Jul si julang emas yang enggan pergi dari kamp Hutan Harapan Jambi. Foto: Aji WIhardandi
Jul, adalah nama yang diberikan oleh karyawan Hutan Harapan pada burung Julang Emas ini. Jul diserahkan oleh warga Batin Sembilan, masyarakat asli Jambi ke Hutan Harapan dua tahun lalu. Mereka menemukan Jul ketika tengah mencari getah jernang (sejenis rotan) di hutan. Selain Jul mereka juga menyerahkan seekor anak burung rangkong badak. Kedua anak burung itu kemudian menetap di kamp Hutan Harapan.
Sayang, beberapa bulan kemudian anak rangkong badak itu mati, hanya
Jul yang masih bertahan hingga saat ini. Menurut tim riset Hutan Harapan
Jul sudah pernah beberapa kali dilepasliarkan di dalam kawasan Hutan
Harapan namun tetap saja kembali ke kamp. Saat pelepasliarannya yang
terakhir Jul malah tertangkap dan dikurung dalam sangkar oleh karyawan
perusahaan sawit. Begitu mendapat kabar Jul dikurung dalam sangkar
pihak Hutan Harapan segera mengirimkan tim untuk mengambil Jul dan
membawanya kembali ke kamp Hutan Harapan. Sejak saat itu Jul menjadi
penghuni tetap kamp Hutan Harapan.
Julang Emas adalah jenis rangkong yang umum ditemukan di Asia
Tenggara, Cina Barat Daya dan India Timur. Julang Emas pada umumnya
mendiami hutan dataran rendah hingga perbukitan dan tersebar sampai
ketinggian 2.000 m diatas permukaan laut. Di Indonesia burung ini banyak
ditemukan di pulau Sumatra hingga Bali. Di pulau Sumatra sendiri
terdapat 9 jenis rangkong. Berdasarkan pengamatan tim riset Hutan
Harapan hampir semua jenis rangkong yang ada di Sumatra ada dalam
kawasan restorasi ini. Rangkong merupakan jenis burung pemakan
buah-buahan (fruigivora). Karena kemampuan jelajahnya yang jauh rangkong
menjadi penyebar biji baik bagi hutan. IUCN (International Union for
Conservation of Nature) memasukkan jenis burung ini dalam kategori
beresiko rendah (Least Concern) namun dengan semakin berkurangnya luasan
hutan populasi Julang Emas pun semakin menurun.
Julang Emas (Aceros undulatus) seperti jenis rangkong pada
umumnya memiliki cara berkembang biak yang cukup unik dimana julang
emas akan mencari lubang di pohon jenis tertentu untuk digunakan sebagai
sarang. Ketika julang betina bertelur dan mengerami telurnya lubang
tersebut akan ditutupi tanah dan hanya menyisakan lubang sebagai tempat
untuk julang betina menjulurkan paruhnya. Julang jantan bertugas mencari
makan untuk julang betina hingga telur menetas.
Pada tahun 2008 Hutan Harapan mencoba membuat sarang rangkong
berbahan kayu dan plastik. Ada 29 sarang tiruan yang diletakkan menyebar
di kawasan Hutan Harapan. Namun hingga saat ini belum ada rangkong yang
bersarang di sarang tiruan ini. Tim riset menduga hal ini berhubungan
dengan bahan yang digunakan untuk membuat sarang karena di alam rangkong
lazimnya membuat sarang di pohon – pohon berkayu keras jenis dipterocarpaceae
seperti pohon Meranti dan memiliki diameter lebih dari 50 cm. Untuk
mensiasati kondisi ini tim riset Hutan Harapan akan bekerja sama dengan
The Singapore Hornbill Project yang telah berhasil membuat sarang tiruan
yang digunakan oleh rangkong untuk berkembang biak.
Source : link
Source : link
0 komentar:
Posting Komentar