Author : Siti Napisah (D1D010010)
Jurusan Kehutanan Universitas Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Makhluk hidup dalam perkembangan dan pertumbuhannya tidak dapat hidup
sendiri, selalu memerlukan makhluk lainnya dalam menjalani hidup dan
kehidupannya. Antara makhluk yang satu dengan makhluk yang lain selalu
berhubungan dan mengadakan kontak yang saling menguntungkan. Tetapi ada
juga sebagian kecil mahkluk hidup yang selalu merugikan makhluk lain,
biasanya makhluk ini disebut dengan parasit.
Ekologi adalah kajian mengenai interaksi timbal-balik jasad individu,
di antara dan di dalam populasi spesies yang sama, atau di antara
komunitas populasi yag berbeda-beda dan berbagai faktor non hidup
(abiotik) yang banyak jumlahnya yang merupakan lingkungan yang efektif
tempat hidup jasad, populasi atau komunitas itu.
Adapun ekologi sendiri mencakup suatu keterkaitan antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi, sepeti tumbuhan dan
sinar matahari, tanah dengan air, yang pada umumnya dikatakan sebagai
hukum alam yang berimbang dan biasa disebut ekosisitem.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik
sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan
terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari
sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama
dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi
dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi
lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada
Hipotesis Gaia, yaitu: “organisme, khususnya mikroorganisme,
bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol
yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan”. Hal ini mengarah
pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali
dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.
Komponen-komponen dalam ekosistem telah dikelolah oleh alam dan
mereka saling berinteraksi. Ada komponen yang bersifat netral,
bekerjasama, menyesuaikan diri, bertentangan bahkan saling menguasai.
Untuk mengetahui keterkaitan atau interaksi antara komponen abiotik
dengan biotik serta hubungan antara kedua komponen tersebut maka
percobaan ini layak dilakukan, karena untuk mengetahui hubungan antara
kedua komponen tersebut butuh suatu pengamatan di lapangan. Dalam
pengamatan yang dilakukan, ekosisitem yang diamati itu ada dua tempat
yaitu padang rumput dan hutan. Dari kedua ekosistem ini akan dihasilkan
data-data.
Jika semua komponen tersebut sudah di dapat atau diketahui maka dapat
diketahui perbedaan dari kedua ekosistem tersebut, dan mengapa hal itu
terjadi serta apa penyebabnya. Hal ini nantinya dikaitkan dengan keadaan
dari masing-masing ekosistem yang diamati.
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini, adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui tentang ekosistem hutan dan padang rumput.
- Untuk mengetahui perbedaan antara ekosistem hutan dan padang rumput.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ekologi adalah kajian mengenai interaksi timbal-balik jasad individu,
di antara dan di dalam populasi spesies yang sama, atau di antara
komunitas populasi yag berbeda-beda dan berbagai faktor non hidup
(abiotik) yang banyak jumlahnya yang merupakan lingkungan yang efektif
tempat hidup jasad, populasi atau komunitas itu. Lingkungan efektif itu
mencakup kesemberautan pada interaksi antara jasad hidup itu sendiri.
Kaji ekologi itu memungkinkan kita memahami komunitas itu secara
keseluruhan. Guna memastikan kenyataan ini, perlu kiranya diadakan
berbagai percobaan di lapangan, di laboratorium atau di kedua lingkungan
itu sekaligus (Ewusie, 1990).
Adapun ekologi sendiri mencakup suatu keterkaitan antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi, sepeti tumbuhan dan
sinar matahari, tanah dengan air, yang pada umumnya dikatakan sebagai
hukum alam yang berimbang dan biasa disebut ekosistem. Komponen-komponen
dalam ekosistem telah dikelolah oleh alam dan mereka saling
berinteraksi. Ada komponen yang bersifat netral, bekerjasama,
menyesuaikan diri, bertentangan bahkan saling menguasai. Akan tetapi
pada akhirnya antara kekuatan-kekuatan tersebut terjadi keseimbangan
(Arief, 1994).
Satu ciri mendasar pada ekosistem adalah bahwa ekosistem itu bukahlah
suatu sistem yang tertutup, tetapi terbuka dan daripadanya energi dan
zat terus-menerus keluar dan digantikan agar sistem itu terus berjalan.
