skip to main | skip to sidebar

Silva Dream

Konsep Bumi Kita

  • Home
  • Gallery
  • Contact me
  • About Me

Jumat, 04 Februari 2011

Saatnya Manfaatkan Air Laut Untuk Minum

Diposting oleh Maysatria Label: Kesehatan
Desalinasi
Keterbatasan Jakarta mendapatkan air baku untuk diolah menjadi air bersih sebenarnya bisa diatasi dengan memanfaatkan air laut yang melimpah. PT Pembangunan Jaya Ancol bukan cuma mengolah air laut menjadi air tawar, melainkan juga mengolahnya menjadi kolam apung berkadar garam tinggi.
Inovasi yang dilakukan, antara lain, 7.000 meter kubik air laut diubah menjadi 5.000 meter kubik air tawar per hari. Sisanya, sekitar 2.000 meter kubik, menjadi air berkadar garam tinggi yang digunakan untuk kolam apung, salah satu wahana wisata di Ancol Taman Impian.
”Teknologi desalinasi ini menjadi inovasi untuk tidak semata-mata meraih hasil air minum dari sumber air laut tak terbatas,” kata Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Budi Karya.
Kolam apung merupakan manfaat wisata edukatif lain, di samping perolehan air tawar dari proyek Ancol Newater-Sea Water Desalination Plant. Bambang Tutuko selaku Wakil Direktur Arkonin yang menjadi konsultan proyek ini, Selasa (28/9/2010), menguraikan, desain rancang bangunnya bisa untuk memproduksi sampai kapasitas 15.000 meter kubik per hari.
”Desainnya sudah selesai dirancang dan konstruksinya sekarang masih dikerjakan. Akhir tahun ini bisa selesai,” kata Bambang.
Osmosis terbalik
Reverse osmosis atau osmosis terbalik merupakan proses yang ditempuh secara umum untuk mengubah air laut menjadi air tawar. Caranya dengan mendesakkan air laut melewati membran-membransemipermeable untuk menyaring kandungan garamnya. Kandungan garam yang tersaring disisihkan. Sebagian air laut digunakan untuk melarutkannya.
Larutan itulah yang kemudian menjadi bagian dari 2.000 meter kubik per hari yang kemudian disalurkan ke Kolam Apung Wahana Atlantis Ancol.
Dalam kandungan garam tinggi, air kolam itu mampu mengapungkan manusia. Namun, untuk menikmati kolam apung ini, ada beberapa ketentuan yang diberlakukan untuk menunjang keselamatan dan kesehatan.
”Reverse osmosis atau RO ini ditempuh setelah ada berbagai perlakuan terhadap sumber air bakunya,” kata Bambang.
Menurut Bambang, air baku itu diambil dari Danau Ancol. Danau Ancol dirancang untuk menampung pula air hujan ataupun limbah pemanfaatan air bersih yang digunakan berbagai fasilitas publik di kawasan wisata tersebut.
Pemasukan air hujan ataupun limbah pemanfaatan air bersih merupakan upaya untuk menurunkan kadar garam danau payau tersebut. Dengan demikian, diharapkan proses osmosis terbalik menjadi lebih ringan dengan air baku yang rendah kadar garamnya. ”Ini ada kaitannya dengan usia produktif dari teknologi desalinasi ini,” ujarnya.
Untuk menghasilkan air bersih dari air laut ini dibutuhkan energi listrik sebesar 4,72 kilowatt jam per meter kubik. ”Sekarang ini rata-rata listrik per kilowatt jam mencapai harga Rp 1.000,” ujar Bambang.
General Manager Perencanaan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Sandy Rudiana mengatakan, perusahaannya memiliki kebutuhan air tawar sebanyak 15.000 meter kubik per hari. Saat ini belum bisa terpenuhi seluruh kebutuhannya.
”Dari perusahaan air minum daerah hanya diperoleh 9.000 meter kubik per hari sehingga masih kekurangan 6.000 meter kubik per hari,” kata Sandy.
Selain faktor kekurangan suplai air bersih, menurut Sandy, juga ditemui kendala harga yang terlampau tinggi. Produksi air bersih dari proses desalinasi bisa bersaing dengan tarif air bersih kelas komersial yang mencapai Rp 12.500 per meter kubik. Bahkan, tarif air bersih industri mencapai Rp 15.000 per meter kubik.
Nilai produksi air bersih dengan teknologi desalinasi yang dikembangkan sekarang mampu menekan harga hingga Rp 9.000 per meter kubik.
Pengembangan model
YJ Harwanto, selaku General Manager Ancol Taman Impian PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, mengatakan, proyek desalinasi ini sebagai pengembangan model tatkala ada tuntutan penghentian pengambilan air tanah di Jakarta, terutama di kawasan pesisir Jakarta Utara.
”Model seperti ini harus dikembangkan oleh pihak-pihak lainnya,” kata Harwanto.
Dia mengatakan, perusahaannya tidak pernah mengambil air tanah untuk mencukupi kebutuhan. Namun, mereka menerima imbas paling parah berupa penurunan tanah paling cepat di Jakarta. Saat ini diperkirakan kawasan Ancol mengalami penurunan tanah 26 sentimeter per tahun.
Seperti lokasi kuburan yang dipelihara Pemerintah Belanda di dalam kawasan wisata Ancol, sejak belasan tahun yang lalu masih 1 meter sampai 2 meter di atas permukaan laut. Namun, sekarang sudah berada di bawah permukaan air laut sehingga diperlukan pemompaan air ketika tergenang air laut.
Pengurukan, menurut Harwanto, dilakukan setiap tahun. Lokasi-lokasi yang tidak diuruk pada akhirnya mudah tergenang air hujan atau luapan air laut pasang.
Desalinasi sebagai jawaban teknologi atas tuntutan penghentian pengambilan air tanah di Jakarta. Pengelola kawasan wisata Ancol sudah memulainya. Ditunggu yang lainnya.

