Nama Daerah | |||
Anjarutung, gapuk, jalutung, jelutung, jelutung gunung, labuai, lebuai, letung, melabuai, nyalutung, nyulutung, pidoron (Smt); jelutung bukit, pantung jarenang, pantung gunung, pantung kapur, pantung tembaga, pulut (Klm).
| |||
Daerah Penyebaran | |||
Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur.
| |||
Habitus | |||
Tinggi pohon 25 -45 m dengan tajuk tipis dan berdaun tunggal yang duduk melingkar pada ranting sebanyak 4-8 helai, panjang batang bebas cabang 15-30 m, diameter sampai 100 cm, bentuk batang silindris, tidak berbanir. Kulit luar berwarna kelabu kehitam-hitaman, rata tetapi kasar, mengeluarkan getah putih seperti seperti susu dan kental.'
| |||
Ciri Umum | |||
Warna
Kayu teras dan kayu gubal bennrarna sarna, yaitu putih krem sampai seperti warna jerami pucat. Tekstur Tekstur kayu agak halus dan merata. . Arah serat Arah seraf lurus. Kesan raba Permukaan kayu Jicin. Kilap Permukaan kayu sedikit mengkilap. Saluran empulur Pada bidang tangensial terdapat saluran empulur yang mengarah radial dan berbentuk lensa, tetapi tidak sebanyk pada kayu pulai. | |||
Informasi Lainnya | |||
PENGERJAAN:
Kayu jelutung mudah digergaji walaupun kandungan lateks agak menghambat penggergajian kayu basah. Kayunya mudah dikerjakan sampai halus, baik dengan mesin maupun alat tangan (diserut, dibor, dibubut dan sebagainya), mudah dipaku, disekrup, mudah diberi warna dan memberi hasil yang baik jika divernis, dipelitur serta mudah direkat.
KEGUNAAN:
Kayu jelutung sangat baik untuk cetakan, meja gambar, kelom dan ukiran, dapat juga dipakai sebagai separatator baterai, potlot dan kayu lapis murah. | |||
0 komentar:
Posting Komentar