Kampanye global hentikan deforestasi lewat petisi online yang dilakukan oleh sumofus.org
Sebuah gerakan petisi global yang meminta salah satu produsen makanan asal Amerika Serikat bernama Kellog’s untuk menghentikan kemitraan mereka dengan produsen kelapa sawit terbesar di dunia, Wilmar International baru saja diluncurkan secara daring atau online.
Petisi ini diluncurkan agar publik mengetahui bahwa produsen kelapa sawit Wilmar Internasional memiliki track record
yang buruk dalam proses produksi mereka terkait isu lingkungan. Dalam
petisi ini disebutkan bahwa bisnis kelapa sawit juga telah memberikan
dampak yang mengerikan terhadap hutan di Asia Tenggara, menyapu bersih
jutaan hektar hutan dan melepaskan ratusan juta karbon ke udara setiap
tahunnya. Dan dari pengantar di dalam kampanye ini juga disebutkan,
bahkan diantara perusahaan kelapa sawit sendiri, Wilmar dinilai memiliki
catatan buruk: Dalam citra satelit baru-baru ini terbukti bahwa
perusahaan ini secara ilegal menebang hutan di kawasan lindung selama
bertahun-tahun.
Hutan hujan tropis di Indonesia adalah rumah bagi sejumlah spesies
yang langka dan dilindungi seperti orangutan dan harimau Sumatera, dan
juga memiliki fungsi penting sebagai pemyimpan cadangan karbon yang
senilai dengan emisi karbon dunia selama 9 tahun. Dan publik di
negara-negara maju mengkhawatirkan bahwa kerjasama antara Kellog’s dan
Wilmar International ini kan menghapus hutan Sumatera dari peta untuk
selamanya.
Catatan buruk Wilmar ini bahkan menjadi semakin terkenal setelah Majalah Newsweek pernah menganugerahi Wilmar International sebagai salah satu perusahaan yang paling tidak berkelanjutan (the least sustainable corporation in the world) -lebih buruk dari Exxon Mobil, TransCanada dan bahkan Monsanto.
Berikut adalah cuplikan dari kampanye yang diluncurkan oleh action.sumofus.org mengenai kerjasama antara Kellog’s dan Wilmar International:
Minyak kelapa sawit sangat populer di Asia selama bertahun-tahun,
namun seiring berjalannya waktu, negara-negara Barat mulai ikut
mengimpornya. Secara umum karena minyak ini lebih murah daripada minyak
sayur -namun di sisi lain juga memiliki dampak lingkungan dan kesehatan
yang besar! Banyak perusahaan pangan di Amerika Utara, Australia dan
Eropa membeli minyak kelapa sawit yang murah dei menghemat beberapa sen,
namun Kellog’s menempuh hal yang bahkan lebih jauh dari hal itu. Mereka
bermitra dengan Wilmar untuk mencoba mendominasi pasar makanan kecil di
Cina.
Sangat mudah untuk memproduksi minyak kelapa sawit yang bebas
deforestasi, namun perusahaan seperti Wilmar serigkali memotong kompas
untuk menghindari standar keberlanjutan yang standar (dan mereka berlari
dari kenyataan ini untuk memperluas korupsi). Dengan tekanan yang
berlanjut dari para konsumen, Kellog’s sepakat untuk mengikuti petunjuk
dasar dalam proses pengadaan minyak kelapa sawit mereka. Namun kini
mereka memberikan miliaran dollar kontrak bisnis kepada Wilmar,
perusahaan yang memproduksi minyak kelapa sawit dari taman nasional dan
kawasan lindung lainnya. Jika Kellog’s tidak bisa memerintahkan mitra
bisnis mereka, kesepakatan bisnis ini bisa memusnahkan semua program
keberlanjutan yang pernah mereka jalankan.
Wilmar baru saja mengumumkan sebuah langkah kecil yang
memungkinkan adanya perubahan dalam kesepakatan ini. Sebagai sebuah
respons terhadap kemarahan publik akibat kebakaran hutan di Indonesia,
mereka akan menghentikan kemitraan dengan perusahaan penyuplai minyak
kelapa sawit yang melakukan penebangan secara ilegal. Tapi tentu saja
hal itu tidak cukup: Kita tidak bisa membiarkan proses deforestasi
dengan pembakaran digantikan oleh buldoser! Kellog’s harus memaksa mitra
bisnis mereka yang satu ini untuk meghentikan penebangan hutan secara
menyeluruh.
Petisi ini diluncurkan di sejumlah negara maju yang menjadi pasar
utama Kellog’s, seperti di Amerika Utara, Kanada, Australia dan beberapa
negara Eropa. Warga dunia peduli dengan hutan Indonesia, jika Anda juga
peduli dengan hutan Indonesia, silakan tandatangani petisi ini melalui
link ini: http://action.sumofus.org/a/kellogg-palm-oil/?sub=homepage
Source : link
Source : link
0 komentar:
Posting Komentar