skip to main | skip to sidebar

Silva Dream

Konsep Bumi Kita

  • Home
  • Gallery
  • Contact me
  • About Me

Senin, 17 Januari 2011

Jenis-Jenis hutan

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry
Macam/Jenis Hutan Di Indonesia Dan Fungsi Hutan Untuk Kehidupan Di Muka Bumi Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki hutan yang luas di dunia. Luas hutan tersebut dulu mencapai 113 juta hektar dan terus berkurang drastis akibat kebodohan oknum pemerintah dan penjahat yang selalu haus uang dengan membabat dan menggunduli hutan demi mendapat keuntungan yang besar tanpa melihat dampak bagi lingkungan global.
Berikut di bawah ini adalah pembagian macam-macam / jenis-jenis hutan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia disertai arti definisi dan pengertian :
1. Hutan Bakau
Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai berlumpur. Contoh : pantai timur kalimantan, pantai selatan cilacap, dll.
2. Hutan Sabana
Hutan sabana adalah hutan padang rumput yang luas dengan jumlah pohon yang sangat sedikit dengan curah hujan yang rendah. Contoh : Nusa tenggara.
3. Hutan Rawa
Hutan rawa adalah hutan yang berada di daerah berawa dengan tumbuhan nipah tumbuh di hutan rawa. Contoh : Papua selatan, Kalimantan, dsb.
4. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah hutan lebat / hutan rimba belantara yang tumbuh di sekitar garis khatulistiwa / ukuator yang memiliki curah turun hujan yang sangat tinggi. Hutan jenis yang satu ini memiliki tingkat kelembapan yang tinggi, bertanah subur, humus tinggi dan basah serta sulit untuk dimasuki oleh manusia. Hutan ini sangat disukai pembalak hutan liar dan juga pembalak legal jahat yang senang merusak hutan dan merugikan negara trilyunan rupiah. Contoh : hutan kalimantan, hutan sumatera, dsb.
5. Hutan Musim
Hutan musim adalah hutan dengan curah hujan tinggi namun punya periode musim kemarau yang panjang yang menggugurkan daun di kala kemarau menyelimuti hutan.
Di samping itu hutan terbagi / dibagi berdasarkan fungsinya, yaitu :
1. Hutan Wisata
Hutan wisata adalah hutan yang dijadikan suaka alam yang ditujukan untuk melindungi tumbuh-tumbuhan serta hewan / binatang langka agar tidak musnah / punah di masa depan. Hutan suaka alam dilarang untuk ditebang dan diganggu dialih fungsi sebagai buka hutan. Biasanya hutan wisata menjadi tempat rekreasi orang dan tempat penelitian.
2. Hutan Cadangan
Hutan cadangan merupakan hutan yang dijadikan sebagai lahan pertanian dan pemukiman penduduk. Di pulau jawa terdapat sekitar 20 juta hektar hutan cadangan.
3. Hutan Lindung
Hutan lindung adalah hutan yang difungsikan sebagai penjaga ketaraturan air dalam tanah (fungsi hidrolisis), menjaga tanah agar tidak terjadi erosi serta untuk mengatur iklim (fungsi klimatologis) sebagai penanggulang pencematan udara seperti C02 (karbon dioksida) dan C0 (karbon monoksida). Hutan lindung sangat dilindungi dari perusakan penebangan hutan membabibuta yang umumnya terdapat di sekitar lereng dan bibir pantai.
4. Hutan Produksi / Hutan Industri
Hutan produksi yaitu adalah hutan yang dapat dikelola untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi. Hutan produksi dapat dikategorikan menjadi dua golongan yakni hutan rimba dan hutan budidaya. Hutan rimba adalah hutan yang alami sedangkan hutan budidaya adalah hutan yang sengaja dikelola manusia yang biasanya terdiri dari satu jenis tanaman saja. Hutan rimba yang diusahakan manusia harus menebang pohon denga sistem tebang pilih dengan memilih pohon yang cukup umur dan ukuran saja agar yang masih kecil tidak ikut rusak.
Ensiklopedia
0 komentar

