skip to main | skip to sidebar

Silva Dream

Konsep Bumi Kita

  • Home
  • Gallery
  • Contact me
  • About Me

Kamis, 17 November 2011

Metode Pendugaan Volume Pohon

Diposting oleh Maysatria Label: Forestry
Dalam pembangunan hutan tanaman yang berkaitan dengan analisa biaya invenstasi pengusahaan hutan, pihak pengelola selalu dihadapkan pada berbagai masalah, antara lain :  kapan pemanenan dapat dilaksanakan, berapa kualitas dan kuantitas panenan yang optimal dan bagaimana cara pemanenan dilaksanakan serta pengaturannya sehingga tercapai azas kelestarian.

Untuk dapat mengatasi permasalahan di atas, maka dituntut tersedianya perangkat-perangkat yang sangat diperlukan dalam manajemen/ perencanaan produksi, berupa model-model kuantifikasi pertumbuhan dan hasil, yaitu model kuantifikasi kualita tempat tumbuh (pembonitaan), model kuantifikasi riap dan pertumbuhan, model pendugaan isi pohon, tabel tegakan, metode pendugaan potensi, metode penjarangan, model penetapan daur optimum dan model pengaturan hasil.


Perangkat Pembonitaan

Perangkat pembonitaan biasanya dilakukan dengan menggunakan metode grafis, metode ini dipandang kurang akurat apabila dipakai sebagai dasar penyusunan model matematik pertumbuhan ) roduksi.

Untuk menentukan cara pembonitaan yang akurat, perangkat pembonitaan sebaiknya disusun berdasarkan persamaan matematik, dimana pembonita merupakan fungsi dari peninggi, umur dan daur. Pembonitaan sebaiknya ditentukan dengan pendekatan jenis per jenis per lokasi dan dilakukan dengan membuat petak ukur permanen (PUP). Pedoman pembonitaan telah disusun oleh P3H&KA atau sekarang Puslit Rehabilitasi & Konservasi.

Model Kuantifikasi Riap dan Pertumbuhan

Model kualifikasi riap dan pertumbuhan hutan tanaman disusun mellalui pembuatan PUP, dimana pedoman pembuatan PUP telah diterbitkan oleh oleh P3H & KA. Dari data  yang terkumpul dapat dianalisis hubungan peninggi  (O)  dengan umur  (A) dan pertumbuhan dengan sifat-sifat tanah sebagai kualitas tempat tumbuh (S). Selanjutnya dapat dibuat model:

  1. Dinamika jumlah pohon            : N = f(A)
  2. Pertumbuhan diameter             : D + f(A, S,  N)
  3. Pertumbuhan tinggi                   : H = f(A, S,  N)
  4. Pendugaan bidang dasar         : G = f(D,N)
  5. Perangkat Penduga Potensi

Untuk meningkatkan keseksamaan informasi tentang potensi dan keadaan tegakan setiap jenis dan lokasi, diperlukan suatu metode inventarisasi yang spesifik, mencakup besarnya intensitas, bentuk dan ukuran plot yang optimal dengan ketelitian yang memadai. Metode inventarisasi tersebut sebaiknya digabungkan teknik penginderaan jauh sehingga dapat dihubungkan karakteristik citra satelit dengan karakteristik struktur dan potensi tegakan di lapangan.

Model Pendugaan Volume Pohon

Pendugaan volume pohon dilakukan dengan mengukur diameter, tinggi dan volume pohon contoh yang diambil dari berbagai umur pada setiap jenis tanaman untuk setiap lokasi. Dari data yang terkumpul dilakukan penyusunan model matematis dengan menggunakan analisis regresi dengan menempatkan volume pohon (V) sebagai peubah yang diduga, sedangkan diameter (D) dan tinggipohon (H) sehagai perubah penduga. Dengan demikian volume secara umum dapat ditulis :

V = f(D, H)
                                                                        V = f (D)


Model Penjarangan

Penyusunan model penjarangan disusun dengan membuat PUP pada setiap jenis dan lokasi hutan tanaman pada berbagai tingkat umur. Data hasil pengukuran diklasifikasikan menurut kedudukan tajuk, dan selanjutnya dianalisis untuk mengetahui riap dengan model umum :

l d          =        f(D, A, t, S), dimana :

id          =         Riap diameter menurut kelas tajuk

D          =          Diameter awal

A          =         Umur tanaman awal

T          =          Periode pertumbuhan

S          =          Rataan jarak antar pohon

Atas dasar analisis di atas, dapat ditentukan frekuensi dan waktu penjarangan. Pohon yang dijarangi adalah pohon dengan kriteria tertentu, seperti pohon tertekan atau pohon dengan pertumbuhan tidak normal.

