Pada akhir bulan september mahasiswa kehutanan unja angkatan 09 melakukan praktikum lapangan ke taman nasional berbak. Taman Nasional Berbak merupakan kawasan
pelestarian alam untuk konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara
yang belum terjamah oleh eksploitasi manusia. Keunikannya berupa gabungan
yang menarik antara hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar yang terbentang
luas di pesisir Timur Sumatera.
Pintu masuk bagian Barat taman nasional
ini ditempuh dengan menyelusuri sungai Air Hitam Dalam. Dinamakan Air
Hitam Dalam karena warna airnya hitam seperti kopi. Pada waktu air laut
surut, kotoran satwa, serasah daun dan lain-lain dari dalam hutan bakau
dibawa air sungai tersebut menuju Sungai Batanghari dan terus ke laut.
Taman Nasional Berbak tidak saja dilindungi secara nasional,
tetapi juga secara internasional yaitu dengan ditetapkan sebagai Lahan
Basah Internasional dalam Konvensi RAMSAR pada tahun 1992.
Jenis tumbuhan di taman nasional antara lain meranti
(Shorea sp.), dan berbagai jenis palem. Taman Nasional Berbak
terkenal memiliki paling banyak jenis palem tanaman hias di Indonesia.
Jenis palem tanaman hias yang tergolong langka antara lain jenis daun
payung (Johanesteijmannia altifrons) serta jenis yang baru ditemukan
yaitu Lepidonia kingii (Lorantaceae) yang berbunga besar dengan
warna merah/ungu.
Ratusan bahkan ribuan burung migran dapat dilihat di taman nasional ini, yang dapat menimbulkan kekaguman apabila burung-burung tersebut terbang secara berkelompok. Ditaman nasional berbak pertama kami melakukan praktikum di tanaman masyarakat yaitu ada jelutung rawa dan mengukur tinggi dengan menggunakan suunto
Ratusan bahkan ribuan burung migran dapat dilihat di taman nasional ini, yang dapat menimbulkan kekaguman apabila burung-burung tersebut terbang secara berkelompok. Ditaman nasional berbak pertama kami melakukan praktikum di tanaman masyarakat yaitu ada jelutung rawa dan mengukur tinggi dengan menggunakan suunto