Seiring dengan perkembangan zaman, dunia dihadapkan dengan kenyataan bahwa persediaan minyak bumi yang masih menjadi primadona sampai sekarang semakin menipis dan akan habis dalam jangka waktu yang relatif dekat. Hal ini diakibatkan oleh laju pergantian cadangan minyak bumi yang sangat rendah sedangkan kegiatan konsumsi semakin meningkat. Dapat dilihat di kehidupan sehari - hari, masyarakat mulai kesulitan untuk mencari persediaan minyak bumi. Harga minyak bumipun terus melonjak naik seiring dengan menipisnya persediaan.
Di kala cadangan minyak bumi semakin menipis, masing - masing negara saling berlomba untuk menemukan energi alternatif yang dapat menggantikan minyak bumi. Seperti halnya Indonesia, saat ini Indonesia terfokus pada pengembangan energi baru seperti coal bed methane (CBM), gasified coal, dan nuklir. Tanpa disadari Indonesia masih memiliki satu pilihan energi alternatif yang sangat potensial, yaitu SAMPAH.
Mungkin terkesan meragukan, sampah yang kita buang sehari - hari justru dapat digunakan untuk menggantikan minyak bumi yang sekarang dapat diibaratkan seperti air dan ikan dengan manusia. Sebenarnya, pada akhir September ini telah diresmikan sebuah terobosan energi alternatif terbaru yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Perlu diperhatikan, sampah yang dimaksud disini adalah sampah yang masih dapat didaur ulang. Sampah tersebut kemudian akan dibakar dan panas yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan boiler, sedangkan uap panas yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan generator listrik.
Kita juga tidak perlu mengkhawatirkan efek samping dari PLTSa ini. PLTSa sudah dilengkapi dengan sistem pengolahan emisi dan efluen, sehingga tidak mencemari lingkungan. Abu sisa pembakarannya pun dapat dijadikan bahan baku batako atau bahan bangunan lainnya,
PLTSa ini pertama kali didirikan di TPA Babakan di Desa Babakan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. PLTSa ini berkapasitas sekitar 500 kW dan sampah yang diolah sekitar 30 - 50 ton perhari. Menarik bukan? Alangkah indah nya Indonesia tanpa sampah berserakan jika proyek PLTSa berhasil dilakukan di setiap penjuru provinsi Indonesia. Untuk itu, dibutuhkan uluran tangan dari masyarakat, masyarakat juga harus ikut membantu menyukseskan proyek PLTSa ini. Salah satu caranya adalah dengan membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Sampah organik dibuang di bagian sampah organik dan sampah non organik dibuang dibagian sampah non organik. Jika di lingkungan kita tidak ada tempat sampah seperti itu, kita dapat membagi sendiri sampah tersebut dan membuangnya pada tempat yang berbeda.
Dengan adanya PLTSa, diharapkan dapat menjadi energi alternatif pengganti minyak bumi serta menjadi terobosan baru untuk menanggulangi sampah. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampau. Mari kita tunggu masa depan negara Indonesia yang bebas dari sampah!Tips and trik
Source : link
Source : link
0 komentar:
Posting Komentar