skip to main | skip to sidebar

Silva Dream

Konsep Bumi Kita

  • Home
  • Gallery
  • Contact me
  • About Me

Senin, 19 Desember 2011

Peringkat “Universitas Hijau” Sedunia

Diposting oleh Maysatria Label: News
Kembali model pemeringkatan universitas sedunia muncul. Kali ini merupakan inisiatif dari Universitas Indonesia (UI), yaitu UI GreenMetric World University Ranking. UI GreenMetric sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2010 lalu, saat itu terpilih 95 perguruan tinggi dari 35 negara. Dengan peringkat lima teratas ditempati oleh University of California, Berkeley (AS), University of Nottingham (Inggris), York University (Kanada), Northeastern University (AS), dan Cornell University (AS). UI sendiri berada pada posisi 15. (Peringkat 2010 di sini)

Sedangkan untuk tahun 2011 terpilih 178 perguruan tinggi berasal dari 42 negara, dengan lima teratas University of Nottingham (Inggris), Northeastern University (AS), University of Connecticut (AS), University College Cork (Irlandia), dan Linkoping University (Swedia). Sedangkan UI berada pada posisi 22. (Peringkat 2011 di sini)

Lantas, faktor apa yang menjadi dasar pemeringkatan tersebut ? Ternyata mengacu pada hasil korespondensi dan survei serta pemeringkatan langsung yang dilakukan secara online, dengan indikator dan kriteria penilaian yang meliputi Pengaturan dan Infrastruktur, meliputi 20 kriteria, mulai dari lokasi kampus, luas area termasuk ruang hijau dan terbuka, luas bangunan, pemakaian listrik, jumlah kendaraan yang dimiliki, jumlah keluar-masuk mobil, jumlah sepeda, jumlah mahasiswa, jumlah dosen dan admin, jumlah program yang berhubungan dengan lingkungan yang berkelanjutan, sampai keberadaan situs web, terutama kaitanya dengan konten informasi mengenai kampus hijau, kriteria ini diberi pembobotan 24 persen;

Indikator Energi dan Perubahan Iklim, diberi pembobotan 28 persen, meliputi 10 kriteria, antara lain sumber energi terbarukan, program konservasi energi, elemen bangunan hijau, adaptasi perubahan iklim dan program mitigasi, kebijakan pengurangan emisi gas rumah kaca, persentasi luas vegetasi atau hutan kampus, kebijakan pengurangan pemakaian kertas, dan plastik, kebijakan bebas asap rokok dan bebas Narkoba.

Indikator Limbah (Sampah), diberi pembobotan 15 persen, meliputi lima kriteria yaitu program daur ulang limbah dan sampah, daur ulang limbah beracun, pengelolaan sampah organik, pengelolaan sampah anorganik, dan metode pembuangan sampah atau limbah. Indikator Air (penggunaan air), diberi pembobotan 15 persen, meliputi tiga criteria, yaitu konservasi air, persentasi luas wilayah resapan air, serta sistem pipa dan sumber air.

Transportasi (Sistem Transportasi), terutama keterkaitannya dengan emisi karbon dan tingkat polusi di sekitar kampus. Indikator ini diberi pembobotan 18 persen, meliputi empat kriteria, yaitu kebijakan transportasi untuk membatasi jumlah kendaraan bermotor, kebijakan transportasi untuk mengurangi dan membatasi area parkir, ketersediaan bus kampus, serta kebijakan mengenai jalur sepeda dan pejalan kaki. Sedangkan filosofi pemeringkatan meliputi Environment, Economic, dan Equity atau the three E’ s. (Panduan lengkap di sini).

Menurut Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari M.Sc, MM, profesor bidang teknik komputer dan Kepala Pengembangan dan Pelayanan Sistem Informasi (PPSI) UI, bahwa UI GreenMetric telah diterima sebagai anggota International Ranking Expert Group (IREG Observatory) yang berpusat di Belgia, dengan referensi dari US News Ranking, HEEACT Ranking Taiwan, dan IHEP Washington DC. Menurutnya IREG adalah lembaga yang penting karena IREG melakukan program audit dan sertifikasi bagi lembaga pemeringkatan universitas sedunia (dalam Kompas.com)

Apa yang ditempuh UI bisa menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi atau kampus yang ada di dunia untuk segera beralih status menjadi kampus hijau, di mana keberadaan kampus akan menjadi pionir untuk terwujudnya Planet Bumi yang hijau. Ribuan perguruan tinggi yang ada di Indonesia selayaknya berpartisipasi dalam kegiatan ini (Atep Afia).

