Orangutan, semakin meraih perhatian dunia internasional seiring dengan habitatnya yang semakin hilang akibat laju deforestasi. Foto: Rhett A. Butler
Kampanye penyelamatan orangutan, yang kian terdesak akibat deforestasi, tak hanya dilakukan oleh berbagai lembaga konservasi dan pelestarian alam di Indonesia dan dunia saja. Di Australia, sekelompok siswa sekolah juga mau bekerja keras untuk mengampanyekan pentingnya keberadaan dan perlindungan bagi primata besar di Asia ini. Sekelompok siswa SMU di Australia dari sekolah bernama Cleveland District State, baru-baru ini ikut dalam sebuah teleconference yang diikuti oleh 5000 siswa yang berasal dari Taiwan, Singapura dan India.
Kampanye ini, adalah bagian dari kampanye program belajar
internasional yang digelar oleh DeforestACTION yang merupakan upaya yang
dilakukan untuk menyebarkan inisiatif penyelamatan rangutan dari
kepunahan dengan meningkatkan kesadaran bagi seluruh penduduk di
berbagai belahan dunia dan menyebarkan isu untuk melawan pembabatan
hutan secara ilegal di Kalimantan.
Keterlibatan para siswa sekolah Cleveland District State ini berawal
dari kesuksesan guru mereka, Chris Gauthier yang berhasil mengajak siswa
untuk terus berkampanye untuk tema perlindungan satwa langka. Chris
Gauthier melibatkan para siswa dalam pembuatan sebuah video untuk
kampanye perlindungan orangutan berdurasi dua menit untuk sebuah
kompetisi. Sayang, video ini tidak sukses. Namun kegagalan ini tidak
membuat Chris dan para siswa menghentikan aktivitas mereka mendukung
pelestarian dan kampanye untuk orangutan. Mereka tetap melakukan
aktivitas kampanye, mengumpulkan donasi, membangun dukungan dan
kesadaran bagi masyarakat luas dengan stall (booth) informasi
yang mereka bangun, melakukan penanaman pohon, melakukan pemutaran film
lingkungan, serta berbagai aktivitas pencarian dana lainnya dan
ektivitas pendidikan di sekolah.
Kampanye ini tergolong sukses, lewat kampanye ini, SMU Cleveland
District State meraih donasi sebesar 5000 dollar untuk menyelamatkan
orangutan di Kalimantan. Kesuksesan ini sekaligus melengkapi prestasi
lainnya, yaitu raihan posisi kedua terbaik di dunia dalam upaya dukungan
terhadap sebuah proyek pelestarian alam, sementara guru mereka Chris
Gautier meraih posisi terbaik ketiga dukungan individu terbaik untuk
proyek pelestarian alam yang digelar oleh DeforestACTION.
Para siswa sendiri mengaku sangat bangga bisa terlibat dalam proyek
ini. “Saya merasa sangat bangga saat saya berdiri dan berkata ‘ini
adalah donasi dari Cleveland High’ dan bercerita kepada siswa-siswa lain
di belahan dunia lainnya tentang apa yang sudah kami lakukan untuk
membangun kesadaran publik lewat proyek ini,” ungkap siswa kelas 12
bernama Olivia kepada baysidebulletin.com.au.
Sang guru, Bu Gauthier sendiri akan melanjutkan proyek ini dengan
kunjungan ke Kalimantan pada bulan Mei mendatang dengan biaya dari
kantongnya sendiri untuk melanjutkan dukungannya lewat proyek yang
dibangunnya bersama para siswa. Sementara, siswa-siswa yang terlibat
dalam proyek ini, bisa memantau perkembangan proyek ini dari Australia
menggunakan citra satelit untuk melakukan pengawasan terhadap pembabatan
hutan secara ilegal di Kalimantan.
Chris Gauthier sendiri mengaku merasa beruntung terhadap kesuksesan
proyek yang dibangun bersama para siswa ini. “Sebagai seorang guru, tak
ada yang lebih membahagiakan buat saya, selain melihat para siswa
memiliki gairah terhadap suatu hal,” ungkap Gauthier. “Awalnya, saya
yang meminta mereka untuk terlibat dalam proyek ini. Kini, bahkan mereka
yang mengendalikan proyek ini di depan.”
source : link
source : link