Minggu, 8 April lalu, beberapa warga Jakarta yang sedang santai di
kawasan bebas kendaraan (Car Free Day) di Bundaran HI, Jakarta terkejut
dan heran melihat “Harimau Sumatra” yang tiba-tiba berkeliaran.
“Harimau” itu tampak kelelahan membawa buntalan yang diletakkan di ujung
tongkat kayu yang dipikulnya. Binatang yang hampir punah itu menyusuri
“hutan” beton Jakarta sembari membawa secarik kertas kardus bertuliskan
“Tolong Hutanku Hilang”.
Ternyata si belang tak sendiri di ibukota. Beberapa minggu setelah
“Datuk” - panggilan hormat Harimau oleh masyarakat Sumatra ini muncul di
sejumlah tempat keramaian di Jakarta, bersama ratusan keluarganya
menggeruduk Kantor Kementrian Kehutanan RI. Mereka minta Kementrian
Kehutanan untuk menghentikan penghancuran rumah hutan habitat mereka di
Sumatra yang dihancurkan oleh perusahaan besar terutama Asia Pulp and
Paper (APP).
Harimau-harimau itu terus mengaum meski Pemerintah Indonesia belum
juga bergerak menghentikan penghancuran habitat mereka di Sumatra. Auman
itu semakin kencang dan marah karena mereka tau, bahwa hanya spesies
merekalah yang kini tersisa di hutan nusantara setelah Harimau Bali dan
Harimau Jawa dinyatakan punah puluhan tahun lalu. Data resmi pemerintah,
individu Harimau Sumatra hanya tinggal 400 ekor.
Sebulan setelahnya, pada 24 Mei 2012, Greenpeace mengungkapkan
keterlibatan Kentucky Friend Chicken (KFC) dalam penghancuran rumah
hutan habitat harimau di Sumatra, Indonesia. Penelitian Greenpeace pada
kertas kemasan yang digunakan KFC terutama di China dan UK termasuk
Indonesia terbukti mengandung serta kayu alam dari pemasoknya, APP.
Kemasan raksasa KFC yang bertuliskan “KFC Terlibat Perusakan Hutan” tepat di lahan gambut yang baru saja dihancurkan di hutan gambut Senepis, Riau.©Greenpeace/ Melvinas Priananda
Heboh berita keterlibatan KFC pada penghancuran rumahnya, dua
“Harimau Sumatra” tiba-tiba mendatangi outlet KFC di Semarang. Harimau
meminta KFC untuk berhenti merusak hutan, lahan gambut di Sumatra dan
segera memutuskan kontrak dengan APP sampai perusahaan grup Sinar Mas
itu memperbaiki kinerja bisinisnya.
Semarang,16 Juni 2012 - Aktivis Greenpeace mendatangi outlet KFC di Jalan Pandanaran, Semarang. Mendesak KFC untuk berhenti menggunakan kemasan yang berasal dari perusakan hutan alam.©Greenpeace
Tak hanya mendatangi KFC di Semarang. Satu pekan terakhir, dua
harimau muncul lagi di KFC Pekanbaru, KFC Bandung dan hari ini ada di
KFC Jakarta. Mereka mengaum, meminta KFC berhenti membuat hutan menjadi
kemasan sekali pakai yang akhirnya menjadi sampah.
Pekanbaru,17 Juni 2012 - Aktivis Greenpeace mendatangi outlet KFC di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau. Mendesak KFC untuk berhenti menggunakan kemasan yang berasal dari perusakan hutan alam.©Greenpeace
Bagi Harimau Sumatra, perlindungan kelestarian hutan penting bagi
habitatnya. Sementara bagi Indonesia dan dunia, perlindungan hutan
penting bagi penyelamatan spesies langka dan iklim global.
Source : link