skip to main | skip to sidebar

Silva Dream

Konsep Bumi Kita

  • Home
  • Gallery
  • Contact me
  • About Me

Kamis, 12 Agustus 2010

Laporan Ilmu Kayu Perbedaan Kayu Teras dan Kayu Gubal

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry
Author : Siti Napisah (D1D010010)
Jurusan Kehutanan Universitas Jambi

 BAB I
PENDAHULUAN
 
1.1. Latar Belakang
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.
Ilmu perkayuan mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan.
Batang pohon memiliki kegunaan masing-masing. Bagian pangkal umumnya tak bermata kayu, digunakan untuk pertukangan yang baik. Bagian tengah dan ujung memiliki mata kayu, digunakan untuk industri kayu pabrik kertas, papan buatan dan lain-lain. Bagian percabangan digunakan untuk industri kayu. Bagian cabang dan ranting dimanfaatkan untuk kayu bakar.
Bagian-bagian kayu terdiri dari kulit luar, kulit dalam, kambium, kayu gubal, kayu teras, hati, jari-jari, lingkaran tahun, kayu awal, dan kayu akhir.
Kulit terdapat pada bagian terluar. Ada dua bagian yaitu kulit luar yang mati, mempunyai ketebalan yang bervariasi menurut pohon. Kulit bagian dalam yang bersifat hidup dan tipis. Kulit berfungsi sebagi pelindung bagian-bagian yang terdalam, terhadap kemungkinan dari luar yang bersifat merusak, misalnya iklim, serangan serangga, hama, kebakaran, serta perusak-perusak kayu lainnya. Selain itu berfungsi sebagai jalan makanan dari daun ke bagian-bagian tanaman.
Kambium merupakan jaringan yang lapisannya tipis dan bening, melingkari kayu, ke arah luar membentuk kulit baru menggantikna kulit lama yang telah rusak dan ke arah dalam membentuk kayu yang baru. Dengan adanya kambium maka pohon lambat laun akan bertambah besar. Pertumbuhan vertikal ditentukan oleh jaringan meristem. Kambium terletak antara kulit dalam dan kayu gubal.
Kayu gubal adalah bagian kayu yang masih muda, terdiri dari sel-sel yang masih hidup, terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan. Tebal kayu gubal bervariasi menurut janis pohon. Umumnya jenis yang tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu gubal yang lebih tebal dibandingkan dengan kayu terasnya. Kayu gubal umumnya berwarna terang.
Kayu teras terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan-perubahan sel pada lingkaran kayu gubal bagian dalam, disebabkan terhentinya fungsi sebagai penyalur cairan dan lain-lain proses kehidupan. Rung dalam keyu teras dapat mengandung berbagai macam zat yang memberikan warna lebih gelap. Tidak mutlak semua kayu teras demikian. Hanya pada jenis-jenis yang kayu terasnya yang berisi tiloses. Pada beberapa jenis tertentu kayu teras banyak mengandung bahan ekstraktif, yang memberi keawetan pada kayu tersebut, membuat lebih berat dan lebih awet. Akan tetapi tidak semua jenis kayu yang memiliki zat ekstraktif sudah dapat dipastikan keawetannya.
Hati merupakan bagian kayu yang terletak pada pusat lingkaran tahun. Hati berasal dari kayu awal, yaitu bagian kayu yang pertama kali dibentuk oleh kambium. Oleh karena itu bersifat lunak dan rapuh.

1.2. Tujuan
  1. Untuk mengetahui perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras
  2. Untuk mengetahui penyebab perberdaan antara kayu gubal dan kayu teras