Source : link


0 komentar:

Posting Komentar

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Kategori

  • Flora dan Fauna (128)
  • Forestry (312)
  • Mangrove (82)

Archive

  • ►  2015 (20)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (17)
  • ►  2014 (43)
    • ►  Agustus (13)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (8)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2013 (309)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (97)
    • ►  Oktober (28)
    • ►  September (36)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (19)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (20)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (25)
  • ►  2012 (97)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (25)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (15)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (16)
  • ▼  2011 (323)
    • ▼  Desember (52)
      • Hutan mangrove Indonesia rusak parah
      • Tujuh hutan mangrove Indonesia menjadi percontohan
      • Peranan, Manfaat, dan fungsi Hutan Mangove
      • Ekosistem Hutan Gambut
      • Ekosistem Hutan Rawa
      • Ekosistem Hutan Payau atau Hutan Mangrove
      • Ekosistem Hutan Pantai
      • Ekosistem Hutan Musim
      • Ekosistem Hutan Hujan Tropis
      • Formasi Ekosistem Hutan
      • Pohon Sagu Terbesar di Dunia
      • Hutan Aren (Arenga pinnata) Negeri Eti
      • Mangrove Tanjung Batu Piru Seram Barat
      • Pohon Cemara di Tepi Pantai
      • Jenis-Jenis Persemaian
      • Menilai Persemaian Tanaman Kehutanan di Kabupaten ...
      • Pusat Rehabilitasi dan penyelamatan Satwa Masihula...
      • Perspektif Silvika dalam Pengelolaan Hutan
      • Suksesi hutan
      • Penggiliran Tanaman dalam Sistem Agroforestri
      • Pemilihan jenis Pohon Agroforestri
      • Menebang Hutan untuk Menyukseskan Program GERHAN
      • Biofull – Kayu Besi Pantai (Pongamia pinnata Merr)
      • Bintangur Pantai (Callophylum inophylum L)
      • Pengelolaan Hutan Produksi Berwawasan Konservasi
      • Global Warming, Dirasakan Sekaligus Diabaikan
      • Cara Unik Memanfaatkan Sampah
      • Efek Climates Change
      • Kota Kecil pun Butuh Penghijauan
      • Jaket Kulit : Sebuah Akhir dari Evolusi Harimau
      • Selamatkan Orangutan Kita!
      • Menyelamatkan Hutan Terakhir di Riau
      • Peringkat “Universitas Hijau” Sedunia
      • Kayu Cendana, Riwayatmu Kini..
      • Sepenggal Cerita dari Negara Sepak Bola Brazil (Te...
      • Buah Bintaro, Buah Beracun yang Berguna
      • Indeks Luas Daun (ILD) / Leaf Area Indeks (LAI)
      • Eksperimen Ekonomi di Kalimantan Tengah
      • Lima Masalah Utama Perlindungan Hutan Indonesia
      • Mengubah Empat Dekade Ketergantungan Pada Sumber Alam
      • Menhut: Soal Pengelolaan Hutan, Pemerintah Terbuka...
      • Cina Setuju Negara Berkembang Ikut Atasi Emisi
      • Qatar Tuanrumah Konferensi Iklim PBB 2012
      • Melindungi Hutan dari Bangsa Sendiri
      • Kota Hijau Tanpa Transportasi
      • Redesain Kelembagaan menuju Pengelolaan Hutan yang...
      • RHL : Target Volume atau Terbangunnya Hutan ?
      • Nilai Hutan
      • Lagu Seruan Rimba
      • Kamus Rimbawan dari Yayasan Bumi Indonesia Hijau
      • Harga Kayu Pulp Hutan Rakyat : Bisakah Ditingkatkan ?
      • Resep-resep pestisida nabati
    • ►  November (27)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (16)
    • ►  Maret (24)
    • ►  Februari (122)
    • ►  Januari (44)
  • ►  2010 (105)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (22)
    • ►  Agustus (79)

_______________

_______________

 

© My Private Blog
designed by Website Templates | Bloggerized by Yamato Maysatria |