Denpasar (ANTARA
News) - Puluhan ton sampah plastik mencemari lingkungan kawasan hutan
mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Denpasar Selatan.
"Sampah itu bukan dari kawasan hutan namun kami perkirakan dari pembuangan sampah di sungai hingga mengalir ke laut," kata Kepala Bidang Perlindungan Dinas Kehutanan Provinsi Bali, Suratman, di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, pihaknya sampai kewalahan untuk memungut sampah yang berserakan dan tersangkut di akar-akar pohon bakau.
Menurut dia, jumlah petugas kebersihan hanya lima orang, sementara luas hutan bakau mencapai 102 hektare. Para petugas kebersihan ini bekerja mulai Senin hingga Sabtu.
Kurangnya jumlah petugas kebersihan ini memperlambat proses pembersihan sampah di hutan mangrove tersebut.
"Kami tidak bisa mencegah masuknya sampah plastik itu karena datangnya dari laut," tambah Suratman.
Untuk itu, ia mengharapkan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan di sungai maupun laut karena sampah tersebut akan bermuara di hutan bakau itu.
Sementara selain sampah, petugas dari dinas kehutanan juga mengeluhkan soal aksi vandalisme pengunjung Taman Hutan Raya, sehingga merusak keindahan kawasan konservasi itu.
Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Irwan Abdullah mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah adanya aksi vandalisme itu.
"Kami sudah periksa dan rutin memberitahu agar tidak mencoret-coret disini tetapi tetap saja sulit dan lolos," katanya.
Source : link
"Sampah itu bukan dari kawasan hutan namun kami perkirakan dari pembuangan sampah di sungai hingga mengalir ke laut," kata Kepala Bidang Perlindungan Dinas Kehutanan Provinsi Bali, Suratman, di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, pihaknya sampai kewalahan untuk memungut sampah yang berserakan dan tersangkut di akar-akar pohon bakau.
Menurut dia, jumlah petugas kebersihan hanya lima orang, sementara luas hutan bakau mencapai 102 hektare. Para petugas kebersihan ini bekerja mulai Senin hingga Sabtu.
Kurangnya jumlah petugas kebersihan ini memperlambat proses pembersihan sampah di hutan mangrove tersebut.
"Kami tidak bisa mencegah masuknya sampah plastik itu karena datangnya dari laut," tambah Suratman.
Untuk itu, ia mengharapkan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan di sungai maupun laut karena sampah tersebut akan bermuara di hutan bakau itu.
Sementara selain sampah, petugas dari dinas kehutanan juga mengeluhkan soal aksi vandalisme pengunjung Taman Hutan Raya, sehingga merusak keindahan kawasan konservasi itu.
Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Irwan Abdullah mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah adanya aksi vandalisme itu.
"Kami sudah periksa dan rutin memberitahu agar tidak mencoret-coret disini tetapi tetap saja sulit dan lolos," katanya.
Source : link