Agathis spp, famili Araucariaceae, Damar

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry



Nama Daerah
Damar sigi, kayu sigi (Smt); damar, kidamar (Jw); bindang, damar bindang, damar pilau (Klm); dama, damar kapas, damar wana, hulu sinua (Slw); damar puti, damar raja, koano, kolano (Mlk); damar putih, damar papeda, kesi, kosima (IJ)
Daerah Penyebaran
Sumatera Barat, Sumatera Utara, seluruh Kalimantan, Jawa Sulawesi, Maluku, Irian Jaya.
Habitus
Tinggi pohon dapat mencapai 55m, panjang batang bebas cabang 12-25 m, diameter 150 cm atau lebih, bentuk batang silindris dan lurus. Tajuk berbentuk kerucut dan berwarna hijau dengan percabangan mendatar melingkari batang. Kulit luar berwarna kelabu sampai coklat tua, mengelupas kecil-kecil berbentuk bundar atau bulat telur. Pohon tidak berbanir, mengeluarkan damar yang lazim disebut kopal.
Ciri Umum
Warna
Kayu teras berwarna keputih-putihan sampai
kuning-coklat, kadang-kadang semu-semu merah
jambu. Kayu gubal tidak berbeda dengan kayu
teras.
Tekstur
Tekstur kayu halus dan merata.
Arah serat
Arah serat lurus atau kadang-kadang terpilin.
Kesan raba
Permukaan kayu licin.
Kilap
Permukaan kayu mengkilap.
Gambar
Pada bidang radial nampak jelas bintik-bintik
berwarna coklat dalam sel jarl-jari.
Informasi Lainnya
PENGERJAAN:
Kayu agatis mudah digergaji dan dikerjakan; apabila diserut menimbulkan permukaan yang licin dan mengkilap. Kayu agatis dapat divernis dan setelah didempul dapat dipelitur sampai mengkilap.
KEGUNAAN:
Kayu agatis dapat dipakai untuk membuat kotak dan tangkai korek api, potlot, mebel, peti pengepak, alat ukur dan gambar, venir dan kayu lapis, pulp. Dapat juga dipakai sebagai kayu perumahan.
0 komentar

Callophyllum spp., famili Guttiferae, Bintangur

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry


Nama Daerah
Bintangur, bintol, mentangur, penaga (Smt); bunut, nyamplung, sulatri, punaga (Jw); bataoh, bentangur, butoo, jampelung, jinjit, mahadingan, maharunuk (Klm); betau, bintula, dinggale, pude, wetai (Slw); balitoko, bintao, bitaur, pataule (Mlk); bentango, gentangir, mantau, samplong, tau (NTT)

Daerah Penyebaran
Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Timur.

Habitus
Tinggi pohon sampai 30 m, panjang batang bebas cabang sampai 21 m, diameter 80 cm, atau lebih, batang berdiri tegak dan berbentuk lurus dengan percabangan mendatar, tidak berbanir. Kulit luar berwarna kelabu atau putih, beralur dangkal dan mengelupas besar-besar tipis.

Ciri Umum
Warna
Kayu teras C. inophyllum berwarna coklat-merah
pucat, sedang jenis lainnya bervariasi dari merah
jambu, merah muda, merah-coklat-kelabu muda,
merah-coklat sampai merah-lembayung; kayu
gubal berwarna coklat-kelabu pucat atau coklat
kuning semu-semu merah jambu, tebal kira-kira
5 cm dan dapat jelas dibedakan dari kayu teras.
Tekstur
Tekstur kayu agak kasar sampai kasar, agak tidak
merata.
Arah serat
Arah serat berpadu (pada C. inophyllum sangat
berpadu), agak bergelombang atau tidak teratur.
Kesan raba
Permukaan kayu licin, pada bidang radial C.
inophyllum ada bagian yang licin dan ada bagian
yang kesat.
Kilap
Permukaan kayu mengkilap.
Gambar
Pada bidang tangensial bergambar pita berbikubiku,
sedang pada bidang radial gambarnya
berupa pita-pita lurus.

