skip to main | skip to sidebar

Silva Dream

Konsep Bumi Kita

  • Home
  • Gallery
  • Contact me
  • About Me

Sabtu, 14 Agustus 2010

Laporan Praktikum Biometrika Hutan Pengukuran Leaf Area Index (LAI)

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry
Author : Siti Napisah
Jurusan Kehutanan Universitas Jambi

Menghitung LAI (Leaf Area Indeks) pada bibit akasia mengium dengan berbagai ukuran


Tujuan 
Untuk melakukan pengamatan dan analisis perhitungan luas area daun (ILD) pada bibit acacia mangium pada berbagai ukuran Untuk melakukan penghitungan luas daun dengan metode kertas millimeter blok.

Prinsip Teori
Indeks luas daun dapat digunakan untuk menggambarkan tentang kandungan total klorofil daun tiap individu tanaman. Permukaan daun yang.  semakin luas diharapkan mengandung klorofil lebih banyak.
Indeks luas daun merupakan hasil bersih asimilasi persatuan luas daun dan waktu. Luas daun tidak konstan terhadap waktu, tetapi mengalami penurunan dengan bertambahnya umur tanaman (Gardner et al., 1991).
Indeks luas daun merupakan gambaran tentang rasio permukaan daun terhadap luas tanah yang ditempati oleh tanaman. Laju pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh laju asimilasi bersih dan indeks luas daun. Laju asimilasi bersih yang tinggi dan indeks luas daun yang optimum akan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman (Gardner et al., 1991).
Daun merupakan organ fotosintetik utama dalam tubuh tanaman, di mana terjadi proses perubahan energi cahaya menjadi energi kimia dan mengakumulasikan dalam bentuk bahan kering. Pertumbuhan dan perkembangan daun menjadi perhatian utama. Berbagai ukuran dapat digunakan, seperti pengukuran luas daun dan berat daun pada waktu tertentu. Perubahan-perubahan selama pertumbuhan mencerminkan perubahan bagian yang aktif berfotosintetsis.
Beberapa metode pengukuran luas daun yang sering digunakan untuk mengukur luas daun suatu tanaman antara lain :
  1. Metode Kertas Milimeter : Metode ini menggunakan kertas milimeter dan peralatan menggambar untuk mengukur luas daun. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun digambar pada kertas milimeter yang dapat dengan mudah dikerjakan dengan meletakkan daun diatas kertas milimeter dan pola daun diikuti. Luas daun ditaksir berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola daun. Sekalipun metode ini cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel banyak.
  2. Metode Gravimetri : Metode ini pada prinsipnya luas daun ditaksir melalui perbandingan berat (gravimetri). Ini dapat dilakukan pertama dengan menggambar daun yang akan ditaksir luasnya pada sehelai kertas, yang menghasilkan replika (tiruan) daun. Replika daun kemudian digunting dari kertas yang berat dan luasnya sudah diketahui. Luas daun kemudian ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan berat total kertas.
  3. Planimeter : Planimeter merupakan suatu alat yang sering digunakan untuk mengukur suatu luasan dengan bentuk yang tidak teratur dan berukuran besar seperti peta. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur luas daun apabila bentuk daun tidak terlalu rumit. Jika daun banyak dan berukuran kecil, metode ini kurang praktis karena membutuhkan banyak waktu. Suatu hal yang perlu diingat dalam penggunaan planimeter adalah bahwa pergeseran alat yang searah dengan jarum jam merupakan faktor yang menentukan tingkat ketelitian pengukuran. Ini sering menjadi masalah pada pengukuran daun secara langsung karena pinggiran daun yang tidak dapat dibuat rata dengan tempat pengukuran sekalipun permukaan tempat pengukuran telah dibuat rata dan halus.
  4. Metode Panjang Kali Lebar : Metode yang dipakai untuk daun yang bentuknya teratur, luas daun dapat ditaksir dengan mengukur panjang dan lebar daun.
  5. Metode Fotografi : Metode ini sangat jarang digunakan. Dengan metode ini, daun-daun tanaman ditempatkan pada suatu bidang datar yang berwarna terang (putih) dipotret bersama-sama dengan suatu penampang atau lempengan (segi empat) yang telah diketahui luasnya. Luas hasil foto daun dan lempengan acuan dapat kemudian diukur dengan salah satu metode yang sesuai sebagaimana diuraikan diatas seperti planimeter. Luas daun kemudian dapat ditaksir kemudian berdasarkan perbandingan luas hasil foto seluruh daun dengan luas lempengan acuan tersebut.

