Hutan Kalimantan dari udara. Foto: Rhett A. Butler
Asian Development Bank mengucurkan dana sebesar 4,5 juta dollar untuk
membantu upaya konservasi hutan Kalimantan yang kian kritis. Dana ini
dialokasikan sebagai bentuk dukugan untuk memperkuat pembuatan kebijakan
dan institusi untuk meningkatkan pengelolaan hutan dan keragaman hayati
yang berkelanjutan, dan meningkatkan kapasitas badan-badan pemerintah
untuk mengembangkan penghidupan masyarakat yang berkelanjutan.
Lewat program Heart of Borneo yang meliputi negara Indonesia,
Malaysia dan Brunei Darussalam ini program pengelolaan hutan dilakukan
untuk menghentikan laju pencurian kayu di salah satu hutan hujan tropis
yang masih tersisa di bumi ini. Setiap tahun, setidaknya sekitar 1 juta
kubik kayu diselundupkan dari wilayah ini, dan mengancam keragaman
hayati lokal, menghancurkan penghidupan masyarakat lokal serta
menyebabkan biaya yang lebih tinggi untuk mengembalikan kondisi hutan
kembali seperti sedia kala. Kawasan Heart of Borneo sendiri adalah
kawasan yang menjadi gantungan hidup bagi 12 juta orang yang ada di
wilayah ini.
Lewat proyek ini, sperti dirilis dalam situs pernyataan terbaru
mereka, Heart of Borneo menargetkan turunnya laju kehilangan hutan
hingga tahun 2016 seluas 2%, menekan hingga 5% perburuan satwa liar,
serta pembentukan kerangka kebijakan nasional dan agenda reformasi untuk
pengelolaan sumber daya hutan.
Proyek ini sendiri akan dilakukan oleh Kementerian Kehutanan Republik
Indonesia mulai September 2013 mendatang hingga Agustus 2016. Bantuan
teknis untuk pemerintah Indonesia termasuk di dalamnya adalah bantuan
dari Climate Change Fund Asian Development Bank dan dari Regional
Cooeration and Integration Fund.
Keberlanjutan sektor lingkungan adalah sebuah prasyarat bagi
pertubuhan ekonomi dan upaya menekan angka kemsikinan di Asia dan
kawasan Pasifik. Proyek ini adalah bagian dari kerangka strategis jangka
panjang ADB tahun 2008 hingga tahun 2020 yang mengidentifikasi
keberlanjutan lingkungan sebagai kunci agenda pembangunan strategs dan
lingkungan menjadi area inti untuk didukung.
Selain proyek Heart of Borneo, ADB juga mendukung upaya mengatasi
eksosistem kritis di Greater Mekong Subregion Core Environment Program
dan Biodiversity Corridor Initiative serta Coral Triangle Initiative
untuk melestarikan terumbu karang di kawasan Asia Pasifik yang termasuk
ke dala segitiga terumbu karang dunia.
Hutan Kalimantan, adalah salah satu wilayah dengan laju deforestasi
tercepat di Indonesia dan dunia. Menurut data yang dirilis Forest Watch
Indonesia berjudul ‘Potret Keadaan Hutan Indonesia Periode Tahun
2000-2009′ laju deforestasi hutan Kalimantan mencapai 0,55 juta hektar
per tahun. Berdasar proyeksi ini, hingga tahun 2020 jika tidak dilakukan
langkah untuk menghentikan laju hilangnya tutupan hutan, maka hutan di
Kalimantan akan tinggal tersisa 21,29 juta hektar saja
source : link