Nama umum
Indonesia: Pinang, jambe
Inggris: Betel Nut
Pilipina: Bunga
Cina: bin lang
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus: Areca
Spesies: Areca catechu L.
Kerabat Dekat : Jambe Rende, Pinang Monyet, Pinang Tunku
Deskripsi
Palem
yang menyendiri tinggi sampai 9 m, bagian batang kelabu tua, muda
kehijauan; node menonjol. Mahkota daun 8-10, 90-135 cm, yang timbul dari
atas batang, selebaran tidak merata dibagi, 2-4-berusuk, sempit, 50-55
dalam jumlah, 30-45 cm, gundul, hijau, tangkai halus, tidak bersenjata,
basis membesar ke dalam sarungnya, daun-selubung 75-90 cm, gundul,
halus, hijau, poros membentuk sebuah mahkota hijau bengkak.
Inflorescence berumah satu, banyak bercabang, gundul bracts,
cabang-cabang seperti benang, panjang, berkelok-kelok karena depresi,
bagian atas yang beruang kecil, sessile, krem putih, beraroma lemon
bunga dalam 2 peringkat; bunga jantan banyak, sepal tiga, kecil, seperti
kulit ; 0,3-0,4 cm kelopak, seperti kulit. Benang sari 6, kepala sari
linier, pistillode 3-lobed; bunga betina dalam triad dengan 2 laki-laki,
beberapa di dasar dan axil cabang; sepal 3, 1-1,3 cm; kelopak 3, selama
sepal. Stigma 3, sesil. Ovarium bersel satu. Buah lonjong atau bulat
telur, panjang 4-5 cm, oranye, basis tertutup dengan perianths; dinding
bagian atas berdaging, berserat, benih tunggal, merenungkan endosperma.
Penggunaan
Oleh
masyarakat Dayak Tunjung air buahnya digunakan untuk mengobati hidung
berdarah atau mimisan. Sedangkan bijinya dimanfaatkan untuk mengobati
cacingan, taeniasis, fasciolopsiasis, perut kembung akibat gangguan
pencernaan, bengkak karena retensi cairan (edema), rasa penuh di dada,
luka, batuk berdahak, diare, terlambat haid, keputihan, beri-beri,
edema, malaria, memperkecil pupil mata (miosis) pada glaucoma. Sedangkan
daunnya dimanfaatkan untuk mengobati kurang nafsu makan dan sakit
pinggang (lumbago). Dan bagian sabutnya juga dimanfaatkan untuk
mengobati gangguan pencernaan (dyspepsia), sembelit, edema dan beriberi.
Cara
pemakaiannya adalah sebagai berikut : yang untuk diminum yaitu 5-10 g
biji kering atau 5-10 g sabut, direbus dan airnya diminum. Dan untuk
pemakaian luar dengan cara biji secukupnya direbus, airnya untuk mencuci
luka dan infeksi kulit lainnya.
Biji
pinang mengandung 0,3-0,6% alkaloid, seperti arekolin (C8 H13 NO2),
arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine dan isoguvasine. Selain itu
juga mengandung red tanin 15%, lemak 14% (palmitic, oleic, stearic,
caproic, caprylic, lauric, myristic acid), kanji dan resin. Biji segar
mengandung kira-kira 50% lebih banyak alkaloid, dibandingkan biji yang
telah diproses. Arekolin merupakan obat cacing dan berkhasiat sebagai
penenang.
Penggunaan dalam keadaan darurat
Biji tumbuhan pinang tergolong sebagai obat dan umbut mudanya dapat dijadikan sebagai bahan makanan
0 komentar:
Posting Komentar