skip to main | skip to sidebar

Silva Dream

Konsep Bumi Kita

  • Home
  • Gallery
  • Contact me
  • About Me

Kamis, 04 April 2013

Pembalakan Liar Marak di Zona Inti TN Gunung Palung

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry, Konservasi, News

Keindahan alam Taman Nasional Gunung Palung. Zona inti yang menjadi pusat penelitian di kawasan ini dijarah pembalak ilegal. Parahnya, aksi ini seakan dibiarkan karena masih terus berlangsung. Foto: Cam Webb

Pembalakan liar (illegal logging) tengah marak di Taman Nasional Gunung Palung, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) . Mereka seakan bebas beraksi. Balai TN Gunung Palung, pun terkesan tak serius menangani.
Kinari Webb,  Pendiri Alam Sehat Lestari (Asri), organisasi yang bergerak dalam bidang konservsi alam dan kesehatan masyarakat di Ketapang, sangat khawatir dengan kondisi ini. Menurut dia, saat ini, illegal logging sudah masuk zona inti taman nasional, tepatnya di Dusun Tanjung Gunung.
Dia khawatir karena lokasi yang dijarah itu ada stasiun penelitian lebih dari 20 tahun. Jika hutan di kawasan itu rusak, katanya, maka pusat keramanan hayati yang ada di sana pun terancam. “Ada banyak data yang bisa dikomparasi dari dulu sampai sekarang di sana,”  katanya kepada Mongabay, di Jakarta, medio Maret 2013.
Tak hanya pusat data. Kawasan hutan di zona inti itu, merupakan dataran rendah terakhir di Indonesia yang belum dijamah. “Sekarang illegal logging masuk. Saya berharap ada tindakan serius menghentikan ini.”
Masyarakat di sana,  ucap Kinari, sebenarnya tak mau para pembalak ada. Namun, aksi mereka sulit diatasi karena mayoritas pembalak dari luar daerah. “Kita sudah diskusi dengan pemerintah untuk datang tapi belum ada hasil. Masyarakat di sana tudak mau para pembalak ada, tapi sulit dilarang, masalah orang luar,” ujar dia.
Namun, Hotlin Ompussunggu, Kepala Program Asri, menduga kuat ada kerja sama dengan pihak-pihak tertentu di dalam komunitas di daerah itu hingga pembalakan liar sulit dihentikan. Jika hanya ‘orang luar,’ katanya, tentu aksi tak akan berjalan semulus itu.
Sejak lima tahun lalu, Asri memberikan program kesehatan terintegrasi dengan lingkungan di desa-desa sekitar TN Gunung Palung, meliputi 60 ribuan jiwa, termasuk dusun tempat illegal logging ini. Pelayanan kesehatan biaya murah sekaligus pemahaman perlindungan alam ke dusun-dusun ini, cukup banyak menghentikan aksi penebangan hutan. Namun, di Dusun Tanjung Gunung, penebangan liar masih sulit dihentikan. Berbeda, dengan dusun lain, sudah menampakkan hasil: warga beralih dari menebang pohon di hutan menjadi petani bahkan ikut menanam hutan kembali.
Hendrikus Adam, Kepala Devisi Riset dan Kampanye Walhi Kalbar mengatakan, pihak terkait harus segera turun ke lapangan guna melihat kondisi zona inti di TN Gunung Palung, yang diduga terjadi pembalakan liar.  “Jika memang terjadi, penting mengungkap siapa pelaku dan apa motifnya,” katanya.  “Pihak berwenang juga harus bertindak cepat agar perusakan segera diatasi.”
Kawasan TN Gunung Palung seluas 90.000 hektar, terbentang di Kecamatan Matan Hilir Utara, Sukadana, Simpang Hilir, Nanga Tayap, dan Sandai. Kawasan ini kemungkinan hutan kayu dataran rendah yang belum tersentuh di Indonesia. Ia rumah bagi spesies terancam punah, termasuk burung enggang dan owa. Masih ada, sekitar 2.500 orangutan, 10 persen dari populasi global. Periode 1988-2002, sekitar 38 persen hutan di dataran rendah Gunung Palung hilang.
Pelayanan kesehatan keliling Asri ke berbagai dusun selalu dipenuhi warga. Foto: Kinari Webb
Orangutan di TN Gunung Palung. Kawasan ini merupakan salah satu habitat orangutan terbesar di dunia,dengan perkiraan masih ada sekitar 2.500. Foto: Sachi Oshima

source : link

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Kategori

  • Flora dan Fauna (128)
  • Forestry (312)
  • Mangrove (82)

Archive

  • ►  2015 (20)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (17)
  • ►  2014 (43)
    • ►  Agustus (13)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (8)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (7)
  • ▼  2013 (309)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (97)
    • ►  Oktober (28)
    • ►  September (36)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (19)
    • ▼  April (20)
      • Indonesia-Malaysia Sepakat Selamatkan Badak Sumate...
      • Suara Daerah: RUU Pemberantasan Perusakan Hutan Ba...
      • Ahok minta ilmu cara pengolahan sampah ke Jerman
      • Kadis pertamanan janji buat Jakarta hijau paling l...
      • Bikin bantaran Kali Ciliwung hijau, Jokowi gandeng...
      • Keraguan Publik Masih Terus Mewarnai Kebijakan Kon...
      • Tumpang Tindih Dalam Tudingan Pelanggaran Komitmen...
      • Pembalakan Liar Marak di Zona Inti TN Gunung Palung
      • Survei: Ditemukan Bukti Badak Sumatera di Kalimantan
      • Ditemukan: Raflesia Langka Sedang Mekar di Suaka M...
      • Foto: Hutan Alam Jantho, Surga Hijau Tersisa di Aceh
      • Siswa SMU Australia Bangga Lindungi Orangutan dan ...
      • Menanam Harapan di Segelintir Mangrove Pantai Sela...
      • Kebijakan Konservasi Baru APP: Laporan Kemajuan Bu...
      • Pemasok APP Masih Babat Hutan Alam dan Gambut Dala...
      • Pakar Dunia: Perubahan Tata Ruang Aceh harus Lewat...
      • Indo Muro Kencana, dari Nambang di Cagar Budaya sa...
      • Hutan Kemenyan adalah Hidup Kami dan Anak Cucu
      • Update: Indofood Agri Akhirnya Sepakat Hentikan Pe...
      • Rumah Pohon Suku Korowai Perlu Dilestarikan
    • ►  Maret (20)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (25)
  • ►  2012 (97)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (25)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (15)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (16)
  • ►  2011 (323)
    • ►  Desember (52)
    • ►  November (27)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (16)
    • ►  Maret (24)
    • ►  Februari (122)
    • ►  Januari (44)
  • ►  2010 (105)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (22)
    • ►  Agustus (79)

_______________

_______________

 

© My Private Blog
designed by Website Templates | Bloggerized by Yamato Maysatria |