Informasi Lainnya
PENGERJAAN: Kayu C. inophyllum umumnya sulit dikerjakan dengan mesin, karena arah seratnya sangat berpadu. Kayu Calophyllum lain pada umumnya mudah dikerjakan, meskipun permukaan kayu cenderung berbulu apabila digergaji. KEGUNAAN: Kayu bintangur cocok untuk perkapalan, yaitu kayu bengkok (kromhout) untuk gading-gading, batang yang lurus untuk tiang layar dan pendayung. Kayu yang berat dapat dipakai untuk balok, tiang, papan lantai dan papan pada bangunan perumahan, sedang kayu yang ringan baik untuk papan, peti dan konstruksi ringan dibawah atap. Beberapa jenis calophyllum dapat dipakai untuk tiang listrik. Selain untuk keperluan tersebut diatas, kayu C. inophyllum baik juga untuk roda dan sumbu gerobak, kano, bantalan, tong dan kepala pemukul golf. Kayu bintangur mungkin baik juga untuk mebel, kecuali C. inophyllum yang sukar dihaluskan karena arah serat yang sangat berpadu. Tiang kayu bintangur dapat juga dipakai untuk perancah (scaffolding) pada pekerjaan bangunan

0 komentar

Castanopsis argentea (Bl). A.DC, famili Fagaceae * , Saniten

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry



Nama Daerah
Kandik kurus,paning-paning, rasak, selasik (Smt) berangan,saniten,sarangan,wrakas (Jw)
Daerah Penyebaran
Sumatera Barat, seluruh Jawa
Habitus
Tinggi pohon sampai 35 m dengan panjang batang bebas cabang sampai 25 m, diameter dapat mecapai 120 cm, tidak berbanir, Kulit luar berwarna coklat muda,kadang-kadang kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas
Ciri Umum

Informasi Lainnya
PENGERJAAN:
Pengujian sifat pemesinan menunjukkan bahwa kayu C. argetea dapat diserut, dibentuk, dibor,dibuat lubang persegi, dibubut dan diampelas dengan hasil sedang. Untuk kayu C.javanica sifat-sifat tersebut diatas termasuk kelas baik
KEGUNAAN:
Kayu saninten biasa dipergunakan untuk balok pada bangunan perumahan dan jembatan, papan, tiang dan rusuk, serta mungkin juga baik untuk tong dan sirap
0 komentar

Cotylelobium spp., Giyam itam

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry



Nama Daerah
Giyam itam, giyam putih, rasak, resak, resak bukit, resak daun lebar, resak linga, resak paya, resak tembaga (Smt); awang, damar resak, gagil, resak, resak babalok, resak bukit, resak duren resak durian, resak gunung, resak jawai, resak kecil daun, resak keranji, resak mendawe, resak mentotoh, resak padi, resak tembaga, resak (Klm).
Daerah Penyebaran
Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur
Habitus
Tinggi pohon 35-40 m dengan panjang batang bebas cabang 10-25 m, diameter dapat mencapai 80 cm, tinggi banir 1,5-3 m (diameter C. burckii hanya sampai 60 cm dan tidak berbanir). Kulit luar berwarna kelabu, kelabu-coklat, coklat muda, ccklat sampai coklat tua atau merah, beralur dangkal, sedikit mengelupas (C. melanoxylon mengelupas banyak). Pohon C. burckii mengeluarkan damar berwarna coklat muda sampai merah tua.
Ciri Umum
Warna
Kayu teras berwarna kuning-coklat muda atau
kuning-coklat semu-semu kelabu atau kelabucoklat
muda yang lambat-laun berubah menjadi
coklat tua bahkan hampir hitam. Kayu gubal
mempunyai batas yang jelas dengan kayu teras,
berwarna kekuning-kuningan sampai coklat muda,
lebar 1-8 cm, biasanya 4 cm.
Tekstur
Tekstur kayu halus dan merata.
Arah serat
Arah serat lurus, kadang-kadang agak berpadu.
Kesan raba
Permukaan kayu licin.
Kilap
Perrnukaan kayu mengkilap atau agak kusam.
Informasi Lainnya
PENGERJAAN:
Kayu giam sulit digergaji, tetapi agak mudah jika dipergunakan gergaji pita. Kayunya dapat diserut sampai halus, mudah dibor dan dibubut. Berdasarkan pengujian sifat pemesinan kayu C. melanoxylon dapat diserut, dibentuk, dan diamplas dengan hasil sangat baik, dapat dibuat lubang persegi dengan hasil baik sampai sangat baik, serta dapat dibor dan dibubut dengan baik.
KEGUNAAN:
Karena keawetan dan kekuatannya tinggi, kayu giam banyak dipergunakan penduduk untuk perumahan, terutama untuk tiang, baik untuk bagian yang di atas maupun di bawah tanah demikian juga dalam air tawar dan air laut. Selain daripada itu dipergunakan juga untuk semua sortimen kayu perkapalan (lunas, gading-gading, papan, pendayung). Kayunya cocok untuk konstruksi berat, pertambangan, lantai, balok-balok kecil pada gerbong, tiang listrik, bantalan, rangka pintu dan jendela.
0 komentar

