skip to main | skip to sidebar

Silva Dream

Konsep Bumi Kita

  • Home
  • Gallery
  • Contact me
  • About Me

Senin, 25 November 2013

Spesies Baru Ikan Flasher Wrasse Ditemukan di Nusa Tenggara Timur

Diposting oleh Maysatria Label: Flora dan Fauna, News
Parcheilinus rennyae, jenis baru di spesies flasher wrasse yang ditemukan di barat daya Nusa Tenggara Timur. Foto: Conservation International

Parcheilinus rennyae, spesies baru flasher wrasse yang ditemukan di barat daya Nusa Tenggara Timur. Foto ini diambil pada tanggal 28 Juli 2013. Foto: Gerald Allen/Conservation International

Dunia bawah laut Indonesia masih menyimpan ribuan misteri. Berbagai jenis spesies unik, hingga kini masih terus menanti ditemukan. Kabar terbaru dari balik keindahan dunia bawah laut Indonesia, muncul dari perairan di Nusa Tenggara Timur setelah sejumlah pakar dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bersama sejumlah pakar dari University of California mengidentifikasi spesies flasher wrasse terbaru dan dinyatakan sebagai spesies independen dan berbeda dari 16 jenis spesies flasher wrasse yang sudah dikenal sebelumnya.
Spesies baru ini dinamai Parcheilinus rennyae, untuk menghormati salah satu pakar yang paling berjasa dalam taksonomi ikan di Indonesia, yaitu Renny Kurnia Hadiaty. Sepanjang 27 tahun kariernya, Renny mengabdikan dirinya dalam bidang ini dan banyak menulis bersama pakar ikan dunia Gerald Allen yang kini bekerja untuk Conservation International.
Parcheilinus rennyae ini diketahui hanya ada di wilayah Barat Daya di Pulau Flores dan Pulau Komodo dan memiliki warna yang sangat indah. Spesies ini adalah spesies flasher wrasse ke-17 yang sudah diketahui oleh manusia, bentuk sirip di tubuh bagian atas yang melengkung serta warna oranye menyala di di tubuhnya menjadi ciri utama ikan ini.
Secara genetik mengindikasikan bahwa ikan ini masih kerabat dekat dari Parcheilinus angulatus yang berasal dari Filipina dan Pulau Kalimantan di bagian utara, namun kedua spesies ini berbeda terutama dari bentuk sirip tengahnya.
Pakar ikan Renny Kurnia Hadiaty sendiri merasa sangat bersyukur atas penghargaan ini. “Saya merasa sangat terhormat, bukan saja karena ini ikan yang sangat indah namun juga karena penulis utama dari deskripsi ikan ini adalah rekan dekat dan pakar ikan yang sudah sangat dikenal dunia, Gerald Allen,” ungkap Renny, sang kurator koleksi ikan di Museum Zoologi Bogor dalam pernyataannya seperti tertuang dalam rilis yang diterbitkan oleh Conservation International pada hari Rabu 13 November 2013.
Penemuan spesies baru ini tentu membawa dampak terhadap keberlangsungan siklus hidup ikan ini. Tanpa perlindungan yang baik, maka ikan ini akan cepat terancam seiring dengan pemberitaan media yang masif. “Kami sangat gembira bahwa salah satu ilmuwan muda kami, Ni Luh Astria Yusmalinda berhasil menerbitkan jurnal internasionalnya yang pertama berdasar dari analisis genetik spesies baru ini dan kerabat dekatnya,” ungkap Ngurah Mahardika dari Pusat Penelitian Keragaman Hayati Universitas Udayana, Bali.
Ikan jenis flasher wrasse sendiri sangat terkenal di kalangan penyelam dan fotografer bawah air karena warna mereka yang sangat mencolok akan terlihat jelas saat mereka melakukan proses kawin sekitar satu jam sebelum matahari terbenam. Menjelang senja, ikan-ikan wrasse ini akan berpendar kecoklatan.
Sejumlah pakar yang terlibat dalam penemuan spesies baru ini terdiri dari Pusat Penelitian Keragaman Hayati Universitas Udayana Bali, Universitas Negeri Papua di Manokwari, Universitas Diponegoro Semarang, University of California Los Angeles dan Conservation International Indonesia.

Source : link

0 komentar:

Posting Komentar

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Kategori

  • Flora dan Fauna (128)
  • Forestry (312)
  • Mangrove (82)

