Nama umum
Indonesia : Pinang Hutan, Bingbin (sunda)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus : Pinanga
Spesies : Pinanga kuhlii
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus : Pinanga
Spesies : Pinanga kuhlii
Kerabat Dekat
Palem Ungu, Pinang Tutul, Pinang Jawa, Pinang Sulawesi, Pinang Keah, Pinang Kera
Deskripsi
Habitus
berbentuk rumpun dan tumbuhnya berkelompok, tinggi 400 cm – 800 cm.
Tumbuhnya membentuk rumpun. Daun majemuk, terdiri dari pelepah (vagina),
tangkai (petiolus), helaian (lamina), ibu tangkai daun (petiololus).
Panjang upih (vagina) kurang lebih 5cm, panjang tangkai (petiolus) lebih
dari 60 cm, warna coklat kemerah-merahan, panjang helaian (lamina) 30 –
50 cm, lebar helaian (lamina) kurang lebih 1 – 3 cm,pelepah daunnya
berbentuk seludang yang membungkus batangnya dan persegi panjang,
pelepahnya tidak berduri, dan daunnya berbentuk sirip : sifat daun :
bentuk daun (cicum scriptio) Sirip (pinnatus), pangkal daun (basis
folii) Cuneatus , tepi daun (margo folii) Rata (integer), ujung daun
(apex folii) Lancip/runcing (acutus), tulang daun (nervatio) Sejajar
(rectinervis), daging daun Tipis keras (Perkamentus), pemukaan daun
Bersisik (Lepidus), warna daun Hijau, Berpelepah persegi panjang,
anak-anak daunnya lebar, susunan daunnya sejajar.
Diameter
batang hingga 15 cm, batang ramping, permukaan batang Berusuk
(costatus) , bentuk batang Berbuku-buku dan bentuk penampang
melintangnya bulat (teres) tipe batang Tumbuh di atas tanah (caulis)
,arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), percabangan batang
monopodial, jarak antara ruas batang 7 cm lebih, warna batang coklat
lumut, namun tidak jelas terdapat adanya alat tambahan karena referensi
yang mengenai hal tersebut kurang.
Sistem
perakaran akar serabut (radix adviticia), bentuk akar lutut,
bagian-bagian akar pangkal/leher akar, ujung akar, dan batang akar, alat
tambahan akar / fungsi lain akar pelekat (radix adligans).
Letak bunga tandan (racemus), Berbunga pada awal dan akhir musim hujan, Seludang perbungaan yang menyelubungi perbungaan pada mulanya diliputi oleh pelepah daun yang mendukungnya. Tujuh sampai sepuluh hari sesudah daun yang bersangkutan gugur, seludang perbungaan memecah secara longitudinal pada bagian adaksial, kemudian gugur. tipe bunga karangan semu,bentuk karangan bunga malai (panicula). Binga Pinang hutan berbentuk bulir (spica) dengan panjang antara 15-30 cm yang terdiri dari 15-35 anak bulir. Bunga – bunga tersebut tersusun dalam dua deretan pada anak bulir. Simetris bunga setangkup tunggal, bagian – bagian bunga anak bulir, tangkai karangan bunga, ibu tangakai, tangkai bunga, dan bunga. kelamin bunga bunga berkelamin dua, letak bagian-bagian bunga Bunga-bunga jantan terdapat dalam dua baris sepanjang rakhila yang dapat merupakan bagian distal cabang yang bebas. Bunga-bunga betina terdapat pada cabang yang pendek di bagian basal rakhila jantan. panjang tangkai bunga kurang lebih 15-30 cm ; Bentuk kelopak (calyx) bulat, penjang kelopak kurang lebih 1 cm, wana kelopak hijau muda, jumlah daun kelopak (sepal) Bunga jantan memiliki 3 sepal dan tersusun valvatus, androesium dibentuk oleh sebuah lingkaran luar yang terdiri dari 3 stamen antesepal dan lingkaran dalam yang terdiri dari 3 stamen antepetal, dan ginoesium terdiri dari 3 pistilodium., keadaan daun kelopak menutupi bagian atas buah; Bentuk mahkota (corolla) tumpang tindih dam membentuk bulatan, jumlah lingkaran mahkota 3-4 buah., panjang mahkota, , warna mahkota putih, jumlah daun mahkota (petal) 3 petal pada bunga jantan yang tersusun secara valvatus dan pada bunga betina terdapat 3 petal yang tersusun imbricatus, keadaan daun mahkota berdekatan; Jumlah stamen Bunga jantan 6 stamen dan bunga betina tidak memiliki stamen, panjang stamen bunga jantan 2 cm, warna stamen kuning, bagian-bagian stamen 3 stamen antesepal dan lingkaran dalam yang terdiri dari 3 stamen antepetal, dan ginoesium terdiri dari 3 pistilodium. Bentuk kepala sari (anthera) bulat lonjong, letak kepala sari di atas putik.; Panjang putik kurang lebih 0,5 cm, warna putik putih bagan-bagian putik tidak begitu jelas karena referensi yang ada tidak menyertakan mengenai hal tersebut, panjang tangkai putik (stylus) kurang lebih 1 cm, jumlah kepala putik (stigma) 10 buah, warna kepala putik putih susu, letak bakal buah (ovarium) di dalam buah, alat tambahan pada bunga tidak terdapat.