Bahan dan Alat
 
Alat                                           
  1. Keras millimeter blok
  2. Alat ukur (mistar)
  3. Timbangan elektrik
  4. Alat tulis
Bahan
  1. Bibit acacia mangium ukuran:
  2. 5 cm – 7 cm (10 sampel)
  3. 7.1 cm – 9 cm (10 sampel)
  4. 9.1 cm – 11 cm (10 sampel)
  5. 11.1 cm – 13 cm (10 sampel)
  6. 13.1 cm – 15 cm (10 sampel)
Cara Kerja
    
  1. Mengambil bibit acacia mangium dengan ukuran 5cm-7cm, 7.1cm-9cm, 9.1cm-11cm, 11.1cm-13cm, 13.1-15cm dengan masing-masing ukuran sebanyak 10 sampel.
  2. Mengukur luas daun dengan luas lahan tegakan yang diproyeksikan tegak lurus terhadap penutupan tajuk
  3. Mengukur diameter bibit tanaman
  4. Menimbang berat basah tanaman
  5. Menggambar daun satu persatu untuk mendapatkan luas daun total.
  6. Menjemur batang, akar dan dun yang telah dipotng selama 2 hari
  7. Menimbang tanaman yang telah di jemur untuk mengetahui berat kering tanaman
  8. Membuat laporan hasil pengamatan
 Isi (Tabel Pembahasan)
  • Tabel 1. Pengukuran Bibit Akasia dengan ukuran tinggi antara 5 cm – 7 cm
Pengulangan
Tinggi (cm)
Diameter (cm)
Berat Basah (gr)
Berat Kering (gr)
Luas Daun Total (cm)
LAI
Diameter (cm)
Luas (cm)
1
5,7
0,12
0,37
0,16
9,1
7,2
40,69
2
6,9
0,18
0,30
0,19
4,3
5,35
22,46
3
5,4
0,11
0,16
0,08
6,7
5
19,62
4
6,4
0,14
0,20
0,09
2,8
5,3
22,05
5
6,9
0,18
0,09
0,01
3,1
6,5
33,16
6
6,8
0,20
0,24
0,11
2,7
5
19,62
7
5,2
0,10
0,17
0,04
1,2
5,1
20,41
8
6,2
0,18
0,24
0,09
1,6
5,15
20,82
9
6,3
0,19
0,22
0,11
2,7
5,20
21,22
10
5,2
0,10
0,26
0,19
2,9
5,15
20,82
  • Tabel 2. Pengukuran Bibit Akasia dengan ukuran tinggi antara 7,1 cm – 9 cm
Pengulangan
Tinggi (cm)
Diameter (cm)
Berat Basah (gr)
Berat Kering (gr)
Luas Daun Total (cm)
LAI
Diameter (cm)
Luas (cm)
1
8,2
0,20
0,31
0,15
4,1
6,8
36,29
2
8,4
0,23
0,40
0,20
4,3
7,5
44,15
3
7,5
0,20
0,37
0,19
8,3
6,2
30,17
4
8,7
0,24
0,28
0,17
3,6
5,1
20,41
5
8,2
0,20
0,30
0,15
3,5
6,8
36,29
6
7,2
0,18
0,27
0,11
7,5
6
28,26
7
7,7
0,22
0,25
0,13
4,5
6,2
30,17
8
8,3
0,22
0,30
0,14
3,8
8,2
52,78
9
7,3
0,20
0,16
0,08
8,7
6,1
29,20
10
8,2
0,21
0,37
0,20
7,6
6
28,26

  • Tabel 3. Pengukuran Bibit Akasia dengan ukuran tinggi antara 9,1 cm – 11 cm
Pengulangan
Tinggi (cm)
Diameter (cm)
Berat Basah (gr)
Berat Kering (gr)
Luas Daun Total (cm)
LAI
Diameter (cm)
Luas (cm)
1
9,9
0,20
0,55
0,29
4,8
5,96
27,88
2
9,6
0,22
0,60
0,30
13,4
7,9
48,99
3
9,9
0,21
0,32
0,18
6,2
5,83
26,68
4
10,9
0,23
0,34
0,19
12,6
5,86
26,95
5
10,8
0,23
0,48
0,28
9,7
6,5
33,16
6
10,4
0,19
0,39
0,19
5,8
7,2
40,69
7
9,7
0,18
0,47
0,28
3,5
6,8
36,29
8
9,4
0,20
0,45
0,26
7,2
6,6
34,19
9
9,3
0,20
0,32
0,18
14,3
4,8
18,08
10
9,2
0,18
0,84
0,42
8,1
7,3
41,83