Sejauh yang berkenaan dengan struktur, ekosistem secara khas mempunyai
tiga komponen biologi, yaitu; produsen (jasad autotrof) atau tumbuhan
hijau yang mampu menambat energi cahaya; hewan (jasad heterotrof) atau
kosumen makro yang menggunakan bahan organik; dan pengurai, yang terdiri
dari jasad renik yang menguraikan bahan organik dan membebaskan zat
hara terlarut (Ewusie, 1990).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat Dan Bahan
- Alat tulis
- Tali Rafia
- Meteran
3.2 .Waktu Dan Tempat
Praktikum mengenai ekosistem hutan dan padang rumput ini dilaksanakan
pada hari Rabu, tanggal 21 September 2011. Dimulai pada pukul 08.00 WIB
sampai dengan pukul 10.00 WIB. Pelaksanaan praktikum ini dilakukan di
areal hutan kampus Universitas Jambi, Mendalo Darat, Muaro Jambi.
3.3 .Prosedur Percobaan
- Membuat petakan dengan ukuran 10 m x 10 m di dalam hutan.
- Membagi petakan tersebut menjadi 4 bagian dengan ukuran masing-masing 5m x 5m
- Mencatat semua vegetasi dan fauna yag ada di setiap petakan
- Mengambil tanah di masing-masing petakan sebagai sampel.
- Melakukan hal yang sama pada ekosistem padang rumput.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Data Tanah
No. | Lokasi Pengambilan Tanah | pH |
1 | Hutan 1 | 4,39 |
2 | Hutan 2 | 4,32 |
3 | Padang Rumput 1 | 5,50 |
4 | Padang Rumput 2 | 5,37 |
b. Warna Tanah
No. | Lokasi Pengambilan Tanah | Warna |
1 | Hutan 1 | Hitam |
2 | Hutan 2 | Hitam |
3 | Padang Rumput 1 | Kuning |
4 | Padang Rumput 2 | Kuning |
c. Fauna
1. Hutan
Lokasi
|
Waktu
|
Nama Hewan
|
Jumlah
|
Petakan 1
|
Pagi
|
Nyamuk
|
Sangat banyak
|
Semut
|
Banyak
|
||
Burung
|
2
|
||
Siang
|
Kupu-kupu
|
1
|
|
Semut hitam
|
Banyak
|
||
Semut merah
|
Banyak
|
||
Nyamuk
|
Sangat banyak
|
||
Sore
|
Nyamuk
|
Sangat banyak
|
|
Tupai
|
1
|
||
Petakan 2
|
Pagi
|
Nyamuk
|
Sangat banyak
|
Siang
|
Nyamuk
|
Banyak
|
|
Semut
|
Banyak
|
||
Burung
|
1
|
||
Sore
|
Nyamuk
|
Sangat banyak
|
|
Belalang
|
2
|
||
Petakan 3
|
Pagi
|
Nyamuk
|
Sangat banyak
|
Siang
|
Semut
|
Banyak
|
|
Sore
|
Belalang
|
1
|
|
Nyamuk
|
Banyak
|
||
Burung
|
3
|
||
Petakan 4
|
Pagi
|
Nyamuk
|
Sangat banyak
|
Semut
|
Banyak
|
||
Siang
|
Nyamuk
|
Banyak
|
|
Burung
|
1
|
||
Sore
|
Nyamuk
|
Sangat banyak
|
|
Semut
|
Banyak
|
||
Burung
|
2
|
2. Padang Rumput
Lokasi
|
Waktu
|
NamaHewan
|
Jumlah
|
Petakan 1
|
Pagi
|
-
|
|
Siang
|
Semut
|
Banyak
|
|
Burung
|
1
|
||
Kupu-kupu
|
3
|
||
Sore
|
Burung
|
2
|
|
Semut
|
Banyak
|
||
Petakan 2
|
Pagi
|
Semut
|
Banyak
|
Siang
|
Belalang
|
4
|
|
Kupu-kupu
|
2
|
||
Semut
|
Banyak
|
||
Sore
|
Semut
|
Banyak
|
|
Belalang
|
3
|
||
Petakan 3
|
Pagi
|
-
|
|
Siang
|
Semut
|
Banyak
|
|
Kupu-kupu
|
3
|
||
Sore
|
Burung
|
2
|
|
Petakan 4
|
Pagi
|
-
|
|
Siang
|
Burung
|
3
|
|
Kupu-kupu
|
2
|
||
Sore
|
Semut
|
Banyak
|
|
Belalang
|
6
|
d. Vegetasi
1. Hutan
Lokasi | Nama Tumbuhan | Jumlah |
Petakan 1 | Pulai stadia semai |
2
|
Katuk |
1
|
|
Paku-pakuan |
5
|
|
Senduduk |
1
|
|
Liana Berduri |
6
|
|
Liana Membelit |
2
|
|
Liana Berkayu |
1
|
|
Jambu-jambuan |
2
|
|
Petakan 2 | Pulai stadia pohon |
1
|
Pulai stadia semai |
3
|
|
Senduduk |
1
|
|
Liana Membelit |
3
|
|
Paku-pakuan |
2
|
|
Petakan 3 | Pulai stadia semai |
2
|
Paku-pakuan |
Banyak
|
|
Jenis 1 |
5
|
|
Jenis 2 |
2
|
|
Jenis 3 |
4
|
|
Petakan 4 | Pulai stadia semai |
1
|
Jambu hutan |
1
|
|
Jenis 1 |
3
|
|
Jenis 2 |
1
|
|
Jenis 3 |
4
|
|
Jenis 4 |
2
|
|
Senduduk |
3
|
