Author : Siti Napisah (D1D010010)
Jurusan Kehutanan Universitas Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah penyakit tumbuhan akan selalu muncul sepanjang manusia
mengusahakan tanaman atau tumbuhan tersebut sebagai tanaman budidaya,
dibidang kehutanan khususnya di Indonesia hal ini mulai menjadi bahan
pemikiran disaat mulai diusahakannya jenis-jenis tanaman hutan secara
monokultur, seperti jati, agathis, pinus, mahoni, sengon, acacia,
eucalyptus. Kondisi ini semakin menjadi persoalan jika
kerusakan-kerusakan yang terjadi menimbulkan kerugian ekonomi. Kerugian
ekonomi dalam jumlah yang besar akibat keruaskan yang disebabkan oleh
penyakit secara umum jarang terjadi meskipun pernah ada, dan sebenarnya
kerusakan hutan yang menimbulkan kerugian ekonomi dalam jumlah yang
besar adalah akibat dari ulah manusia, yaitu seperti terjadinya
kebakaran dan penebangan liar. Meskipun demikian kejadian suatu penyakit
adalah salah satu proses yang terjadi di alam, sehingga sangat perlu
menjadi bahan pemikiran pada saat mengembangkan suatu tanaman dimana
manusia berperan didalamnya.
Pada dasarnya, tidak ada satupun tumbuhan di alam ini yang bebas dari
gangguan penyakit. Gejala penyakit pada tumbuhan dapat berupa bercak,
hawar (seperti tersiram air panas), gosong, mengeriting, bengkak, bahkan
beberapa penyakit dapat menyebabkan kematian pada tumbuhan, misalnya
busuk akar, busuk pangkal batang, rebah kecambah, dan layu.
Diagnosis penyakit tumbuhan ada yang mudah, karena gejalanya khas,
tetapi lebih banyak yang sulit ditentukan penyebabnya karena gejalanya
banyak yang mirip satu sama lain. Apalagi penyebabnya kebanyakan adalah
adanya organisme yang sukar dilihat dengan mata telanjang.
Hampir semua tanaman pertanian di Indonesia terkena penyakit yang
disebabkan oleh patogen, baik itu tanaman pangan seperti padi yang
diserang oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae. ataupun tanaman
hortikultura seperti kacang tanah yang diserang oleh cendawan Sclerotium
rolfsii yang menyebabkan penyakit busuk batang, kubis-kubisan oleh
bakteri Erwinia carotovora, cabai oleh cendawan Colletotrichum sp, dan
lain-lain.
Kehilangan hasil yang diakibatkan oleh patogen yang dapat menyebabkan
penyakit pada tanaman telah dirasakan oleh bangsa Indonesia, terlebih
oleh para petani. Dapat dibuktikan dari menurunnya produktivitas pangan
dan tanaman hortikultura di Indonesia. Hal ini tentu saja tidak dapat
dibiarkan. Dibutuhkan suatu tindakan pengendalian yang efektif yang
dapat menjadi solusi bagi perbaikan dan perkembangan pertanian
Indonesia.
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui macam-macam penyakit pada tumbuhan hutan
- Untuk mengetahui perbedaan dari penyakit-penyakit tersebut
BAB II
METODE PRAKTIKUM
3.1. Alat Dan Bahan
- Objek yang akan diamati
- Alat tulis
3.2. Waktu Dan Tempat
Praktikum mengenai penyakit pada tumbuhan hutan ini dilaksanakan di
laboratorium penyakit tanaman, UPT MIPA, Fakultas Pertanian, Universitas
Jambi, Mendalo Darat. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 18
Oktober 2012, dimulai pada pukul 12.30-13.30 WIB.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
- Jenis Tanaman
- Akasia (Acacia mangium)
- Pulai (Alstonia scholaris)
- Meranti (Shorea sp.)
- Mahoni (Swietenia mahagoni)
- Gmelina (Gmelina arborea)
2. Lokasi Pengambilan Tanaman
Sampel tanaman yang dijadikan sebagai objek pengataman diambil dari
kawasan sekitar hutan kampus Universitas Jambi, Mendalo Darat.
3. Deskripsi Gejala
- Gejala yang ditunjukkan oleh kelima sampel hampir semuanya sama. Kelima daun yang menjadi objek pengamatan rata-rata menampakkan gejala seperti bercak di atas permukaan daun.
- Pada daun akasia, terdapat bercak berwarna kuning kecoklatan dan terdapat beberapa bintil di atas permukaan daunnya. Daun akasia juga terlihat kusam dan kasar. Gejala seperti ini bisa dikatakan sebagai gejala nekrosis yang terjadi pada daun.
- Pada daun pulai, hampir sama dengan daun akasia, terdapat bercak kuning kecoklatan di atas permukaannya, dan daun pulai yang diamati berwarna kuning. Gejala ini dapat dikatakan sebagai gejala klorosis. Dan karena daun yang berwarna hijau berada di sekitar tulang daun, maka disebut sebagai voin banding.
