Botani
Sinonim : Emblica grandis Gaertner, Emblica officinalis Gaertner, Emblica arborea Raf.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae – Tumbuhan
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Eudicots
Class : Rosids
Order : Malpighiales
Family : Euphorbiaceae
Genus : Phyllanthus
Species : Phyllanthus emblica Linn.
Nama
Inggris : Emblic myrobalan, Indian gooseberry, aonla
Indonesia : Kimalaka
Deskripsi
Pohon
meranggas, tinggi mencapai 25 m (umumnya 7,5 m) dengan garis tengah
batang 35 cm. Kulit batang tipis dan halus, abu,abu, dengan banyak
kuncup-kuncup tunas ranting yang muncul. Daun berderet dua pada
tepi-tepi ranting dan mereduksi pada cabang utama. Anak daun lonjong
menyempit, pangkal agak menjantung dan miring, ujung bertusuk, agak
duduk, lokos. Bunga fasikulus pada sumbu daun, uniseksual, bunga jantan
sangat banyak pada bagian pangkal ranting muda, bunga betina soliter dan
memanjang pada ranting. Buah bulat, hijau muda dan berubah kuning jika
masak, mengandung 2 biji. Biji berbentuk segitiga dan berwarna coklat.
Distribusi/Penyebaran :
Kimalaka adalah tumbuhan asli yang mempunyai kisaran sebaran cukup luas
mulai dari Nepal dan India bagian utara sampai India Selatan, Sri
Lanka, Myanmar, Thailand, Indo Cina, Cina bagian selatan sampai Malesia.
Di kawasan Malesia, pohon ini tumbuh secara alami di Semenanjung
Malaysia, Singapura, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara dan
Ambon..
Habitat :
Kimalaka umumnya tumbuh di daerah yang terbuka terutama di padang
rumput, hutan belukar dan di belukar-belukar desa. Di Jawa, pohon ini
dapat ditemukan tumbuh di hutan jati. Di Semenanjung Malaysia tumbuh di
hutan-hutan dataran rendah. Pohon Kimalaka dapat tumbuh mulai dari
daerah dekat pantai sampai pada ketinggian 1500 m dpl. dan toleran
terhadap tanah alkalin.Pohon ini tahan api (tidak mudah terbakar) dan
merupakan pohon pionir/tumbuh pertama setelah terjadi kebakaran hutan..
Manfaat tumbuhan :
Buah yang masak dapat dimakan tetapi rasanya asam dan kelat. Biasanya
buah Kimalaka dibuat manisan, sirup dan jeli. Sedang buah mudanya
digunakan sebagai bahan pewarna. Demikian pula kulit batang, daun dan
rantingnya juga merupakan bahan pewarna. Daunnya untuk pakan ternak dan
pupuk hijau. Kayunya tahan terhadap air dan dapat digunakan sebagai
bahan bangunan dan bagus juga untuk dibuat arang. Di samping itu buah,
kulit batang dan akarnya sering pula digunakan untuk bahan obat-obatan
lokal. Pepagan malaka digunakan untuk memberi warna biru tua pada kain.
Sedangkan daunnya digunakan untuk memberi warna hitam pada bahan
anyaman.
0 komentar:
Posting Komentar