Cratoxylon arborescens BI., famili Guttiferae , Buronggang

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry

Cratoxylon arborescens BI., famili Guttiferae
Nama Daerah
Buronggang, dori, geronggang, madang baro, mampat, mentemau, munel, liu-liu, silung-silung, simarunggang, temau (Smt); adat, dat, erat, garunggang, irat, mepa, tamau, temok (Klm).
Daerah Penyebaran
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Suamtera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.
Habitus
Tinggi pohon 15-40 m, panjang batang bebas cabang 4-27 m, diameter dapat mencapai 100 cm atau lebih, tinggi banir sampai 1 m. Kulit luar berwarna kemerah-merahan sampai coklat, beralur dangkal, mengelupas kecil-kecil.
Ciri Umum
Kapu teras berwarna merah jambu tua atau
merah bata muda jika baru ditebang, lambat laun
menjadi tua tetapi tidak menjadi coklat. Kayu
gubal berwarna kuning, kadang-kadang semusemu
merah jambu atau jingga, agak mudah
dibedakan dari kayu teras, tebal kira-kira 5 crn.
Tekstur
Tekstur kayu agak kasar tetapi merata
Arah -rat
Arah serat lurus atau bergelombang, kadangkadang
agak berpadu.
Kesan raba
Permukaan kayu licin.
Kilap
Pemukaan kayu mengkilap indah.
Informasi Lainnya
PENGERJAAN:
Kayu gerunggang mudah dibelah atau dipotong dengan gergaji, baik pada kayu basah maupun kering udara. Demikian pula penyerutan menghasilkan permukaan yang licin, kecuali pada bidang radial kayu basah. Pemboran pada kayu basah atau kering udara memberikan hasil yang kasar. Pembubutan mudah dilakukan pada kayu kering udara, meskipun memberikan hasil permukaan yang kasar.
KEGUNAAN:
Kayu gerunggang biasa digunakan untuk papan dan konstruksi ringan di bawah atap, peti, mebel murah, kayu lapis dan cetakan beton.
0 komentar

Dacrydium spp., Podocarpus spp., Cemara

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry



Nama Daerah
D. beccarii: awun, cemantan, cemara, kayu alau, melor, nyaun (Klm); melor, melur (Smt). D. junghuhnii: cemara gunung, sampinur tali, sangur (Smt). P. wallichianus: bali (Klm); damar laki (Mly); kayu cina (Slw); ki bima (Jw); kayu cina hutan, kalek kureseng, labu rimbo, medang sepaling, mentebal (Smt).

Daerah Penyebaran
Seluruh Sumatera kecuali Lampung, seluruh Jawa, Kaiimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, lrian Jaya.

Habitus
Tinggi pohon dapat mencapai 45 m, terutama P. imbricatus, panjang batang bebas cabang 6-30 m, diameter sampai 90 cm, kecuali P. imbricatus dapat mencapai 150 cm. Kulit luar pada umumnya berwarna kelabu-coklat sampai merah tua, beralur dangkal dan mengelupas kecil-kecil. Pada P. imbricatus kulit luar berwarna coklat hampir hitam atau ungu, tidak beralur dan tidak mengelupas.

Ciri Umum
Warna
Kayu teras berwarna kekuning-kuningan, kuning-
coklat sampai coklat muda.
Tekstur
Tekstur kayu halus sampai sangat halus dan
rnerata.
Arah serat
Arah serat lurus.
Kesan raba
Permukaan kayu licin.
Kilap
Permukaan kayu agak mengkilap sampai mengkilap.