Archive

  • ►  2015 (20)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (17)
  • ►  2014 (43)
    • ►  Agustus (13)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (8)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (7)
  • ▼  2013 (309)
    • ►  Desember (14)
    • ▼  November (97)
      • Flamboyan (Delonix regia)
      • Mengenal Jenis dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan...
      • Sokola Rimba, Sebuah Potret Kekuatan Perempuan Ban...
      • Penanaman Kembali Hutan Mangrove Akan Tekan Dampak...
      • Foto: Kisah Keunikan Si Ikan Badut dan Anemon Pera...
      • Komodo Ternyata Juga Hidup di Daratan Flores Bagia...
      • Temuan Peta Hutan Google: Laju Deforestasi Meningk...
      • Spesies Baru Ikan Flasher Wrasse Ditemukan di Nusa...
      • Penelitian: Pemanasan Global Mengerdilkan Ukuran T...
      • Kisah Kearifan Lokal Desa Les Melestarikan Terumbu...
      • Buah Nona (Annona reticulata L.)
      • Sirsak (Annona muricata L.)
      • Asam Keranji (Dialium indum L.)
      • Rukam (Flacourtia rukam Zoll.& Mor.)
      • Uyung (Schefflera octophylla (Lour.) Harms)
      • Menzai/Buah Kanis (Carallia brachiata (Lour.) Merr.)
      • Bintangur (Calophyllum soulattri Burman f., Fl.)
      • Medang (Blumeodendron kurzii (Hook.f.) J.J.Sm.)
      • Beriang (Ploiarium alternifolium (Vahl) Melchior)
      • Ketepeng (Smilax macrocarpa BL.)
      • Kayu Pahit (Quassia indica (Gaertn.) Nooteboom)
      • Ki Beusi (Rhodamnia cinerea Jack.)
      • Kayu Ara (Ficus aurata (Miq.) Miq)
      • Buah Pasat (Heynea trijuga Sims)
      • Ki Cankuda (Fagraea racemosa Jack ex Wall.)
      • Bengkinang (Elaeocarpus glaber Bl.)
      • Sawo hutan (Diospyros macrophylla Bl,)
      • Simpur Air (Dillenia suffruticosa Griff. ex Hook)
      • Cnestis platantha
      • Merambung (Vernonia arborea Schreb. Ham.)
      • Buku-Buku (Licania splendens (Korth.))
      • Bongang/Kayu gegah (Tabernaemontana macrocarpa Jack,)
      • Ampunjit (Neouvaria foetida (Maing. Hook.f. & Thom...
      • Mareme (Glochidion arborescens Blume)
      • Kanyere Badak (Bridelia glauca Blume )
      • Menteng Utan (Baccaurea lanceolata (Miq.) Mull.Arg...
      • Tutup Putih (Mallotus paniculatus (Lam.) Mull.Arg,)
      • Mara (Macaranga tanarius (L.) Mull.Arg, Di DC
      • Macaranga trichocarpa (Reichb.f & Inch..) Mull.Arg...
      • Kareumbi Homalanthus populneus (Giesel.) Pax)
      • Sili-silihan (Deeringia amaranthoides (Lam.) Merr.)
      • Canar (Smilax leucophylla)
      • Aur-aur (Commelina nudiflora L.)
      • Gewor (Commelina benghalensis L.)
      • Pinang (Areca catechu L.)
      • Meniran (Phyllanthus niruri L.)
      • Cecendet (Physalis minima Linn)
      • Pungpulutan (Urena lobata L.)
      • Sembung (Blumea balsamifera [L.] DC.)
      • Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack.)
      • Ilalang (Imperata cylindrica (L.) Beauv.)
      • Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.)
      • Laban (Vitex pinnata.)
      • Kemiri (Aleurites moluccana (L.) Willd)
      • Bandotan (Ageratum conyzoides L.)
      • Sirih (Piper betle)
      • Kirinyuh (Eupatorium inulifolium Kunth.)
      • Kamboja Putih (Plumeria alba )
      • Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl)
      • Daun Kentut (Paederia scandens )
      • Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
      • Trenggulun (Protium javanicum Burm.)
      • Pilang (Acacia leucophloea Willd.)
      • Ketapang Hutan (Terminalia copelandii Elmer)
      • Kluwak (Pangium edule Reinw)
      • Petanang (Dryobalanops oblongifolia Dyer.)
      • Gandaria (Bouea macrophylla Griff.)
      • Kayu Semidra (Acronychia pedunculata (L.) Miq.)
      • Pohon Saeh (Broussonetia papyrifera (L.) Vent.)
      • Congkok (Curculigo cavitulata Gaertn.)
      • Paku Rawa (Ceratopteris thalictroides Brongn.
      • Paku Laut (Acrostichum aureum L)
      • Paku Simbar Layangan (Drynaria sparsisora Moore )
      • Paku Leyat (Phymatodes longissima (Bl.) J.Sm )
      • Paku Udang (Stenochlaena palustris Bedd.)
      • Semanggi (Marsilea crenata Presl)
      • Paku Sayur (Diplazium esculentum Swartz)
      • Paku Harupat (Nephrolepis bisserata (Sw.) Schott)
      • Paku Hata (Lygodium circinatum (Burm.) Sw.
      • Teratai Besar (Nelumbium nelumbo Linn.)
      • Bambu (Bambusa vulgaris Schrad. ex J.C.)
      • Rotan (Daemonorops longipes (Griff.) Mart. )
      • Rasamala (Altingia excelsa Noronha)
      • Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban)
      • Nangsi (Villebrunea rubescens BL)
      • Getah Ara (Ficus fistulosa REINW.)
      • Penelitian: Kucing Liar Langka Endemik Kalimantan ...
      • Bumblebee Shrimp Yang Semakin Langka
      • Penelitian: Pemanasan Global Bisa Mengubah Pola Hu...
      • Bunga Bangkai Raksasa Mekar di Desa Ranggitgit, De...
      • Pohon Ki Hujan/Trembesi (Samanea saman)
      • Jabon (Anthocephalus cadamba)
      • kayu Putat (Planchonia valida Bl.)
      • Pulai (Alstonia scholaris)
      • Perbedaan Tanaman C3, C4 dan CAM
      • Meranti merah (Shorea leprosula)
      • Mahoni (Swietenia macrophylla)
    • ►  Oktober (28)
    • ►  September (36)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (19)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (20)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (25)
  • ►  2012 (97)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (25)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (15)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (16)
  • ►  2011 (323)
    • ►  Desember (52)
    • ►  November (27)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (16)
    • ►  Maret (24)
    • ►  Februari (122)
    • ►  Januari (44)
  • ►  2010 (105)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (22)
    • ►  Agustus (79)

_______________

_______________

 

© My Private Blog
designed by Website Templates | Bloggerized by Yamato Maysatria |