- 2. Padang Rumput
Lokasi | Nama Tumbuhan | Jumlah |
Petakan 1 | Ilalang | Banyak |
Alang-alang | Banyak | |
Liana membelit | Banyak | |
Rumput gajah | Banyak | |
Petakan 2 | Rumput gajah | Banyak |
Ilalang | Banyak | |
Senduduk | 1 | |
Kacang Panjang | 1 | |
Petakan 3 | Rumput gajah | Banyak |
Ilalang | Banyak | |
Alang-alang | Banyak | |
Petakan 4 | Ilalang | Banyak |
4.2. Pembahasan
Komponen-komponen penyusun ekosistem hutan pada praktikum kali ini
menunjukkan bahwa hutan tersebut adalah hutan sekunder. Hutan tersebut
banyak ditumbuhi tumbuhan jenis paku-pakuan, jambu-jambuan, senduduk,
dan beberapa pulai dengan stadia semai dan pohon, serta beberapa jenis
tumbuhan yang belum diketahui namanya. Fauna yang dapat ditemukan di
lokasi praktikum ini adalah nyamuk, semut, burung, beberapa kupu-kupu,
dan tupai. Tanah yang ada di dalam hutan ini adalah tanah ultisol. Hal
ini dapat dibuktikan dari sampel yang diambil dan diukur pH-nya. pH dari
sampel tanah hutan ini adalah 4,39 dan 4,32. Hal ini menunjukkan bahwa
tanah tersebut bersifat asam dan merupakan tanah ultisol. Warna tanah
yang diambil di dalam hutan ini berwarna hitam.
Padang rumput adalah salah satu jenis ekosistem yang memiliki
stratifikasi yang sederhana yaitu hanya terdiri dari satu strata, tetapi
walaupun demikian padang rumput ini memiliki keragaman spesies yang
cukup beragam.
Pada padang rumput, tumbuhan yang paling banyak ditemui adalah
ilalang, alang-alang dan rumput gajah. Selain itu, terdapat beberapa
liana jenis pembelit, senduduk dan tumbuhan lainnya. Hewan yang bisa
ditemui di padang rumput ini adalah semut, kupu-kupu, belalang, dan
burung. Tanah yang terdapat di padang rumput ini berwarna kuning dengan
tekstur yang sedikit keras. Tanah dii padang rumput tersebut juga masih
termasuk tanah ultisol. Dari sampel tanah yang telah diambil, pH-nya
adalah 5,5 dan 5,37. Hal ini menunjukkan bahwa tanah di area padang
rumput ini adalah tanah yang bersifat asam.
Dari data di atas, maka dapat dilihat perbedaan antara ekosistem
hutan dan juga padang rumput. Pada ekosistem hutan, ditemukan lebih
banyak jenis tumbuhan dan hewan sedangkan pada ekosistem padang rumput,
hanya ditemukan beberapa jenis saja. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
ekosistem memiliki perbedaan dan ciri khas masing-masing.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Ekologi adalah kajian mengenai interaksi timbal-balik jasad individu,
di antara dan di dalam populasi spesies yang sama, atau di antara
komunitas populasi yag berbeda-beda dan berbagai faktor non hidup
(abiotik) yang banyak jumlahnya yang merupakan lingkungan yang efektif
tempat hidup jasad, populasi atau komunitas itu.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik
sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan
terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari
sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Komponen-komponen dalam ekosistem telah dikelolah oleh alam dan
mereka saling berinteraksi. Ada komponen yang bersifat netral,
bekerjasama, menyesuaikan diri, bertentangan bahkan saling menguasai.
Daftar Pustaka
Indriyanto, Ekologi Hutan, 2006, Jakarta: Bumi Aksara
Http://www.Wikipedia.org// diunduh pada 17 Oktober, pukul 20.00 WIB
http://rimbaraya.blogspot.com/2005/01/pengenalan-ekosistem-hutan.html diunduh pada 17 Oktober, pukul 20.00 WIB
0 komentar:
Posting Komentar