Informasi Lainnya
PENGERJAAN:
Kayu melur mudah sampai sangat mudah dikerjakan, baik dengan alat tangan maupun dengan mesin, tetapi pengerjaan pada bidang melintang untuk sortimen yang lebih lunak cenderung remuk. Pengujian sifat pemesinan menunjukkan bahwa kayu P. neriifolius dapat diserut, dibentuk, dibubut dan diamplas dengan hasil sangat baik serta dapat dibuat lubang persegi dengan hasil baik, tetapi pemboran hanya memberi hasil sedang saja.
KEGUNAAN:
Kayu melur dapat dipakai untuk konstruksi ringan, lantai, mebel, alat menggambar, ukiran, korek api, kayu lapis,panil,olah raga dan musik, pot; ot,moulding

0 komentar

Dactylocladus stenostachys Oliv., Medang

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry



Nama Daerah
Embuwan, entibu, madang, medang, medang keladi, medang pipit, mentibu, merebung, marabungkan, pardu, sangkalikit, seranai, turit (Klm).
Daerah Penyebaran
Seluruh Kalimantan.
Habitus
Tinggi pohon 30 40 m, panjang batang bebas cabang 15 - 25 m, diameter 50 - 100 cm, tajuk hampir bulat dan bercabang besar, batang agak berlekuk-lekuk, tidak berbanir, kulit luar berwarna kelabu atau coklat kekuning-kuningan, pecah-pecah kecil dan bermiang yang menyebabkan gatal.
Ciri Umum
Warna
Kayu teras berwarna coklat muda, hampir putih
bila masih segar lama-kelamaan menjadi coklatmerah,
biasanya dengan noda-noda putih waktu
pengeringan dan bila kena cahaya. Kayu gubal
sukar dibedakan dari kayu teras.
Tekstur
Tekstur kayu agak halus dan merata, kecuali pada
bagian kayu yang mengandung noda-noda
ernpulur (pith flecks).
Arah serat
Arah serat lurus atau agak berpadu.
Kesan raba
Permukaan kayu licin.
Kilap
Permukaan kayu mengkilap.
Kulit tersisip
Kayu mentibu rnempunyai ciri khas berupa kulit
Informasi Lainnya
PENGERJAAN:
Kayu mentibu mudah dikerjakan sampai halus dan dapat diserut sampai mengkilap serta dapat digergaji melintang dengan baik.
KEGUNAAN:
Kayu mentibu banyak dipergunakan untuk papan cetakan beton, konstruksi perumahan bagian dalam, kayu lapis, mebel murah dan di Sarawak dipergunakan sebagai sirap setelah diawetkan dengan minyak mentah.
0 komentar

Dalbergia latifolia Roxb., famili Papilionaceae, Sonokeling

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry



Nama Daerah
Sonobrits, sonokeling (Jw).
Daerah Penyebaran
Seluruh Jawa.
Habitus
Tajuk berbentuk bulat dan berdaun jarang. Tinggi pohon sampai 43 m, panjang batang bebas cabang 3 - 5 m, diameter dapat mencapai 150 cm, batang umumnya tidak lurus, kebanyakan berlekuk, tidak berbanir. Kulit luar putih mengelupas kecil-kecil.
Ciri Umum

Informasi Lainnya
PENGERJAAN:
Kayu sonokeling agak sukar dikerjakan dengan alat-alat tangan, tetapi cukup mudah bila dikerjakan dengan mesin, dapat diserut sampai halus serta dapat dibubut, disekrup, dipelitur dan direkat dengan baik.
KEGUNAAN:
Karena warna dan gambarnya yang indah, kayu sonokeling sangat disukai untuk pembuatan mebel, terutama meja, lemari, panil, barang ukiran dan venir hias. Kayu ini cocok juga untuk pembuatan barang-barang yang perlu dilengkungkan.
0 komentar

Dillenia spp, famili Dilleniaceae, Simpur

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry



Nama Daerah
D.grandifolia Wall.ex Hk.f.:Bawal,bira-bira,gawal-gawal,jangkang,sejarangkang,sepu air,simpur,simpur kijang (Smt);beriga,janging,kacang-kacang,ketang bayut,marhayang,pehu,reriga,riga,simpur,soretang,tampuro,tempuru(Klm) D.obovata Hoogl.;sampur,simpu D.obovata Hoogl,:sampur.sempur simpur suretang (Jw). D.pentagyna Roxb,;yunti,sempu,sempur,sompor (Jw);randoni (Slw);kahalolo,papunuk (Mlk).D.papuana Mart,;gebar,k.,kampeyeme,kumera,merah perempuan,k.(MlK);air rbu marai,kiep,mayoga,yao (IJ)
Daerah Penyebaran
D.grandifolia:jambi,Sumatera Selatan,Lampung seluruh Kalimantan D>obovata:Jawa, D.papuana:maluku,Irian Jaya, D.pentagyna : Jawa, Sulawesi Selatan, Maluku
Habitus
Tinggi pohon rata rata 25 m dengan panjang batang bebas cabang sampai 20 m, diameter 50 cm atau lebih, berbanir sampai tinggi 2,5 m . Kulit luar berwarna kelabu-coklat atau coklat merah,tidak beralur,mengelupas tebal
Ciri Umum

