VIVAnews
- Keresahan warga Cirenghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sedikit
berkurang. Sebab, macan tutul yang sering berkeliaran di perkampung
sejak sebulan terakhir berhasil ditangkap oleh petugas dari Resor
Konservasi Sumber Daya Alam.
"Macan itu terjebak ke dalam kandang dan kondisinya lapar. Kondisi itu membuat macan ini jadi stres saat tertangkap," kata Kepala Resot Konservasi dan Sumber Daya Alam Sukabumi, Agus Miyarso, pada VIVAnews, Rabu 12 Desember 2012.
Macan tutul yang ditangkap pada pukul 22.00 WIB itu berjenis kelamin betina. Beratnya sekitar 30 kilogram, panjang 1,5 meter, tinggi 80 sentimeter, dan usianya diperkirakan sekitar 2 hingga 3 tahun. "Kami sudah survei ke lokasi sejak tanggal 3 Desember dan berhasil mengakap Macan tutul jenis Panthera Pardus yang sering mencuri hewan peliharaan warga," Agus menambahkan.
Macan betina ini ditangkap dengan sistem jebakan kandang yang di pasang petugas di wilayah Kampung Pasir Jeungjing, Desa Cikurutug, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasinya kurang lebih dua kilometer dari kawasan hutan yang merupakan habitat macan tutul.
"Macan itu terjebak ke dalam kandang dan kondisinya lapar. Kondisi itu membuat macan ini jadi stres saat tertangkap," kata Kepala Resot Konservasi dan Sumber Daya Alam Sukabumi, Agus Miyarso, pada VIVAnews, Rabu 12 Desember 2012.
Macan tutul yang ditangkap pada pukul 22.00 WIB itu berjenis kelamin betina. Beratnya sekitar 30 kilogram, panjang 1,5 meter, tinggi 80 sentimeter, dan usianya diperkirakan sekitar 2 hingga 3 tahun. "Kami sudah survei ke lokasi sejak tanggal 3 Desember dan berhasil mengakap Macan tutul jenis Panthera Pardus yang sering mencuri hewan peliharaan warga," Agus menambahkan.
Macan betina ini ditangkap dengan sistem jebakan kandang yang di pasang petugas di wilayah Kampung Pasir Jeungjing, Desa Cikurutug, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasinya kurang lebih dua kilometer dari kawasan hutan yang merupakan habitat macan tutul.
"Tidak lama setelah
ditangkap, sekitar pukul 01.00 WIB dinihari, macan betina ini langsung
dievakuasi ke Puasat Penyelamatan Sataua Cikananga (PPSC) untuk
mendapatkan perawatan," katanya.
Agus menjelaskan, penangkapan dilakukan karena petimbangan keselamatan satwa dan warga. "Di atas hutan sudah mulai rusak. Makanan macan seperti babi, monyet, dan sebagainya mulai habis. Karena lapar mereka turun ke kampung terdekat untuk mencari makan," tutur Agus.
Agus menjelaskan, penangkapan dilakukan karena petimbangan keselamatan satwa dan warga. "Di atas hutan sudah mulai rusak. Makanan macan seperti babi, monyet, dan sebagainya mulai habis. Karena lapar mereka turun ke kampung terdekat untuk mencari makan," tutur Agus.
Warga Kesal
Jika tidak ditangkap,
Agus khawatir warga akan memburu macan yang hampir punah ini. Sebab,
warga sudah takut, panik, dan kesal karena hewan peliharaan mereka
sering dicuri macan tutul ini. Menurut Agus, sejak awal bulan petugas
konservasi mendata sudah ada lima ekor kambing milik warga dimangsa
macan. Warga juga ketakutan dan berencana memburu macan. Ini yang
dihindari petugas.
Sejak seminggu lalu, petugas konservasi sudah memasang dua kandang jebakan dengan umpan yang tidak berbahaya bagi macan tutul. "Kami sudah dapat satu, diperkirakan masih ada yang lain. Meski soliter, hewan ini pasti mempunyai pasangan. Kami masih melakukan pemantauan. Sambil menyiapkan langkah lai untuk penyelamatan satu langka ini," katanya.
Hingga pagi ini, Agus menambahkan, petugas masih melakukan pengintaian dan memasang jebakan lain. "Ini dilakukan untuk keselamatan satwa dan warga. Kami tidak mau macan dibunuh warga. Kami juga tidak mau hewan peliharaan warga dimakan macan," katanya. (ren)
Sejak seminggu lalu, petugas konservasi sudah memasang dua kandang jebakan dengan umpan yang tidak berbahaya bagi macan tutul. "Kami sudah dapat satu, diperkirakan masih ada yang lain. Meski soliter, hewan ini pasti mempunyai pasangan. Kami masih melakukan pemantauan. Sambil menyiapkan langkah lai untuk penyelamatan satu langka ini," katanya.
Hingga pagi ini, Agus menambahkan, petugas masih melakukan pengintaian dan memasang jebakan lain. "Ini dilakukan untuk keselamatan satwa dan warga. Kami tidak mau macan dibunuh warga. Kami juga tidak mau hewan peliharaan warga dimakan macan," katanya. (ren)
Source : link