Jabon (Anthocephalus cadamba)
Merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan
dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 – 1000 m dpl.
Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang tidak
memerlukan banyak perlakuan khusus dalam budidayanya.Saat ini Jabon
menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya
termasuk sengon/albasia. Keunggulan dari tanaman jabon yaitu memiliki
diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th, masa produksi jabon yang
singkat – hanya 4 – 5 tahun, berbatang silinder dengan tingkat
kelurusan yang sangat bagus, serta tidak memerlukan pemangkasan karena
pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self purning).
Pertumbuhan
sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila
dibandingkan dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan pionir
sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung
podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan
hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang
sengon.
Adapun
ciri dan karakteristik batang jabon yaitu permukaan kayu licin serta
arah tegak lurus, berwarna putih kekuningan mirip meranti kuning, batang
mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, bebas dari cacat mata kayu dan
susutnya rendah.
Dalam
pemasarannya, dikarenakan jabon memiliki jenis kayu yang berwarna putih
agak kekuningan dan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat
dibutuhkan oleh industri kayu lapis (plywood), industri meubel, pulp,
produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, Alas sepatu, Papan,
Tripleks. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali
tidak mengalami kesulitan.
Adapun
aspek-aspek silvikultur dari tanaman Jabon yakni tempat tumbuhnya,
umumnya tumbuh pada tanah alluvial lem¬bab di pinggir sungai dan di
daerah peralihan an-tara tanah rawa dan tanah kering yang kadang¬-kadang
digenangi air. Selain itu dapat juga tum-buh dengan baik pada tanah
liat, tanah lempungpodsolik coklat, tanah tuf halus atau tanah lem¬pung
berbatu yang tidak sarang. Jenis ini memerlukan iklim basah hingga
kemarau kering di dalam hutan gugur daun dengan tipe curah hu-jan A dan
D, mulai dari dataran rendah sampai ke¬tinggian 1.000 m dari permukaan
laut.
Sedangkan
permudaan alam banyak sekali terdapat terutama pada tempat-tempat
terbuka seperti pada bekas tebangan, bekas jalan sarad atau bekas
perladangan. Jabon termasuk jenis pionir yang dapat membentuk kelompok
hutan alam murni pada tempat yang bebas persaingan cahava. Permudaan
buatan banyak dilakukan di Jawa Timur. Biji disemaikan lebih dahulu di
dalam bak kecambah, kemudian setelah tumbuh dan mencapai tinggi 3 cm
dipindahkan ke bedeng penyapihan atau ke dalam bumbung. Setelah
men¬capai tinggi 20-30 cm ditanam di lapangan pada permulasn musim
hujan. Penanaman dapat pula dilakukan dengan cabutan atau stump. Jarak
tanam 3 m x 2 m. Pertumbuhan jabon termasuk cepat, sehingga pada umur 3
tahun harus dilakukan penjarangan pertama dan pada umur 25 tahun sudah
dapat menghasilkan kayu pertukangan.
Pohon
jabon berbuah setiap tahun pada bulan Juni-Agustus. Buahnya merupakan
buah majemuk berbentuk bulat dan lunak, mengandung biji yang sangat
kecil. Jumlah biji kering udara 18¬26 juta butir per kg. Jumlah buah 33
butir per kg atau 320 butir per kaleng minyak tanah. Perkiraan jumlah
benih per Kgnya adalah 18-26 juta benih.
Sedangkan
dalam penangan bibit jabon ini dapat dilakuka dengan cara-cara tertentu
guna untuk menghasilkan batang yang berkualitas. Salah satu cara
pembibitan bibit tanaman jabon yaitu dengan perlakuan pengkerdilan,
dengan cara yang ternyata dapat menghasilkan batang tanaman bibit jabon
menjadi besar dan keras. Karena bibit tanaman jabon memiliki kadar air
yang sangat tinggi pada bagian batang maka hanya dengan proses
pembibitan dengan cara pengkerdilan tanaman bibit jabon lebih mudah pada
saat proses penanaman dan tidak perlu menggunakan air sebagai penopang
batang jabon agar tidak mudah roboh pada saat penanaman bibit.pada saat
tanaman bibit jabon dalam proses pengkerdilan memiliki ciri spesifik
pada daun akan berbentuk keriting dan pada batang memiliki tingkat
kebesaran yang lebih dibandingkan dengan proses pembibitan yang tanpa
dilakukan proses pengkerdilan.
Banyak para petani bibit jabon yang tidak mengetahui proses yang harus dilakukan pada saat bibit jabon berada di persemaian. Mereka hanya mengerti pembibitan jabon dengan proses yang sangat standar, jadi hasil dari bibit tanaman jabon itupun sangat standard pula.Bibit tanaman jabon sangat membutuhkan proses pengkerdilan karena batang bibit tanaman jabon memiliki kadar air yang sangat tinggi seperti yang sudah disebutkan di atas, bibit tanaman jabon hampir memiliki kesamaan dengan bayam yang memiliki kadar air pada batang sangat banyak.
Banyak para petani bibit jabon yang tidak mengetahui proses yang harus dilakukan pada saat bibit jabon berada di persemaian. Mereka hanya mengerti pembibitan jabon dengan proses yang sangat standar, jadi hasil dari bibit tanaman jabon itupun sangat standard pula.Bibit tanaman jabon sangat membutuhkan proses pengkerdilan karena batang bibit tanaman jabon memiliki kadar air yang sangat tinggi seperti yang sudah disebutkan di atas, bibit tanaman jabon hampir memiliki kesamaan dengan bayam yang memiliki kadar air pada batang sangat banyak.
0 komentar:
Posting Komentar