source : link

0 komentar:

Posting Komentar

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Kategori

  • Flora dan Fauna (128)
  • Forestry (312)
  • Mangrove (82)

Archive

  • ►  2015 (20)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (17)
  • ►  2014 (43)
    • ►  Agustus (13)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (8)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (7)
  • ►  2013 (309)
    • ►  Desember (14)
    • ►  November (97)
    • ►  Oktober (28)
    • ►  September (36)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (20)
    • ►  Juni (19)
    • ►  April (20)
    • ►  Maret (20)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (25)
  • ►  2012 (97)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (25)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (15)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (19)
    • ►  Januari (16)
  • ▼  2011 (323)
    • ►  Desember (52)
    • ►  November (27)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (16)
    • ►  Maret (24)
    • ▼  Februari (122)
      • 32 Cara Penanganan Perubahan Iklim Dunia
      • Polusi Udara Lebih Berbahaya Ketimbang Kokain
      • Ternyata Kotoran Paus Bisa Lawan Global Warming
      • GAJENESS, chapter 2 : best friend
      • GAJENESSS
      • Potret Hutan Indonesia yang mengkhawatirkan
      • Memantau Hutan Indonesia dari Udara
      • Menyelamatkan Hutan Kita yang Tersisa
      • Skema REDD dan Masa Depan Ekonomi Hutan
      • 10 Pohon Tertinggi di Dunia
      • Hutan Purba Ditemukan di Kutub Utara
      • Unik, Syarat Perkawinan Wajib Tanam Pohon
      • Ditemukan Hutan Mangrove di Bawah Laut Kalsel
      • Biji Bintaro Jadi Pengganti Minyak Tanah
      • Menhut: Empat Skema Penyelamatan Hutan
      • 50.000 Pohon Baru untuk Lestarikan Sumber Air
      • Hati-hati, Kebiasaan Mandi Air Hangat di Pagi Hari...
      • 10 Racun Dalam Tubuh Kita Yang Tidak Kita Sadari
      • Terapi Air Putih Untuk Sembuhkan Banyak Penyakit
      • Tersesat di Hutan? Ayo Kita Belajar Dari Monyet
      • Tahun Hutan, Indonesia Sorot Isu Emisi Karbon
      • Konversi Lahan Gambut dan Perubahan Iklim
      • Hutan Hujan Tropis
      • Cara Budidaya Pohon Jati
      • Xylocarpus rumphii
      • Xylocarpus moluccensis
      • Xylocarpus mekongensis
      • Xylocarpus granatum
      • Wedelia biflora
      • Thespesia populnea
      • Terminalia catappa
      • Stachytarpheta jamaicensis
      • Sonneratia caseolaris
      • Sonneratia alba
      • Sesuvium portulacastrum
      • Scyphiphora hydrophyllacea
      • Scaevola taccada
      • Sarcolobus globosa
      • Ricinus communis
      • Rhizophora stylosa
      • Rhizophora mucronata
      • Rhizophora apiculata
      • Pogamia pinnata
      • Phemphis acidula
      • Passiflora foetida
      • Pandanus tectorius
      • Pandanus odoratissima
      • Osbornia octodonta
      • Nypa fruticans
      • Morinda citrifolia
      • Melastoma candidum
      • Lumnitzera racemosa
      • Lumnitzera littorea
      • Kandelia candel
      • ipomoea pes-caprae
      • Hibiscus tiliaceus
      • Heritiera littoralis
      • Heritiera globasa
      • Gymnanthera paludosa
      • Finlaysonia maritima
      • Excoecaria agallocha L.
      • Derris trifoliata
      • Clerodendrum inerme
      • Ceriops tagal
      • Ceriops decandra
      • Cerbera manghas
      • Camptostemon schultzii
      • Camptostemon philippinense
      • Calotropis gigantea
      • Calophyllum inophyllum
      • Bruguiera sexangula
      • Bruguiera parviflora
      • Bruguiera hainessii
      • Bruguiera gymnorrhiza
      • Bruguiera exaristata
      • Bruguiera cylindrica
      • Barringtonia asiatica
      • Avicennia officinalis
      • Avicennia lanata
      • Avicennia eucalyptifolia
      • Avicennia alba
      • 5 Kota Terhijau di Dunia
      • Inilah Obat Kanker Paling Ampuh yang Disembunyikan...
      • Amyema mackayense
      • Amyema gravis
      • Amyema anisomeres
      • Aegiceras floridum
      • Aegiceras corniculatum
      • Aegialitis annulata
      • Acrostichum aureum
      • Acanthus ilicifolius
      • Acanthus ebracteatus
      • Saatnya Manfaatkan Air Laut Untuk Minum
      • Arti Jawaban Cewek Saat Ditembak Cowok
      • 65 Fakta Terselubung Buah-Buahan
      • 5 Ancaman Keamanan Internet di Tahun 2011
      • Konflik Pro dan Anti Mubarak Makin Tajam
      • Agar Tak Jadi Korban Spam
      • Remaja AS Temukan 'Senjata Death Ray'
      • NASA Temukan Tata Surya Baru
    • ►  Januari (44)
  • ►  2010 (105)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (22)
    • ►  Agustus (79)

_______________

_______________

 

© My Private Blog
designed by Website Templates | Bloggerized by Yamato Maysatria |