  • Tabel 4. Pengukuran Bibit Akasia dengan ukuran tinggi antara 11,1 cm – 13 cm
Pengulangan
Tinggi (cm)
Diameter (cm)
Berat Basah (gr)
Berat Kering (gr)
Luas Daun Total (cm)
LAI
Diameter (cm)
Luas (cm)
1
12,8
0,24
0,40
0,20
11,3
6,4
32,15
2
11,7
0,19
0,40
0,20
20,7
7,2
40,69
3
11,1
0,18
0,40
0,20
7,2
7,15
40,13
4
11,3
0,18
0,53
0,32
12,8
6,6
34,19
5
12,2
0,23
0,55
0,35
24,8
6,2
30,17
6
12,3
0,23
0,48
0,31
6,7
5,8
26,40
7
12,4
0,24
0,52
0,32
9,5
7
38,46
8
11,2
0,19
0,26
0,12
8,2
6,35
31,65
9
12,6
0,25
0,29
0,15
6,7
6,6
34,19
10
12,6
0,25
0,39
0,22
9,7
6,5
33,16

  • Tabel 5. Pengukuran Bibit Akasia dengan ukuran tinggi antara 13,1 cm – 15 cm
Pengulangan
Tinggi (cm)
Diameter (cm)
Berat Basah (gr)
Berat Kering (gr)
Luas Daun Total (cm)
LAI
Diameter (cm)
Luas (cm)
1
14,9
0,25
0,28
0,14
23,7
7,85
48,37
2
14
0,20
0,84
0,42
56,7
5,1
20,41
3
13,1
0,19
1,01
0,69
35,6
10,2
81,67
4
13,6
0,20
0,47
0,28
17,5
5,6
24,61
5
14,5
0,26
0,60
0,39
29,6
9,75
74,62
6
13,4
0,22
0,68
0,34
39,8
7,25
41,26
7
13,7
0,22
0,44
0,27
16,5
6,5
33,16
8
14,2
0,21
0,88
0,42
23,8
8,9
62,17
9
13,6
0,24
0,67
0,36
14,7
7,6
45,34
10
14,1
0,26
1,04
0,67
39,8
8,3
54,07

Kesimpulan
Metode menggunakan kertas milimeter dan peralatan menggambar untuk mengukur luas daun. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Sekalipun metode ini cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel banyak.
Indeks Luas Daun memiliki keterkaitan yang cukup erat dengan tinggi tanaman dan luas daun. Dengan mengetahui indeks luas daun dari suatu tanaman, maka dapat diketahui pula kandungan biomassa tanaman tersebut.


Daftar Pustaka
http://www.gunungwalat.net/id/content/pengukuran-indeks-luas-daun-ild-untuk-menduga-evapotrnaspirasi-dengan-metode-penma-monteteit

http://muherda.blogspot.com/2011/12/indeks-luas-daun-ild-leaf-area-indeks.html

http://wiqk.wordpress.com/2009/08/15/beberapa-metode-yang-digunakan-untuk-mengukur-luas-daun/

http://mimilalamilong.blogspot.com/2012/03/gravimetri.html

0 komentar:

Posting Komentar

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Kategori

  • Flora dan Fauna (128)
  • Forestry (312)
  • Mangrove (82)

