Deskripsi | : | Perdu tegak dapat mencapai ketinggian hingga 3 m. |
Daun | : | Seperti daun singkong, tapi tepinya bergerigi, urat daunnya rapat dan jelas. Warna daun hijau tua di permukaan atas dan hijau muda di permukaan bawah. Tangkai daun panjang berwarna hijau hingga merah bata. Unit & Letak: sederhana tunggal dan bersilangan. Bentuk: menjari dengan jumlah jari 7 – 9. Ujung: meruncing. Ukuran: diameter 10-40 cm. |
Bunga | : | Majemuk, berwarna kuning oranye dan berkelamin satu. |
Buah | : | Bentuknya bulat bersegmen (ada 3 segmen) dan berambut (seperti buah rambutan). Warna buah hijau dan bergerombol pada tandan yang panjang. Satu tandan dapat berisikan sekitar 30 – 40 buah. |
Ekologi | : | Tumbuh liar di hutan, tanah kosong, sepanjang pantai atau ditanam sebagai komoditi perkebunan pada ketinggian antara 0 – 800 m dari permukaan laut. Dapat tumbuh di areal yang kurang subur asal pH tanahnya sekitar 6-7 dan drainase airnya baik. Akar jarak tidak tahan terhadap adanya genangan air. |
Penyebaran | : | Terdapat di seluruh Indonesia. |
Kelimpahan | : | |
Manfaat | : | Bijinya terasa manis, pedas, netral dan digunakan untuk mengobati kanker mulut rahim dan kulit, kelumpuhan otot muka, TBC kelenjar, bisul, koreng dan infeksi jamur. Daunnya untuk obat koreng, eksim, gatal, batuk dan hernia. Akar dipakai sebagai obat rematik, tetanus, epilepsi, bronchitis, luka terpukul, gangguan jiwa (schizophrenia). |
Catatan | : |
source : link
0 komentar:
Posting Komentar