Nama Daerah | |||
Batu bagelang, kalat-kalat, matandauw, melmas (Klm); gia, hia, karondang rante, kolaka, molaba, momala (Slw); hate besi, hate fina, merhai, mustigawe, ngersaun, samar (Mlk); ied, ropir (IJ). | |||
Daerah Penyebaran | |||
Seluruh Jawa (tanaman), Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, seluruh Sulawesi, Maluku, lrian Jaya. | |||
Habitus | |||
Tinggi pohon 35 m dengan panjang batang 25 m, diameter 50 cm, tinggi banir sampai 7 m. Kulit luar berwarna abu-abu atau putih, beralur dangkal, mengelupas. | |||
Ciri Umum | |||
Warna Kayu teras berwarna coklat sampai coklat kemerah-merahan. Kayu gubal berwarna coklat muda kemerah-merahan atau coklat-merah pucat. Tekstur Tekstur kayu halus sampai agak halus dan merata. Arah serat Arah serat lurus, kadang-kadang berpadu. Kesan raba Perrnukaan kayu agak licin sampai licin. Kilap Permukaan kayu agak mengkilap. | |||
Informasi Lainnya | |||
PENGERJAAN: Jenis-jenis kayu Homalium umumnya tidak sukar dikerjakan dan tidak cepat menumpulkan gergaji walaupun kayunya keras. Hasil ketamannya sangat halus walaupun ada sedikit serat terangkat pada bidang radial, dan hasil bubutannya pun sangat baik. Pengujian sifat pemesinan menunjukkan bahwa Kayu H. foetidum dapat diserut, dibor, dibuat lubang persegi, dibentuk dan diamplas dengan hasil sangat baik serta dapat dibubut dengan baik. KEGUNAAN: Kayu gia digunakan untuk bahan bangunan, tiang, lantai, papan dinding dan mungkin juga untuk mebel. Selain itu dapat juga digunakan untuk bantalan rel kereta api setelah diawetkan. | |||
0 komentar:
Posting Komentar