- Pada daun meranti, terdapat bercak seperti karat pada sebagian daunnya, tepatnya pada bagian ujung daun. Di sekitar bercak tersebut berwarna kuning. Daun ini menunjukkan gejala hiperplasia, yaitu gejala scab atau kudis.
- Gejala yang ditunjukkan oleh daun mahoni hampir menyerupai daun akasia. Pada permukaan daunnya, terdapat bercak kekuningan dan di sekitar bercak tersebut warna daunnya lebih pucat dari pada bagian lainnya. Karena gejalanya hampir sama dengan akasia, maka dapat dikatakan daun ini juga mengalami gejala nekrosis.
- Pada daun gmelina, tampak perubahan warna yang sangat signifikan. Daun gmelina tidak berwarna hijau seperti pada umumnya, tetapi berwarna kuning. Daun ini mengalami gejala klorosis. Dan karena daun yang berwarna hijau berada di sekitar tulang daun, maka disebut sebagai voin banding.
Penyakit sebenarnya adalah suatu proses dimana bagian-bagian tertentu
dari organisme tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal dengan
sebaik-baiknya karena adanya suatu gangguan. Tanaman dapat dilihat dari
dua sudut pandang, yaitu secara biologi dan ekonomi maka penyakit
tanamanpun mengandung unsur dua sudut pandang ini. Dari segi biologi,
tanaman adalah organisme yang melakukan kegiatan fisiologis, sehingga
dari segi ini penyakit tanaman adalah penyimpangan dari sifat normal
sehingga tanaman tidak dapat melakukan kegiatan fisiologis seperti
biasanya. Rangkaian proses fisiologi itu dapat berupa: (1) pembentukan
cadangan makanan bahan dalam bentuk biji (busuk biji), akar dan tunas,
(2) pertumbuhan juvenile baik pada semai maupun perkembangan tunas
(penyakit layu pucuk dan daun), (3) perpanjangan akar dalam usaha untuk
mendapatkan air dan mineral (busuk akar), (4) transportasi air(layu
vaskuler), (5) fotosintesis (klorosis, bercak daun), (6) translokasi
fotosintat untuk dimanfaatkan oleh sel (kanker) dan (7) integritas
structural (busuk gubal, busuk pangkal batang). Dengan terganggunya
proses fisiologis ini tanaman memberikan respons dalam bentuk gejala.
Penyakit yang menunjukkan gejala nekrosis. Nekrosis merupakan keadaan
dimana sel tanaman atau ogran tanaman mati sebagai akibat adanya
aktivitas patogen. Sel-sel yang rnati hanya terjadi pada luasan terbatas
dan biasanya bewarna kecoklat-coklatan. Sebelum terjadi di kematian sel
warnanya agak kekuning-kuningan. Bagian jaringan yang mati seringkali
sobek dan terpisah dari jaringan yang ada sekitarnya yang. masih sehat.
Gejala tersebut disebut shot-hole atau tembus peluru. Bentuk, lesio dari
bercak ini dapat bundar, segi empat bersudut, atau tidak teratur. Sisi
bercak berwarna jingga, coklat, dan sebagainya seringkali pada bercak
tersebut terlihat adanya tubuh buah.
Selain gejala nekrosis yang terdapat pada daun sampel, juga terdapat
gejala klorosis. Gejala ini menunjukkan perubahan warna pada daun yang
tadinya hijau menjadi kuning.
Perubahan tersebut seringkali merupakan gejala yang khas untuk
penyakit tertentu. Tetapi adakalanya untuk satu macam penyakit
menimbulkan lebih dari satu macam perubahan. Sering kali patogen
penyebab penyakit tersebut dapat diketemukan pada jaringan yang
terserang (internal) atau pada bagian permukan jaringan (eksternal)
dalam bentuk tubuh buah, sclerotium dan sebagainya. (Agrios,G.N.1996)
BAB IV
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
- Gejala yang ditunjukkan oleh sampel-sampel yang diamati pada praktikum ini adalah nekrosis dan klorosis.
- Nekrosis merupakan keadaan dimana sel tanaman atau ogran tanaman mati sebagai akibat adanya aktivitas patogen. Sel-sel yang rnati hanya terjadi pada luasan terbatas dan biasanya bewarna kecoklat-coklatan.
- Klorosis merupakan terjadinya penghambatan pembentukan klorofil sehingga bagian yang seharusnya berwarna hijau menjadi berwarna kuning atau pucat. Bila pada daun hanya bagian sekitar tulang daun yang berwarna hijau maka disebut voin banding. Sebaliknnya jika bagian-bagian daun di sekitar tulang daun yang menguning disebut voin clearing.
Daftar Pustaka
- (http://www.geocities.ws/bpurnomo51/das_files/das2.pdf)
- http://yayat-sosek.blogspot.com/
- (http://ardian88.blogspot.com/2009/09/gejala-penyakit-tanaman.html)
- http://elsadwijuli08.student.ipb.ac.id/2010/06/20/ilmu-penyakit-tumbuhan-dasar-postulat-koch/
- http://semadim.wordpress.com/
- http://www.infoagrobisnis.com/2009/06/pengendalian-hama-penyakit-pada-tanaman.html
0 komentar:
Posting Komentar