Archive

  • ►  2015 (20)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (17)
  • ►  2014 (43)
    • ►  Agustus (13)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (8)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2013 (309)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (97)
    • ►  Oktober (28)
    • ►  September (36)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (19)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (20)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (25)
  • ►  2012 (97)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (25)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (15)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (16)
  • ►  2011 (323)
    • ►  Desember (52)
    • ►  November (27)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (16)
    • ►  Maret (24)
    • ►  Februari (122)
    • ►  Januari (44)
  • ▼  2010 (105)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (22)
    • ▼  Agustus (79)
      • Definisi beberapa jenis hutan
      • Jenis Bambu di Maluku
      • Daftar Flora Identitas Provinsi Di Indonesia
      • Tips Menjadi Seorang Peribadi Yang Disukai
      • Tips Menembak Cewek
      • 10 Efek Buruk Minuman Bersoda
      • Sesudah Sahur, Tunda Tidur
      • 8 Cara Hindari Mimpi Buruk
      • 30 Hal yg bisa Membuat Cwe Tersenyum
      • Bosan Dengan Air Putih
      • 5 Tanda Anda Tidak Bisa Kontrol Amarah
      • Langsing Berkat Diet Golongan Darah
      • Cara Terbaik untuk Putus
      • Langsing dengan Dua Gelas Air Sebelum Makan
      • Mengapa Jangan Minum Teh Saat Sahur
      • Kontrol Kolestrol Selama Ramadan
      • Kenapa Jadi Orang Terlalu Baik Bisa Merugikan
      • Mencintai untuk Saling Menyakiti
      • HIME, AISHITERU !!!!
      • Usir Stres dengan Secangkir Teh Manis
      • Trik Bercinta di Bulan Puasa
      • Mengapa Kantuk Mudah Muncul Saat Puasa
      • Puasa, Cara Tepat Bebaskan Tubuh dari Racun
      • Tips sehat, segar & bebas bau mulut selama berpuasa
      • 4 Trik Atasi Rasa Bosan Bekerja
      • 71 Situs Indonesia Dikerjai "Hacker"
      • Bahaya Menahan Buang Air Kecil
      • SETIA = selingkuh tiada akhir
      • Dormansi Benih
      • 10 FAKTA yang harus kamu ketahui tentang MIMPI
      • Metabolisme Perkecambahan
      • Pemotongan cabang (Prunning)
      • Riap Pertumbuhan
      • Metode identifikasi dan deskripsi Kebun Benih Pangkas
      • Sifat Botanis dan Penyebaran Pohon Merbau ( Intsia...
      • Daftar Fauna Identitas Provinsi Di Indonesia
      • Satwa Indonesia yang Telah Punah
      • Kategori Status Konservasi IUCN Red List
      • Satwa Indonesia yang Dilindungi
      • Kanguru Indonesia Di Papua
      • Nama Latin dan Inggris 100 Hewan (Fauna) Indonesia
      • Daftar Hewan Endemik Indonesia
      • Laporan Praktikum Biometrika Hutan Klasifikasi Gambut
      • Laporan Praktikum Biometrika Hutan Pengukuran Leaf...
      • Laporan Praktikum Biometrika Hutan Pengukuran Cada...
      • Laporan Praktikum Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu
      • Rayuan Maut' Buat Si Dia Makin Cinta
      • Pria Ini Mengaku Dinikahi Dewi Kahyangan
      • Hujan Meteor dan Tiga Planet Bermunculan
      • Justin Bieber Minta Tips Kencan
      • BPOM: Susu Formula Kerap Langgar Aturan Pengiklanan
      • Karakteristik Pohon Kenari (Canarium amboinense Ho...
      • Teknik Kultur Jaringan Jati
      • Laporan Praktikum Perlindungan dan Pengamanan Huta...
      • Laporan Praktikum Ilmu Kayu Sifat Pengerjaan Kayu
      • Laporan Ilmu Kayu Perbedaan Kayu Teras dan Kayu Gubal
      • Laporan Praktikum Ilmu Kayu Sifat Mikroskopis Kayu
      • Definisi dan Pengertian Persemaian
      • Kendala Kendala Penyediaan Benih Bermutu Genetik
      • Laporan Praktikum Ilmu Kayu Sifat Makroskopis Kayu
      • Laporan Praktikum Silvikultur Hutan Alam Identifik...
      • Laporan Praktikum Silvikultur Hutan Alam Pembibita...
      • Laporan Praktikum Silvikultur Hutan Alam Pengamata...
      • Durasi Tidur Pengaruhi Kesehatan Jantung
      • Deforestasi
      • Jam Mekkah, Terbesar di Dunia
      • Bongkahan Es Raksasa Hanyut di Laut Arktik
      • Reboisasi dan penghijauan
      • Laporan Praktikum Ekologi Analisis Vegetasi
      • TEGAKAN HUTAN | Unit Pengelolaan Hutan
      • Laporan Praktikum Ekologi Perbedaan Ekosistem Huta...
      • Laporan Praktikum Ekologi Identifikasi Liana dan E...
      • Makalah Hutan Mangrove
      • Laporan Praktikum Inventarisasi Hutan Pengukuran V...
      • Laporan Praktikum Inventarisasi Hutan Pengukuran T...
      • Laporan Praktikum Inventarisasi Hutan Pengukuran D...
      • Laporan Praktikum Klimatologi Pengenalan Alat-Alat...
      • Dengerous mission
      • akatsuki test !

_______________

_______________

 

© My Private Blog
designed by Website Templates | Bloggerized by Yamato Maysatria |