Earth Hour Jogja street campaign, yang digelar 13 Maret 2013 silam. Foto: Earth Hour Jogja
Menjelang acara puncak kampanye lingkungan terbesar di dunia yang
digalang oleh World Wildlife Fund for Nature setiap tanggal 23 Maret
mulai jam 20.30 hingga 21.30, sejumlah event lingkungan di berbagai kota
di Indonesia digelar menjelang perayaan puncak tersebut.
Earth
Hour, yang tahun ini mengusung tema “Ini Aksiku! Mana Aksimu?” kini
meluas ke 30 kota di seluruh Indonesia. Berbagai acara digelar di setiap
kota tersebut. Di Yogyakarta, sejumlah acara seperti bersih pantai,
pemutaran film lingkungan di sekolah, penanaman mangrove, serta kampanye
jalan raya digelar di kota gudeg ini. Sementara di Jakarta, Earth Hour
berkolaborasi dengan 30 komunitas. Mulai dari komunitas hijau, komunitas
hobi, komunitas kreatif, sosial hingga kepemudaan.
Tahun
ini, di Jakarta peringatan puncak Earth Hour akan dilakukan dengan
memadamkan 5 ikon kota Jakarta, yaitu Balai Kota, Kawasan Monumen
Nasional, Patung Arjuna Wiwaha, Bundaran Hotel Indonesia, dan Patung
Pemuda. Hal ini didukung oleh Pemerintah DKI Jakarta yang mengimbau para
pengelola gedung, khususnya di kawasan bisnis segitiga emas (Jl. Jend
Sudirman, Jl. HR Rasuna Said, dan Jl. Gatot Subroto) untuk memadamkan
lampu-lampu yang tidak mengganggu keamanan gedung, seperti misalnya
papan nama, lampu sorot, lampu pelataran dan lain sebagainya.
Penghematan
yang dilakukan lewat gerakan ini, bisa memberikan dampak yang sangat
signifikan bagi manusia. Sebagai gambaran, jika 10% penduduk DKI Jakarta
mematikan lampu seama satu jam saat Earth Hour, maka hal ini sama
nilainya dengan mematikan satu pembangkit listrik dan menyakan listrik
di 900 desa. Penghematan ini juga menekan emisi karbon hingga 267.3 juta
ton. Konsumsi listrik yang dihemat juga setara dengan daya serap 267
pohon, dan persediaan oksigen untuk 534 orang.
Di
dunia, gerakan Earth Hour sudah meluas di 7.000 kota di seluruh dunia
di 152 negara dengan ratusan juta peserta. Di tahun kelima
penyelenggaraannya, gerakan ini kembali mengajak setiap individu,
komunitas, media massa, praktisi bisnis dan pemerintah untuk mematikan
lampu dan peralatan elektronik yang tidak digunakan selama satu jam
sebagai sebuah simbol kepedulian terhadap laju perubahan iklim.
Lalu, mana Aksimu?