Sebanyak 4 (empat) paten hasil-hasil penemuan yang terdaftar atas nama
Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan akan
diperkenalkan dan dipromosikan di Kementerian Kehutanan Republik
Indonesia pada Senin 26 November 2012 di Ruang Rimbawan Gedung Manggala
Wanabakti. Keempat paten tersebut yaitu:
-
Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jarak Pagar dengan Proses Esterifikasi-Transesterifikasi (Nomor Paten: ID P0027952, Inventor: Prof.Dr.Ir.H. Sudarajat, M.Sc.). Teknologi produksi biodiesel dengan proses ESTRANS yang dapat digunakan sebagai bahan bakar murni (100%) pada motor berbahan bakar solar.
-
Perekat Tanin untuk Produk Perkayuan (Nomor Paten: ID P0028142, Inventor: Prof.Dr.Drs. Adi Santoso, M.Si.). Produk perekat tannin berbahan dasar alami kulit kayu mangium, yaitu TA 3002, TP 3041 dan TR 3051. Ketiganya diciptakan untuk menggantikan perekat sintesis berbasis phenolik dan resorsinol yang selama ini diimpor.
-
Alat Ukur Diameter Pohon (Nomor Paten: ID S0001084, Inventor: Wesman Endom, M.Sc dan Yayan Sugilar) atau disebut alat ukur Wesyan. Alat ukur Wesyan tersebut memungkinkan pengukuran pohon berdiameter besar dan berbanir di lapangan dapat dilakukan oleh satu operator dengan lebih mudah dan tingkat ketelitian terjaga.
-
Alat Pendinginan Asap dan Proses untuk Memproduksi Cuka Kayu dari Pembuatan Arang (Nomor Paten: ID P0028528, Inventor: Tjutju Nurhayati, Dipl. Chem). Teknologi produksi cuka kayu berkualitas dari asap pembuatan arang yang dapat diaplikasikan untuk pengawet, penggumpal getah, desinfektan, serta pembasmi hama dan penyubur tanaman.
Hasil-hasil penemuan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan
Litbang Kehutanan dan para peneliti kepada calon pengguna yang terdiri
dari berbagai perusahaan BUMN dan swasta, lembaga riset dan instansi
pemerintah sektor kehutanan, pertanian, dan kelompok masyarakat.
Penemuan para peneliti Badan Litbang Kehutanan ini dipromosikan untuk
dapat diaplikasikan oleh para stakeholder terkait yaitu pengambil
kebijakan dan penyedia energi nasional, industri kehutanan yang selama
ini menggunakan bahan perekat kimia, perusahaan HTI mangium, perusahaan
pengelolaan hutan, industri perekayasaan alat, industri makanan,
desinfektan, sektor pertanian dan perkebunan, lembaga riset serta
masyarakat luas pada umumnya.