Deskripsi | : | A. ebracteatus hampir sama dengan A. ilicifolius (lihat halaman berikutnya), tetapi seluruh bagiannya lebih kecil. |
Daun | : | Pinggiran daun umumya rata kadang bergerigi seperti A. ilicifolius. Unit & Letak: Sederhana, berlawanan. Bentuk: lanset. Ujung: meruncing. Ukuran: 7-20 x 4-10 cm. |
Bunga | : | Mahkota bunga berwarna biru muda hingga ungu lembayung cerah, kadang agak putih di bagian ujungnya. Panjang tandan bunga lebih pendek dari A. ilicifolius, sedangkan bunganya sendiri 2-2,5 cm. Bunga hanya mempunyai satu pinak daun utama, karena yang sekunder biasanya cepat rontok. Letak: di ujung. Formasi: bulir. |
Buah | : | Warna buah saat masih muda hijau cerah dan permukaannya licin mengkilat. Bentuk buah bulat lonjong seperti buah melinjo. Ukuran: Buah panjang 2,5- 3 cm, biji 5-7 mm. |
Ekologi | : | Ketika tumbuh bersamaan dengan A. ilicifolius keduanya memperlihatkan adanya karakter yang berbeda sebagaimana diuraikan dalam deskripsi, akan tetapi sering sekali membingungkan. Berbunga pada bulan Juni. |
Penyebaran | : | Dari India sampai Australia Tropis, Filipina, dan Kepulauan Pasifik Barat. Terdapat di seluruh Indonesia. |
Kelimpahan | : | |
Manfaat | : | Buah digunakan sebagai “pembersih” darah serta untuk mengatasi kulit terbakar. Daun mengobati reumatik. Perasan buah atau akar kadang-kadang digunakan untuk mengatasi racun gigitan ular atau terkena panah beracun. Biji konon bisa mengatasi serangan cacing dalam pencernaan. |
Catatan | : | Terdapat kecenderungan untuk memperlakukan A.ebracteatus, A.ilicifolius dan A.volubilis sebagai satu jenis. |
Source :link
0 komentar:
Posting Komentar