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bagian-bagian kayu terdiri dari kulit luar, kulit dalam, kambium, kayu gubal, kayu teras, hati, jari-jari, lingkaran tahun, kayu awal, dan kayu akhir.
Kulit terdapat pada bagian terluar. Ada dua bagian yaitu kulit luar yang mati, mempunyai ketebalan yang bervariasi menurut pohon. Kulit bagian dalam yang bersifat hidup dan tipis. Kulit berfungsi sebagi pelindung bagian-bagian yang terdalam, terhadap kemungkinan dari luar yang bersifat merusak, misalnya iklim, serangan serangga, hama, kebakaran, serta perusak-perusak kayu lainnya. Selain itu berfungsi sebagai jalan makanan dari daun ke bagian-bagian tanaman.
Kambium merupakan jaringan yang lapisannya tipis dan bening, melingkari kayu, ke arah luar membentuk kulit baru menggantikna kulit lama yang telah rusak dan ke arah dalam membentuk kayu yang baru. Dengan adanya kambium maka pohon lambat laun akan bertambah besar. Pertumbuhan vertikal ditentukan oleh jaringan meristem. Kambium terletak antara kulit dalam dan kayu gubal.
Kayu gubal adalah bagian kayu yang masih muda, terdiri dari sel-sel yang masih hidup, terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan. Tebal kayu gubal bervariasi menurut janis pohon. Umumnya jenis yang tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu gubal yang lebih tebal dibandingkan dengan kayu terasnya. Kayu gubal umumnya berwarna terang.
Kayu teras terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan-perubahan sel pada lingkaran kayu gubal bagian dalam, disebabkan terhentinya fungsi sebagai penyalur cairan dan lain-lain proses kehidupan. Rung dalam keyu teras dapat mengandung berbagai macam zat yang memberikan warna lebih gelap. Tidak mutlak semua kayu teras demikian. Hanya pada jenis-jenis yang kayu terasnya yang berisi tiloses. Pada beberapa jenis tertentu kayu teras banyak mengandung bahan ekstraktif, yang memberi keawetan pada kayu tersebut, membuat lebih berat dan lebih awet. Akan tetapi tidak semua jenis kayu yang memiliki zat ekstraktif sudah dapat dipastikan keawetannya.
Ada 4 macam tipe variasi pohon, dilihat dari susunan kayunya, yaitu pertama, Pohon yang mempunyai kayu gubal dan kayu teras, dengan nama lain pohon kayu teras. Perbedaan kayu teras dan kayu gubal tampak jelas. Kayu teras mempunyai warna lebih gelap, terdapat di sebelah dalam batang dan bagian luarnya adalah kayu gubal yang berwarna lebih terang. Kedua, Pohon yang memiliki kayu gubal dan kayu masak, tidak mempunyai kayu teras. Pada pohon masak dari luar, perbedaan antara kayu teras dan kayu gubal, tidak begitu jelas. Dari luar arah ke dalam kelihatan warnanya makin gelap, maka dikatakan masak dari luar. Ketiga, Pohon yang mempunyai kayu gubal seluruhnya, tidak memiliki kayu teras kayu masak. Dengan kata lain, pohon kayu gubal, yaitu pohon yang tidak mempunyai kayu yang begitu keras. Seluruh penampang batang adalah tempat penyalur makanan dan berwarna terang. Keempat, Pohon yang mempunyai kayu gubal, kayu masak dan kayu teras. Pohon masak dari dalam ini mempunyai kayu teras yang kecil lambat laun membesar. Kelihatan tiga perbedaan dari dalam ke arah luar: teras, kayu masak dan kayu gubal.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

1.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan di sompel Seberang. Praktikum ini dilakukan pada hari Jumat, tanggal 16 Maret 2012, dimulai pada pukul 09.30 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB.

1.2. Alat dan Bahan
  • Alat tulis
  • Kamera (Handphone)
1.3. Cara Kerja
  1. Mengamati objek yang ada di lokasi
  2. Memotret objek
  3. Mengukur kayu gubal dan kayu teras
  4. Mencatat hasil pengamatan

