yang ada di lokasi
  2. Memotret objek
  3. Mengamati bibit yang ditanam
  4. Mencatat hasil pengamatan

BAB IV
PEMBAHASAN

Shorea sumatrana berumur 7 hari

Pada tanggal 10 Maret 2012 telah ditanam bibit Shorea sumatrana dengan jumlah 100 buah. Penanaman dilakukan di bawah naungan pohon sehingga intensitas cahaya yang masuk adalah 75%. Hal ini dilakukan karena Shorea adalah pohon yang butuh naungan saat masih dalam masa pembibitan.
Setelah 7 hari, tepatnya pada tanggal 17 Maret 2012, dilakukan pengamatan terhadap bibit Shorea sumtrana yang telah ditanam. Dari hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa dari 100 bibit yang ditanam, hanya 2 buah saja yang berkecambah. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah bibit ditanam terlalu dalam sehingga tidak dapat berkecambah dengan cepat.
mm


Shorea sumtarana berumur 10 hari

Pada petak lainnya terdapat bibit Shorea sumatrana yang sudah ditanam selama 10 hari. Pada petak ini bibit Shorea telah berkecambah seluruhnya dan beberapa bibit telah membelah. Penanaman di petak ini dilakukan di bawah naungan pohon dengan intensitas cahaya dari 50-75%.
Bibit Shorea yang ditanam dibawah naungan cahaya 50% terlihat lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan bibit yang ditanam dibawah naungan cahaya 75%. Bibit-bibit tersebut rata-rata telah membelah tetapi belum mengeluarkan daun.  Tinggi kecambah Shorea ini berkisar antara 4-5 cm.
Di atas polybag tanaman ini terdapat banyak serasah dan juga beberapa semut hitam dan merah. Tetapi hal ini diperkirakan tidak akan mengganggu ataupun menghambat pertumbuhan tanaman tersebut.

Shorea stenoptera
Shorea stenoptera ini ditanam di tempat dengan intensitas cahaya 75%. Umur dari Shorea stenoptera ini adalah 30 hari. Pertumbuhannya dapat dikatakan sangat baik dan juga cepat. Dari keempat bibit, terdapat satu bibit yang telah memiliki daun.


BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Salah satu faktor penting dalam penanaman kayu meranti, adalah penyedian bibit yang bermutu. Penyediaan bibit meranti dapat dilakukan pada persemaian permanen maupun persemaian tidak permanen.
Penyemaian benih meranti dapat dilakukan pada bedeng semai atau bak semai berupa bak plastik. Sebelum disemai, benih meranti diskarifikasi terlebih dahulu yaitu dipetik sayapnya dan dipilih biji yang sehat serta utuh. Penyemaian benih meranti dapat dilakukan pada bedeng semai atau bak semai. Bibit dipelihara di persemaian hingga mencapai tinggi 30-50 cm, atau kurang lebih 2-3 bulan. Setelah itu, bibit siap ditanam di lapangan.


DAFTAR PUSTAKA

pagibey.blogspot.com/2010/07/budidaya-meranti/
Yasman, I, Manual Persemaian Dipterocarpaceae, Tropenbos International, Jakarta: 2002

0 komentar:

Posting Komentar

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Kategori

  • Flora dan Fauna (128)
  • Forestry (312)
  • Mangrove (82)

