Komodo (varanus komodoensis) ditemukan di luar Taman Nasional Komodo. Foto: Burung Indonesia
Salah satu satwa khas Indonesia, Varanus komodoensis atau yang kita kenal dengan komodo, ternyata memiliki penyebaran yang lebih luas di sekitar Nusa Tenggara Timur. Satwa ini, berdasarkan survey yang dilakukan oleh Burung Indonesia, tidak hanya terdapat di Taman Nasional Komodo yang meliputi Pulau Rinca dan Pulau Padar, Manggarai Barat, NTT. Berdasarkan hasil rekam kamera jebak (camera trap) yang direkam oleh tim survey, satwa ini berhasil ditemukan juga di Pulau Flores, yaitu di Cagar Alam Wae Wuul, Kabupaten Manggarai Barat, serta Cagar Alam Wolotadho dan Cagar Alam Riung di Pulau Ontoloe, Riung, Kabupaten Ngada.
Sebelumnya, keberadaan komodo di pulau lainnya ini masih menimbulkan
perdebatan, karena keberadaan reptil besar di pulau lainnya ini hanya
dianggap sebagai jenis biawak besar dan berbeda dengan komodo. Namun
dari survey yang digelar mulai bulan Juni hingga September 2013 ini,
berhasil menyimpulkan keberadaan komodo di dua lokasi lainnya tersebut.
Survei yang dilakukan di Golo Mori, Kecamatan Komodo, 30 Juni hingga 3
Juli 2013, dan di Tanjung Kerita Mese, Kecamatan Lembor Selatan,
Manggarai Barat ini dilakukan pada tanggal 24 hingga 27 September 2013,
menggunakan 7 unit kamera jebak yang diikat di pohon dan disebar secara
acak teratur dengan jarak kurang lebih 500 meter. Kamera ini diaktifkan
selama tiga hari untuk mendapatkan enam sesi pengulangan pada pagi dan
sore hari.
Golo Mori dan Tanjung Kerita Mese adalah bagian dari bentang alam
Mbeliling, yang meliputi kawasan di sekitar hutan Mbeliling dan Sesok,
Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. “Temuan ini mempertegas
bahwa bentang alam Mbeliling adalah habitat penting bagi keanekaragaman
hayati”, demikian Tim Leader Burung Indonesia Program Mbeliling,
Tiburtius Hani.
Bentang alam Mbeliling (BAM) mempunyai peran yang sangat penting
sebagai tempat hidup beragam kekayaan hayati yang khas dan unik. Selain
keberadaan komodo, kawasan ini juga menjadi habitat bagi empat spesies
burung endemik dan terancam punah, serta beberapa jenis tumbuhan langka.
Badan dunia FAO/UNDP mengusulkan kawasan Mbeliling sebagai suaka
margasatwa karena nilai flora, fauna, dan perlindungan hidrologisnya.
Departemen Kehutanan pun telah menetapkan hutan Mbeliling sebagai hutan
lindung.
Lokasi survey keberadaan komodo. Foto: Burung Indonesia. silakan klik untuk memperbesar peta
source : link
source : link
0 komentar:
Posting Komentar