Negeri Eti merupakan salah satu desa di Pulau Seram yang termasuk di dalam Kabupaten Seram Bagian Barat. Negeri Eti merupakan desa adat yang dipimpin oleh seorang Raja. Daerah petuanannya cukup luas dengan beberapa dusun dibawah Pemerintahan Raja Eti. Pulau Marsegu dalam kasawan Taman Wisata Alam Laut juga termasuk di dalam petuanan negeri ini.
Selain itu, Negeri Eti sejak dulu terkenal dengan komoditas yang dihasilkan dari pohon aren. Masyarakat memanfaatkannya pohon aren untuk berbagai kebutuhan.
Selain itu, Negeri Eti sejak dulu terkenal dengan komoditas yang dihasilkan dari pohon aren. Masyarakat memanfaatkannya pohon aren untuk berbagai kebutuhan.
Pohon aren di daerah ini banyak yang disadap untuk diambil niranya, kemudian melalui proses penyulingan dihasilkan minuman yang beralkohol yang dinamakan “Sopi”.
Sopi merupakan sumber penghasilan yang cukup lumayan untuk menopang kehidupan keluarga, bahkan bisa menunjang kebutuhan lain sampai pada biaya pendidikan anak-anak.
Sadapan nira dari aren yang diambil disebut “sageru” kemudian sageru dimasukan ke dalam suatu wadah untuk dimasak menjadi sopi.
Pekerjaan penyadapan dari pohon aren hingga menjadi sageru dikenal dengan istilah “Tifar”. Untuk satu kali pekerjaan dari tifar hingga masak sopi, biasanya mereka tinggal di “walang sopi” selama 1 – 2 hari. Hasil yang mereka dapatkan dalam 2 hari berkisar Rp. 300 ribuan. Pekerjaan ini biasa dikerjakan bersama-sama sebanyak 2 orang. Kalo petani mempunyai jumlah pohon aren yang lebih banyak serta lebih rajin dalam bekerja maka pendapatan mereka bisa lebih tinggi.
Dalam penyulingan menghasilkan sopi dapat digunakan bermacam-macam perlengkapan, misalnya bambu dan juga plastik. Plastik dipakai supaya menghasilkan Sopi yang lebih bersih dan jernih.
Setiap melewati “walang sopi” jika pemiliknya sedang masak sopi pasti ditawari untuk mencicipi rasa sopi yang dihasilkan. Tapi ingat jangan sampai berlebihan, kalo berlebihan anda pasti akan mabuk dan tidak dapat melanjutkan perjalanan.
Source : link
Source : link
0 komentar:
Posting Komentar