Informasi Lainnya
PENGERJAAN:
Kayu Simpur sukar digergaji, karena serbuk gergaji yang sangat halus cenderung menempel pada gigi gergaji, tetapi dapat diserut sampai licin
KEGUNAAN:
Kayu simpur dapat dipakai untuk tangkai korek api dan panil. Jika diawetkan dapat digunakan untuk tiang pancang, bantalan dan bagunan lainnya
0 komentar

Diospyros celebica Bakh., famili Ebenaceae, Kayu itam

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry



Nama Daerah
Amara, ayu maitong, kayu itam, maeta, sora, toetandu (Slw)

Daerah Penyebaran
Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan

Habitus
Tinggi pohon 40 m, panjang batang bebas cabang 10 -20 m, diameter sampai 100 cm, kulit luar berwarna hitam, beralur dan mengelupas kecil, tinggi banir kadang-kadang sampai 4 m.

Ciri Umum
Warna
Kayu teras berwarna hitarn dengan garis-garis
berwarna coklat kemerah-merahan. Kayu gubal
berwarna coklat kemerah-merahan dan mempunyai
batas yang jelas dengan kayu teras.
Tekstur
Tekstur kayu halus sarnpai sangat halus dan
merata.
Arah serat
Arah serat lurus atau agak berpadu.
Kesan raba
Permukaan kayu licin
Kilap
Perrnukaan kayu mengkilap.

Informasi Lainnya
PENGERJAAN:
Untuk mengerjakan kayu eboni diperlukan banyak tenaga karena kayunya sangat keras, tetapi dapat dibubut, diserut, direkat, dan dipelitur dengan baik.
KEGUNAAN:
Kayu eboni banyak dipakai untuk mebel mewah, perpatungan, ukiran, kipas, barang bubutan, alat-alat dekoratif, badan sikat, venir mewah, alat musik tiup dan lain-lain.

0 komentar

Dipterocarpus spp., famili Dipterocarpaceae, Keruing

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry



Nama Daerah
Terdapat beberapa ratus nama daerah, antara lain: ariung, kayu kawan, kenam, keruing, kayu minyak, lagan, melengkuang (Smt); anderi, ansurai, karup, keladan, kerup, ketanggang, tempudau, tempurau (Klm); dermala, jempinang, kawang, klalar, palahlar (Jw).
Daerah Penyebaran
Seluruh Sumatera, Jawa dan Kalimantan
Habitus
Tinggi pohon dapat mencapai 50 m dengan panjang batang bebas cabang sampai 35 m, diameter dapat mencapai 120 cm, bentuk batang silindris, berbanir setinggi 1 - 2 m, pada D. confertus dapat mencapai 4 m.
Ciri Umum
Kayu teras berwarna coklat-rnerah, coklat,
kelabu-coklat atau rnerah-coklat-kelabu. Kayu
gubal berwarna kuning atau coklat rnuda sernusemu
kelabu dan rnernpunyai batas yang jelas
dengan kayu teras, lebar 2 - 10 crn.
Tekstur
Tekstur kayu kasar, kadang-kadang agak kasar
Arah serat
Arah serat lurus, kadang-kadang herpadu.
Kesan raba
Permukaan kayu agak licin atau licin, seringkali
rnelengket.
Kayu keruing rnernpunyai bau darnar yang agak
menyolok.
Informasi Lainnya
PENGERJAAN:
Sifat pengerjaan kayu keruing bervariasi menurut kadar silika dan damar yang dikandungnya. Kayu yang mempunyai kadar silika tinggi mudah menumpulkan gigi gergaji, demikian pula yang kadar damarnya tinggi sukar sekali digergaji atau diserut, terutama jika kayunya masih basah. Kayu yang sudah kering umumnya mudah dikerjakan, baik dengan mesin maupun dengan alat tangan.
KEGUNAAN:
Kayu keruing cocok untuk konstruksi bangunan, lantai, karoseri (kerangka, lantai dan dinding), bangunan pelabuhan dan bantalan kereta api. Selain daripada itu banyak juga dipakai untuk perkapalan (dek dan kulit tongkang) dan bagian perumahan (balok, tiang, papan dan kerangka atap). Untuk semua penggunaan dimana terdapat serangan jamur, serangga atau binatang laut perusak kayu, kayu keruing harus diawetkan dengan bahan pengawet yang sesuai. Setelah diawetkan kayu keruing baik untuk dipergunakan sebagai bantalan dan tiang listrik.
0 komentar

