Sinonim
Bancudus latifolia Rumph. Morinda bracteata Roxb., Morinda litoralis Blanco
Bancudus latifolia Rumph. Morinda bracteata Roxb., Morinda litoralis Blanco
Nama umum
Indonesia: Mengkudu, pace, cengkudu, bentis
Nama Inggris : Indian mulberry,Great morinda, Noni, mengkudi
Pilipina: Noni, Bankoro, Apatot
Cina: ji shu
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Rubiales
Famili: Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus: Morinda
Spesies: Morinda citrifolia L.
Deskripsi :
Semak
atau pohon kecil yang tingginya mencapai 10 m, batang berkayu, pepagan
kasar, berwarna keabu-abuan atau coklat kekuningan, berrekah dangkal.
Daun berhadapan, tunggal, melanset-menjorong, stipula bervariasi ukuran
dan bentuknya. Perbungaan bongkol membulat, bunga biseksual, harum,
putih warnanya. Warna buah kuning keputihan yang permukaan buahnya tidak
rata, terdapat totol/bercak yang warnanya merah kecoklatan. Buah ini
kalau sudah tua/masak, berbau langu dan banyak air. Biji kecil warna
hitam kecoklatan.
Mengkudu
berasal dari Queensland (Australia). Mungkin disebarkan oleh manusia
dan dibawa ke arah barat ke Samudera Hindia oleh arus laut, mencapai
Seychelles, dan dengan cara yang sama ke Pasifik pada latitude antara
30°N dan 30°S, mencapai Marquesas, Hawaii, dan pulau Easter. Jenis ini
terdapat di seluruh Asia Tenggara baik secara liar atau budidaya. Tumbuh
liar di daerah pantai.
Habitat :
Mengkudu
umum dijumpai pada ketinggian sampai 1500 m di daerah beriklim musim
dan lembab, dengan curah hujan tahunan berkisar antara 1500—3000 mm atau
lebih. Pada daerah dimana mengkudu dibudidayakan, tanahnya biasanya
terstruktur baik atau tanah yang mungkin kurang bagus. Jenis ini tumbuh
pula pada tanah yang tidak subur dan terdegenerasi, kadang-kadang
berdrainase tidak baik atau dengan kapasitas retensi airnya sangat
rendah dan muka air tanah yang dalam. Jenis ini tumbuh di hutan-hutan
malar hijau, (semi-)meranggas sampai pada hutan agak serofitik, dan tipe
vegetasi litoral. Tumbuh juga pada vegetasi pioneer dan sekunder
setelah kebakaran, dapat berfungsi sebagai tumbuhan deforestasi setelah
terjadi aktivitas vulkanik. Jenis ini persisten dan sangat toleran.
Kemampuan biji untuk mengapung menyebabkan persebarannya yang luas dan
keberadaannya pada banyak pantai. Agen penyebarannya di daratan adalah
kelelawar dan burung pemakan buah.
Perbanyakan :
Mengkudu
diperbanyak dengan biji yang ditabur pada persemaian. Setelah
berkecambah, kecambah di pindah pada 1.2 m x 1.2 m pada tanah yang sudah
diolah dengan baik.
Manfaat tumbuhan :
Sebelum
introduksi bahan celup sintetis, pewarna merah dari pepagan dan kulit
akar mengkudu sangat penting sebagai pewarna batik. Pada akhir abad
ke-19, terdapat perkebunan di daerah pantai di bagian utara Jawa dan
pulau-pulau di sekitarnya. Saat ini, mengkudu ditanam atau dibudidayakan
di kebun untuk kebutuhan obat-obatan. Penanaman untuk bahan pewarna
terbatas pada daerah dimana pencelupan tekstil secara tradisional masih
penting, seperti produksi batik kualitas tinggi di Jawa. Hampir seluruh
bagian pohon digunakan untuk obat sejak jaman kuno. Di Vietnam akarnya
dipakai untuk mengatasi kaku-kaku dan tetanus dan terbukti melawan
ketegangan arteri. Pepagan digunakan sebagai tonik dan antiseptik pada
kulit, bisul dan luka. Daunnya untuk menyembuhkan disentri, diare,
kolik, mual-mual dan kejang-kejang, tonik dan antiseptik. Buahnya
sebagai diuretik dan laksatif, digunakan juga untukpengobatan asma dan
gangguan pernafasan lainnya, obat encok dan sejenis peradangan lainnya.
Akar, daun dan buahnya mungkin mempunyai kandungan antelmintik. Dalam
pengobatan tradisional, bagian yang digunakan mentah atau sebagai jus
dan infusi atau minyak usap dan tapal. Walaupun berbau seperti keju
busuk, buahnya dimakan mentah atau diolah lebih dulu, begitu juga
daunnya. Daging buahnya dapat membersihkan besi dan baja. Kayunya
membelah saat kering dan gunanya terbatas untuk kayu bakar dan tonggak.
Di Malaysia dan Thailand pohonnya untuk menyokong tanaman lada. Saat ini
minguman dari buah mengkudu sudah tersebar luas yang dikatakan dapat
untuk menyebuhkan penyakit. Bahan pewarna dan obat-obatan alami di
Indonesia yang mulai diminati menjadikan penanaman mengkudu tumbuh lagi.
Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut pada buah dan daun
dalam perannya sebagai sumber nutrisi.
Kegunaan dalam keadaan darurat di hutan
Daun muda dan buah yang se tengah masak dapat digunakan untuk bahan makanan
0 komentar:
Posting Komentar