Tipe buah buah sejati tunggal, Buah berkecambah setelah 1,5 bulan dan sesudah
4 bulan kemudian mempunyai jambul daun-daun kecil yang belum membuka bentuk buah elips dengan ujung buah runcing, panjang 0,09 – 0,13 cm., lebar 0,1 cm, warna hijau muda pada waktu masih muda dan berubah menjadi merah apabila sudah tua, permukaan buah halus, bagian-bagian buah bakal buah, biji, mesocarpium (serabut) yang melindungi buah,dan terdapat kulit yang berkayu dan keras, alat tambahan pada buah micropili, untuk keluar masuk air.
Letak bunga tandan (racemus), Berbunga pada awal dan akhir musim hujan, Seludang perbungaan yang menyelubungi perbungaan pada mulanya diliputi oleh pelepah daun yang mendukungnya. Tujuh sampai sepuluh hari sesudah daun yang bersangkutan gugur, seludang perbungaan memecah secara longitudinal pada bagian adaksial, kemudian gugur. tipe bunga karangan semu,bentuk karangan bunga malai (panicula). Binga Pinang hutan berbentuk bulir (spica) dengan panjang antara 15-30 cm yang terdiri dari 15-35 anak bulir. Bunga – bunga tersebut tersusun dalam dua deretan pada anak bulir. Simetris bunga setangkup tunggal, bagian – bagian bunga anak bulir, tangkai karangan bunga, ibu tangakai, tangkai bunga, dan bunga. kelamin bunga bunga berkelamin dua, letak bagian-bagian bunga Bunga-bunga jantan terdapat dalam dua baris sepanjang rakhila yang dapat merupakan bagian distal cabang yang bebas. Bunga-bunga betina terdapat pada cabang yang pendek di bagian basal rakhila jantan. panjang tangkai bunga kurang lebih 15-30 cm ; Bentuk kelopak (calyx) bulat, penjang kelopak kurang lebih 1 cm, wana kelopak hijau muda, jumlah daun kelopak (sepal) Bunga jantan memiliki 3 sepal dan tersusun valvatus, androesium dibentuk oleh sebuah lingkaran luar yang terdiri dari 3 stamen antesepal dan lingkaran dalam yang terdiri dari 3 stamen antepetal, dan ginoesium terdiri dari 3 pistilodium., keadaan daun kelopak menutupi bagian atas buah; Bentuk mahkota (corolla) tumpang tindih dam membentuk bulatan, jumlah lingkaran mahkota 3-4 buah., panjang mahkota, , warna mahkota putih, jumlah daun mahkota (petal) 3 petal pada bunga jantan yang tersusun secara valvatus dan pada bunga betina terdapat 3 petal yang tersusun imbricatus, keadaan daun mahkota berdekatan; Jumlah stamen Bunga jantan 6 stamen dan bunga betina tidak memiliki stamen, panjang stamen bunga jantan 2 cm, warna stamen kuning, bagian-bagian stamen 3 stamen antesepal dan lingkaran dalam yang terdiri dari 3 stamen antepetal, dan ginoesium terdiri dari 3 pistilodium. Bentuk kepala sari (anthera) bulat lonjong, letak kepala sari di atas putik.; Panjang putik kurang lebih 0,5 cm, warna putik putih bagan-bagian putik tidak begitu jelas karena referensi yang ada tidak menyertakan mengenai hal tersebut, panjang tangkai putik (stylus) kurang lebih 1 cm, jumlah kepala putik (stigma) 10 buah, warna kepala putik putih susu, letak bakal buah (ovarium) di dalam buah, alat tambahan pada bunga tidak terdapat.