BAB IV
PEMBAHASAN

a. Kayu 1
- Jari-jari kayu gubal dari kayu 1 adalah 3 cm
- Jari-jari kayu teras dari kayu 1 adalah 13 cm
- Tebal kulit dalam dari kayu 1 adalah 0,8 cm
- Tebal kulit luar dari kayu 1 adalah 0,2 cm
b. Kayu 2
- Jari-jari kayu teras dari kayu 2 adalah 9 cm
- Jari-jari kayu gubal dari kayu 2 adalah 5 cm
- Tebal kulit dalam dari kayu 2 adalah 0,4 cm
- Tebal kulit luar dari kayu 2 adalah 0,1 cm
c. Kayu 3
- Jari-jari kayu teras dari kayu 3 adalah 7 cm
- Jari-jari kayu gubal dari kayu 3 adalah 6,7 cm
- Tebal kulit dalam dari kayu 3 adalah 0,4 cm
- Tebal kulit luar dari kayu 3 adalah 0,1 cm
d. Kayu 4
- Jari-jari kayu teras dari kayu 4 adalah 3,1 cm
- Jari-jari kayu gubal dari kayu 4 adalah 8,7 cm
- Tebal kulit dalam dari kayu 4 adalah 0,8 cm
- Tebal kulit luar dari kayu 4 adalah 0,1 cm
e. Kayu 5 (Cempedak Air)
- Jari-jari kayu teras dari kayu cempedak air adalah 7,7 cm
- Jari-jari kayu gubal dari kayu cempedak air adalah 8,6 cm
- Tebal kulit dalam dari kayu cempedak air adalah 0,7 cm
- Tebal kulit luar dari kayu cempedak air adalah 0,1 cm
f. Kayu 6 (Kempas Serap 1)
- Jari-jari kayu teras dari kayu kempas serap 1 adalah 4 cm
- Jari-jari kayu gubal dari kayu kempas serap 1 adalah 6 cm
- Tebal kulit dalam dari kayu kempas serap 1 adalah 0,4 cm
- Tebal kulit luar dari kayu kempas serap 1 adalah 0,1 cm
g. Kayu 7 (Kempas Serap 2)
- Jari-jari kayu teras dari kayu kempas serap 2 adalah 5 cm
- Jari-jari kayu gubal dari kayu kempas serap 2 adalah 5,6 cm
- Tebal kulit dalam dari kayu kempas serap 2 adalah 0,4 cm
- Tebal kulit luar dari kayu kempas serap 2 adalah 0,1 cm
h. Kayu 8 (Medang Bedara)
- Jari-jari kayu teras dari kayu medang bedara adalah 6,5 cm
- Jari-jari kayu gubal dari kayu medang bedara adalah 5,4 cm
- Tebal kulit dalam dari kayu medang bedara adalah 0,6 cm
- Tebal kulit luar dari kayu medang bedara adalah 0,1 cm
i. Kayu 9 (Meranti Lempung)
- Jari-jari kayu teras dari kayu meranti lempung adalah 17 cm
- Jari-jari kayu gubal dari kayu meranti lempung adalah 5 cm
- Tebal kulit dalam dari kayu meranti lempung adalah 0,8 cm
- Tebal kulit luar dari kayu meranti lempung adalah 0,2 cm
j. Kayu 10 (Keranji)
- Jari-jari kayu teras dari kayu keranji adalah 10,4 cm
- Jari-jari kayu gubal dari kayu keranji adalah 4,8 cm
- Tebal kulit dalam dari kayu keranji adalah 0,4 cm
- Tebal kulit luar dari kayu keranji adalah 0,1 cm


BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Kayu gubal adalah bagian kayu yang masih muda, terdiri dari sel-sel yang masih hidup, terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan. Tebal kayu gubal bervariasi menurut janis pohon. Umumnya jenis yang tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu gubal yang lebih tebal dibandingkan dengan kayu terasnya. Kayu gubal umumnya berwarna terang.
Kayu teras terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan-perubahan sel pada lingkaran kayu gubal bagian dalam, disebabkan terhentinya fungsi sebagai penyalur cairan dan lain-lain proses kehidupan. Rung dalam keyu teras dapat mengandung berbagai macam zat yang memberikan warna lebih gelap. Tidak mutlak semua kayu teras demikian. Hanya pada jenis-jenis yang kayu terasnya yang berisi tiloses. Pada beberapa jenis tertentu kayu teras banyak mengandung bahan ekstraktif, yang memberi keawetan pada kayu tersebut, membuat lebih berat dan lebih awet. Akan tetapi tidak semua jenis kayu yang memiliki zat ekstraktif sudah dapat dipastikan keawetannya.
 
DAFTAR PUSTAKA

http://dipputradi.blog.com/2011/09/16/ilmu-kayu-II/
id.wikipedia.org/wiki/Kayu

0 komentar:

Posting Komentar

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Kategori

  • Flora dan Fauna (128)
  • Forestry (312)
  • Mangrove (82)