Archive

  • ►  2015 (20)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (17)
  • ►  2014 (43)
    • ►  Agustus (13)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (8)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2013 (309)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (97)
    • ►  Oktober (28)
    • ►  September (36)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (19)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (20)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (25)
  • ►  2012 (97)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (25)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (15)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (16)
  • ►  2011 (323)
    • ►  Desember (52)
    • ►  November (27)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (16)
    • ►  Maret (24)
    • ►  Februari (122)
    • ►  Januari (44)
  • ▼  2010 (105)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (22)
    • ▼  Agustus (79)
      • Definisi beberapa jenis hutan
      • Jenis Bambu di Maluku
      • Daftar Flora Identitas Provinsi Di Indonesia
      • Tips Menjadi Seorang Peribadi Yang Disukai
      • Tips Menembak Cewek
      • 10 Efek Buruk Minuman Bersoda
      • Sesudah Sahur, Tunda Tidur
      • 8 Cara Hindari Mimpi Buruk
      • 30 Hal yg bisa Membuat Cwe Tersenyum
      • Bosan Dengan Air Putih
      • 5 Tanda Anda Tidak Bisa Kontrol Amarah
      • Langsing Berkat Diet Golongan Darah
      • Cara Terbaik untuk Putus
      • Langsing dengan Dua Gelas Air Sebelum Makan
      • Mengapa Jangan Minum Teh Saat Sahur
      • Kontrol Kolestrol Selama Ramadan
      • Kenapa Jadi Orang Terlalu Baik Bisa Merugikan
      • Mencintai untuk Saling Menyakiti
      • HIME, AISHITERU !!!!
      • Usir Stres dengan Secangkir Teh Manis
      • Trik Bercinta di Bulan Puasa
      • Mengapa Kantuk Mudah Muncul Saat Puasa
      • Puasa, Cara Tepat Bebaskan Tubuh dari Racun
      • Tips sehat, segar & bebas bau mulut selama berpuasa
      • 4 Trik Atasi Rasa Bosan Bekerja
      • 71 Situs Indonesia Dikerjai "Hacker"
      • Bahaya Menahan Buang Air Kecil
      • SETIA = selingkuh tiada akhir
      • Dormansi Benih
      • 10 FAKTA yang harus kamu ketahui tentang MIMPI
      • Metabolisme Perkecambahan
      • Pemotongan cabang (Prunning)
      • Riap Pertumbuhan
      • Metode identifikasi dan deskripsi Kebun Benih Pangkas
      • Sifat Botanis dan Penyebaran Pohon Merbau ( Intsia...
      • Daftar Fauna Identitas Provinsi Di Indonesia
      • Satwa Indonesia yang Telah Punah
      • Kategori Status Konservasi IUCN Red List
      • Satwa Indonesia yang Dilindungi
      • Kanguru Indonesia Di Papua
      • Nama Latin dan Inggris 100 Hewan (Fauna) Indonesia
      • Daftar Hewan Endemik Indonesia
      • Laporan Praktikum Biometrika Hutan Klasifikasi Gambut
      • Laporan Praktikum Biometrika Hutan Pengukuran Leaf...
      • Laporan Praktikum Biometrika Hutan Pengukuran Cada...
      • Laporan Praktikum Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu
      • Rayuan Maut' Buat Si Dia Makin Cinta
      • Pria Ini Mengaku Dinikahi Dewi Kahyangan
      • Hujan Meteor dan Tiga Planet Bermunculan
      • Justin Bieber Minta Tips Kencan
      • BPOM: Susu Formula Kerap Langgar Aturan Pengiklanan
      • Karakteristik Pohon Kenari (Canarium amboinense Ho...
      • Teknik Kultur Jaringan Jati
      • Laporan Praktikum Perlindungan dan Pengamanan Huta...
      • Laporan Praktikum Ilmu Kayu Sifat Pengerjaan Kayu
      • Laporan Ilmu Kayu Perbedaan Kayu Teras dan Kayu Gubal
      • Laporan Praktikum Ilmu Kayu Sifat Mikroskopis Kayu
      • Definisi dan Pengertian Persemaian
      • Kendala Kendala Penyediaan Benih Bermutu Genetik
      • Laporan Praktikum Ilmu Kayu Sifat Makroskopis Kayu
      • Laporan Praktikum Silvikultur Hutan Alam Identifik...
      • Laporan Praktikum Silvikultur Hutan Alam Pembibita...
      • Laporan Praktikum Silvikultur Hutan Alam Pengamata...
      • Durasi Tidur Pengaruhi Kesehatan Jantung
      • Deforestasi
      • Jam Mekkah, Terbesar di Dunia
      • Bongkahan Es Raksasa Hanyut di Laut Arktik
      • Reboisasi dan penghijauan
      • Laporan Praktikum Ekologi Analisis Vegetasi
      • TEGAKAN HUTAN | Unit Pengelolaan Hutan
      • Laporan Praktikum Ekologi Perbedaan Ekosistem Huta...
      • Laporan Praktikum Ekologi Identifikasi Liana dan E...
      • Makalah Hutan Mangrove
      • Laporan Praktikum Inventarisasi Hutan Pengukuran V...
      • Laporan Praktikum Inventarisasi Hutan Pengukuran T...
      • Laporan Praktikum Inventarisasi Hutan Pengukuran D...
      • Laporan Praktikum Klimatologi Pengenalan Alat-Alat...
      • Dengerous mission
      • akatsuki test !

_______________

_______________

 

© My Private Blog
designed by Website Templates | Bloggerized by Yamato Maysatria |