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Kategori

  • Flora dan Fauna (128)
  • Forestry (312)
  • Mangrove (82)

Archive

  • ►  2015 (20)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (17)
  • ►  2014 (43)
    • ►  Agustus (13)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (8)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2013 (309)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (97)
    • ►  Oktober (28)
    • ►  September (36)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (19)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (20)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (25)
  • ►  2012 (97)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (25)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (15)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (16)
  • ▼  2011 (323)
    • ►  Desember (52)
    • ►  November (27)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (16)
    • ►  Maret (24)
    • ►  Februari (122)
    • ▼  Januari (44)
      • Jenis-Jenis hutan
      • Agathis spp, famili Araucariaceae, Damar
      • Callophyllum spp., famili Guttiferae, Bintangur
      • Castanopsis argentea (Bl). A.DC, famili Fagaceae *...
      • Cotylelobium spp., Giyam itam
      • Cratoxylon arborescens BI., famili Guttiferae , Bu...
      • Dacrydium spp., Podocarpus spp., Cemara
      • Dactylocladus stenostachys Oliv., Medang
      • Dalbergia latifolia Roxb., famili Papilionaceae, S...
      • Dillenia spp, famili Dilleniaceae, Simpur
      • Diospyros celebica Bakh., famili Ebenaceae, Kayu itam
      • Dipterocarpus spp., famili Dipterocarpaceae, Keruing
      • Aleurites moluccana (L.) Wild., famili Euphorbiace...
      • Dracontomelon spp, famili Anacardiaceae ( terutama
      • Dryobalanops spp., famili Dipetrocarpaceae, Kamfer
      • Durio spp.,; famili Bombacaceae, Durian
      • Peranan Hutan Alam Indonesia
      • Dyera spp., famili Apocynaceae, Jelutung
      • Dysoxylum densiflorum (Bl.) Miq., famili Meliaceae...
      • Eucalyptus deglupta Bl.
      • Eusideroxylon zwageri T.et B.,famili Lauraceaea
      • Fagraea spp.,famili Loganiceae, Tembesu
      • Ganua spp., Palaquium spp. dan Payena spp. , Nyato
      • Gluta spp. dan Melanorrhoea spp. , Rengas
      • Alseodaphne spp., Cinnamomum spp., Dehaasia spp., ...
      • Gonystylus spp., famili Thymeleaceae , Gaharu
      • Heritiera (Tarrietia) spp. Kimeyong
      • Homalium foetidum (Roxb.) Benth. Kalat kalat
      • Hopea sangal Korth., famili Dipterocarpaceae.
      • Intsia spp., famili Caesalpiniaceae
      • Lithocarpus spp. dan Quercus spp.
      • Lophopetalum spp. syn. Solenospermum spp.
      • Maranthes corymbosa Bl. syn.
      • Melia azedarach L., famili Meliaceae.
      • Mimusops elegi L.,famili Sapotaceae
      • Ochanostachys amentacea Mast., famili Olacaceae.
      • Octomeles sumatrana Miq. famiii Datiscaceae.
      • Peronema canescens Jack, famili Verbenaceae.
      • Altingia excelsa Noronha, famili Hamamelidaceae.
      • Anisoptera spp., famili Dipterocarpaceae
      • Anthocephalus chinensis (Lamk.) A. Rich. ex Walp.
      • Bischofia javanica Bl., famili Staphyleaceae.
      • Bruguiera spp, dan Rhizophora spp.
      • CIRI UMUM FAMILI DIPTEROCARPACEAE
  • ►  2010 (105)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (22)
    • ►  Agustus (79)

_______________

_______________

 

© My Private Blog
designed by Website Templates | Bloggerized by Yamato Maysatria |