Archive

  • ►  2015 (20)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (17)
  • ►  2014 (43)
    • ►  Agustus (13)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (8)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2013 (309)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (97)
    • ►  Oktober (28)
    • ►  September (36)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (19)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (20)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (25)
  • ►  2012 (97)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (25)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (15)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (16)
  • ►  2011 (323)
    • ►  Desember (52)
    • ►  November (27)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (16)
    • ►  Maret (24)
    • ►  Februari (122)
    • ►  Januari (44)
  • ▼  2010 (105)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (22)
    • ▼  Agustus (79)
      • Definisi beberapa jenis hutan
      • Jenis Bambu di Maluku
      • Daftar Flora Identitas Provinsi Di Indonesia
      • Tips Menjadi Seorang Peribadi Yang Disukai
      • Tips Menembak Cewek
      • 10 Efek Buruk Minuman Bersoda
      • Sesudah Sahur, Tunda Tidur
      • 8 Cara Hindari Mimpi Buruk
      • 30 Hal yg bisa Membuat Cwe Tersenyum
      • Bosan Dengan Air Putih
      • 5 Tanda Anda Tidak Bisa Kontrol Amarah
      • Langsing Berkat Diet Golongan Darah
      • Cara Terbaik untuk Putus
      • Langsing dengan Dua Gelas Air Sebelum Makan
      • Mengapa Jangan Minum Teh Saat Sahur
      • Kontrol Kolestrol Selama Ramadan
      • Kenapa Jadi Orang Terlalu Baik Bisa Merugikan
      • Mencintai untuk Saling Menyakiti
      • HIME, AISHITERU !!!!
      • Usir Stres dengan Secangkir Teh Manis
      • Trik Bercinta di Bulan Puasa
      • Mengapa Kantuk Mudah Muncul Saat Puasa
      • Puasa, Cara Tepat Bebaskan Tubuh dari Racun
      • Tips sehat, segar & bebas bau mulut selama berpuasa
      • 4 Trik Atasi Rasa Bosan Bekerja
      • 71 Situs Indonesia Dikerjai "Hacker"
      • Bahaya Menahan Buang Air Kecil
      • SETIA = selingkuh tiada akhir
      • Dormansi Benih
      • 10 FAKTA yang harus kamu ketahui tentang MIMPI
      • Metabolisme Perkecambahan
      • Pemotongan cabang (Prunning)
      • Riap Pertumbuhan
      • Metode identifikasi dan deskripsi Kebun Benih Pangkas
      • Sifat Botanis dan Penyebaran Pohon Merbau ( Intsia...
      • Daftar Fauna Identitas Provinsi Di Indonesia
      • Satwa Indonesia yang Telah Punah
      • Kategori Status Konservasi IUCN Red List
      • Satwa Indonesia yang Dilindungi
      • Kanguru Indonesia Di Papua
      • Nama Latin dan Inggris 100 Hewan (Fauna) Indonesia
      • Daftar Hewan Endemik Indonesia
      • Laporan Praktikum Biometrika Hutan Klasifikasi Gambut
      • Laporan Praktikum Biometrika Hutan Pengukuran Leaf...
      • Laporan Praktikum Biometrika Hutan Pengukuran Cada...
      • Laporan Praktikum Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu
      • Rayuan Maut' Buat Si Dia Makin Cinta
      • Pria Ini Mengaku Dinikahi Dewi Kahyangan
      • Hujan Meteor dan Tiga Planet Bermunculan
      • Justin Bieber Minta Tips Kencan
      • BPOM: Susu Formula Kerap Langgar Aturan Pengiklanan
      • Karakteristik Pohon Kenari (Canarium amboinense Ho...
      • Teknik Kultur Jaringan Jati
      • Laporan Praktikum Perlindungan dan Pengamanan Huta...
      • Laporan Praktikum Ilmu Kayu Sifat Pengerjaan Kayu
      • Laporan Ilmu Kayu Perbedaan Kayu Teras dan Kayu Gubal
      • Laporan Praktikum Ilmu Kayu Sifat Mikroskopis Kayu
      • Definisi dan Pengertian Persemaian
      • Kendala Kendala Penyediaan Benih Bermutu Genetik
      • Laporan Praktikum Ilmu Kayu Sifat Makroskopis Kayu
      • Laporan Praktikum Silvikultur Hutan Alam Identifik...
      • Laporan Praktikum Silvikultur Hutan Alam Pembibita...
      • Laporan Praktikum Silvikultur Hutan Alam Pengamata...
      • Durasi Tidur Pengaruhi Kesehatan Jantung
      • Deforestasi
      • Jam Mekkah, Terbesar di Dunia
      • Bongkahan Es Raksasa Hanyut di Laut Arktik
      • Reboisasi dan penghijauan
      • Laporan Praktikum Ekologi Analisis Vegetasi
      • TEGAKAN HUTAN | Unit Pengelolaan Hutan
      • Laporan Praktikum Ekologi Perbedaan Ekosistem Huta...
      • Laporan Praktikum Ekologi Identifikasi Liana dan E...
      • Makalah Hutan Mangrove
      • Laporan Praktikum Inventarisasi Hutan Pengukuran V...
      • Laporan Praktikum Inventarisasi Hutan Pengukuran T...
      • Laporan Praktikum Inventarisasi Hutan Pengukuran D...
      • Laporan Praktikum Klimatologi Pengenalan Alat-Alat...
      • Dengerous mission
      • akatsuki test !

_______________

_______________

 

© My Private Blog
designed by Website Templates | Bloggerized by Yamato Maysatria |