KOBA, BANGKA POS – Petani gaharu di Bangka Tengah kini terancam. Ribuan pohon gaharu yang dibudidayakan di daerah ini diserang ulat daun. Bahkan dalam waktu semalam seluruh daun dalam satu pohon habis dimakan hama ini.
Berdasarkan hasil penelitian laboratorium, jenis ulat yang menyerang tanaman gaharu petani di Bangka Tengah merupakan jenis hama ulat daun. Bentuk ulatnya panjang sekitar 2 cm, sebesar ukuran batang korek api, berwarna hijau seperti daun. Ulat-ulat itu terkadang bergerombol jika bentuknya kecil.
Usia tanaman yang diserang hama ulat kebanyakan 0-2 tahun. Kebanyakan ulat menyerang daun pada malam hari, sedangkan siang hari jarang sekali terlihat. Hal ini dikeluhkan para petani gaharu. Apalagi usia tanaman yang diserang hama ini berusia muda sehingga belum kuat bertahan hidup.
Hama Harus Segera Dibasmi
“Banyak tanaman gaharu yang diserang ulat daun. Sasarannya ke daun yang masih muda. Jumlahnya juga banyak dalam satu pohon. Sehingga jika tidak cepat diatasi maka tanamannya bisa mati,” kata Suprapto, petani gaharu, kepada Bangka Pos Group, Rabu (20/4).
Di wilayah Bangka Tengah, tanaman gaharu yang diserang hama ini berada di daerah Lubuk Pabrik dan Trubus Kecamatan Lubuk Besar. Tak hanya Bangka Tengah, daerah lain di Babel juga mengalami hal serupa termasuk di Kabupaten Bangka.
Ketua Asosiasi Petani Gaharu Indonesia (Aspekindo) Bangka Belitung Adi Saptono sudah mengetahui adanya serangan hama ulat tersebut.
“Terjadi di sejumlah daerah terutama kasus ini di Kabupaten Bangka. ulat menyerang pohon gaharu dan sejenisnya. Ini ulat daun, ia memakan habis daun hingga tinggal pohon dan ranting,” ungkap Adi.
Menurutnya, peristiwa ini terjadi sejak awal tahun dan sangat menyulitkan petani. “Sejak musim hujan kira-kira awal tahun hama ini ditemukan mulai menyerang, saat musim hujan mulai. Kita takutnya ini semakin parah. Termasuk punya saya juga mengalami hal yang sama,” kata Adi.
Menurutnya, peristiwa ini terjadi sejak awal tahun dan sangat menyulitkan petani. “Sejak musim hujan kira-kira awal tahun hama ini ditemukan mulai menyerang, saat musim hujan mulai. Kita takutnya ini semakin parah. Termasuk punya saya juga mengalami hal yang sama,” kata Adi.
Untuk menanggulanginya saat ini Aspeksindo menyarankan petani gaharu membiakkan semut rang rang sebagai pemangsa alami ulat tersebut sehingga wabah ulat ini bisa ditanggulangi.
Adi mengatakan, jenis hama ulat yang menyerang tanaman gaharu bernama ulat Timilisi. Ulat ini sangat berbahaya karena dalam waktu 1 x 24 jam bisa menghabiskan daun satu pohon yang berusia 4 tahun.
“Pada intinya jika memang tidak ditanggulangi, tanaman gaharu bisa mati. Tentunya merugi,” katanya.
Saat ini sejumlah daerah di Bangka Belitung sedang membudidayakan gaharu yang dikenal sebagai tanaman dengan harga jual tinggi. Ada ratusan hektare lahan gaharu sudah dikembangkan. “Saat ini anggota kita saja sudah mencapai 430 petani gaharu. Belum yang diluar asosiasi kita. Pengembangan gaharu ini saat ini mulai marak,” kata Adi.
Penyemprotan
Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Bangka Tengah Mahmudin mengatakan pihaknya sudah melakukan upaya pengendalian terhadap hama ulat daun melalui penyemprotan insektisida. “Kita masih terus melakukan penelitian laboratorium untuk mengetahui secara persis hama ulat daun yang menyerang tanaman gaharu dan langkah pencegahan serta pengobatannya,” imbuhnya.
Ulat ini kata Mahmudin sudah lama menyerang gaharu petani di Bangka Tengah, hanya saja jumlahnya semakin bertambah dalam beberapa bulan terakhir ini.
Mengenai kekhawatiran warga terhadap serangan hama ulat bulu seperti menyerang beberapa daerah di Pulau Jawa, Mahmudin meminta masyarakat tidak panik dan cemas. Menurutnya, hama ulat yang menyerang gaharu petani di Bangka Tengah bukan ulat bulu tetapi ulat daun.
Terpisah Bupati Bangka Selatan H Jamro meminta masyarakat jangan panik bila menemukan adanya serangan ulat bulu pada tanaman atau lingkungan sekitar tempat tinggalnya. “Kita meminta masyarakat melaporkan ke dinas terkait, bila menemukan serangan ulat bulu pada tanaman, atau tempat tinggalnya, supaya segera ditindaklanjuti,” kata Jamro.
Source : link
Source : link
0 komentar:
Posting Komentar