Tabel Tegakan

Dengan bermodalkan pembuatan PUP untuk perangkat pembonitaan, perangkat riap dan pertumbuhan serta penyusunan perangkat pendugaan volume pohon, maka dapat dibuat suatu perangkat tabel tegakan.

Faktor Eksploitasi

Faktor eksploitasi merupakan hasil bagi antara produksi kayu dengan standing stock. Sedangkan yang dimaksud dengan produksi kayu disini adalah : Total volume kayu yang sampai ditempat pemasaran (log pond, tempat penimbunan kayu, industri dll). Faktor eksploitasi dapat dikumpulkan dari data sekunder perusahaan, yaitu hasil inventarisasi taksasi tebangan dengan register produksi kayu dari petak tebangan yang bersangkutan. Selain iitu dapat pula dilakukan dengan menginventarisasi tanaman yang akan ditebang dan mengamati jumlah produksi kayu dari petak yang bersangkutan.

Perangkat Pengaturan Hasil

Terdapat beberapa metode pengaturan hasil, yaitu Etat Luas dan Etat Volume. Kedua metode tersebut mempunyai kelemahan sebagai akibat dari keragaman produktifitas lahan. Oleh sebab itu metode pengaturan hasil yang dipandang cukup adalah kombinasi dari etat luas dan etat volume.

Metode kombinasi di atas,  memadukan antar kepentingan pemerataan kegiatann panenan dengan produksi dari tahun ke tahun sehingga pada rotasi mendatang luas volume akan stabil.

Secara umum dapat dirumuskan :

Etat       =          f(L, B, M, P, V, Fe)

L            =          luas petak tebang pada bonita tertentu

B            =          bonita pada petak tertentu

M           =          jumlah tingkat bonita

P            =          pertumbuhan riap

V           =          potensi petak tebang

Fe         =          faktor eksploitasi

Penutup

Dengan tersedianya model-model atau perangkat tersebut di atas, akan memungkinkan para pengelola memperoleh informasi dalam pengambilan keputusan manajemen seperti pengaturan jarak tanam, pengaturan kerapatan tegakan, penentuan rotasi tebang, penyusunan jadwal pengaturan hasil dan analisis biaya investasi, sehingga rencana pengelolaan dapat disusun secara rinci, runtun clan tepat sasaran dengan memperoleh hasil yang optimal dan lestari.

source : link

0 komentar:

Posting Komentar

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Kategori

  • Flora dan Fauna (128)
  • Forestry (312)
  • Mangrove (82)

Archive

  • ►  2015 (20)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (17)
  • ►  2014 (43)
    • ►  Agustus (13)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (8)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2013 (309)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (97)
    • ►  Oktober (28)
    • ►  September (36)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (19)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (20)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (25)
  • ►  2012 (97)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (25)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (15)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (16)
  • ▼  2011 (323)
    • ►  Desember (52)
    • ▼  November (27)
      • Tunggak HTI : Masih bisakah dimanfaatkan ?
      • Pendidikan Konservasi
      • Manfaat dan bahaya ozon
      • Obat dari Pulai?
      • Pengadaan Bibit Pulai Melalui Stek
      • Pohon Labu (Endospermum sp)
      • Pentingnya Pengukuran Diameter Pohon
      • Tahap-tahap pertumbuhan tanaman
      • Daerah Penyebaran Gaharu
      • Teknik Inokulasi Pohon Gaharu
      • Tata Cara Menanam Gaharu
      • Cara Pengambilan Gaharu
      • Standard Gaharu Indonesia
      • Serba Serbi Gaharu
      • Ulat Serang Ribuan Pohon Gaharu
      • Metode Pendugaan Volume Pohon
      • Berbagai Metode dan Teknik Survey Analisis Vegetasi
      • Analisis Vegetasi
      • Riap Pertumbuhan
      • Perlindungan Hutan (Penyakit)
      • Dunia Harus Bekerja Sama Melindungi Hutan
      • Variabel tegakan pohon
      • Metode Penentuan Kerapatan Tegakan
      • Pengaruh Aktivitas Masyarakat terhadap Pengelolaan...
      • Praktikum Pengukuran Diamater dan Luas Bidang Dasa...
      • Cara Menghitung Cadangan Karbon di Hutan
      • Gawat... 64 Persen Hutan di Lampung Rusak
    • ►  Oktober (12)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (16)
    • ►  Maret (24)
    • ►  Februari (122)
    • ►  Januari (44)
  • ►  2010 (105)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (22)
    • ►  Agustus (79)

_______________

_______________

 

© My Private Blog
designed by Website Templates | Bloggerized by Yamato Maysatria |