Tipe buah buah sejati tunggal, Buah berkecambah setelah 1,5 bulan dan sesudah
4 bulan kemudian mempunyai jambul daun-daun kecil yang belum membuka bentuk buah elips dengan ujung buah runcing, panjang 0,09 – 0,13 cm., lebar 0,1 cm, warna hijau muda pada waktu masih muda dan berubah menjadi merah apabila sudah tua, permukaan buah halus, bagian-bagian buah bakal buah, biji, mesocarpium (serabut) yang melindungi buah,dan terdapat kulit yang berkayu dan keras, alat tambahan pada buah micropili, untuk keluar masuk air.
Bentuk
biji bulat, jumlah biji 1 per buah, namun bentuknya seperti buah
belimbing, panjang 0,3 cm, lebar 0,1.cm, warna biji putih., permukaan
biji kasar, bagian-bagian biji mesocarpium (serabut), kulit biji yang
keras.
Habitat
menyukai tempat yang sejuk atau kadang – kadang tumbuh di hutan jati
dan tidak tumbuh pada tanah berbatu, sebaran kebanyakan terletak di Jawa
dan Sumatera, ketinggian tempat Tumbuh di ketinggian hingga 1400 m
diatas permukaan laut, musim berbunga dan musim berbuah antara bulan Mei
sampai Juni.
Manfaat dan Informasi Lain
a. Buah
- Buahnya boleh digunakan untuk pengobatan.
- Buah pinang muda dikunyah dan airnya ditelan untuk mengubati darah dalam air kencing.
Obat gigi. - Obat luka.
- Mentembuhkan kudis, difteri, banyak darah ketika haid, hidung berdarah atau sariawan, mencret, koreng dan borok.
- Konon, buah pinang sirih muda dapat meningkatkan gairah seksual sehingga tidak mengherankan kalau buah ini biasa dipakai pada saat acara sacral atau ritual.
- Jus pinang muda digunakan sebagai ubat luar untuk rabun bila dititik pada kornea.
ditelan untuk demam, histeria, disenteri (cirit berdarah) dan pirai.
b. Biji
- Digunakan sebagai obat cacing.
- Obat eksim
- Obat gigi.
- Abu Pinang digunakan untuk membersihkan gigi, namun apabila terlalu banyak pemakaiannya akan merontokkan gigi.
c. Akar dan Sabut Pinang
- Untuk disentri (cirit berdarah).
- Akar untuk membanyakkan urine dan mengobati sakit perut
d. Serbuk dan Ekstrak Pinang
- Bersama daun Atalantia dan limau digunakan untuk sakit perut.
- Pinang boleh membuang cacing gelang dan cacing kerawit
- Ekstrak pinang didapati menghasilkan barah bila diletak pada selaput lendir hamster.
e. Manfaat dalam keadaan darurat
- Dalam keadaan darurat di hutan umbut pinang hutan dapat dijadikan bahan bakanan yang langsung bisa dimakan, direbus, dipais/dipepes atau ditumis.
- Daun pinang hutan baik untuk pembuatan atap bivoec alam
Informasi Lain
Pinang
selain sebagai obat-obatan digunakan juga sebagai tanaman hias. Pinang
juga memiliki nilai ekspor besar karena begitu banyak manfaatnya dari
setiap bagiannya. Semasa kecil tanaman ini sesuai dijadikan pokok hiasan
dalam rumah. Apabila sudah besar, indah bila ditanam di luar. Komposisi
Pinang mengandung lebih kurang 15% tanin merah dan 14% lemak. Tanin
dalam pinang digunakan untuk merawat cirit-birit. Campuran pinang
bersama bahan-bahan lain digunakan untuk kayap.
0 komentar:
Posting Komentar