Salah satu penggunaan kayu dari hutan tropis Indonesia, digunakan sebagai bahan untuk kebutuhan rumah tangga. Foto: Aji Wihardandi
Hutan hujan tropis di Indonesia masih terus terbakar. Kejadian ini kembali terulang bulan Juni 2013 dimana sekitar 16.000 hektar hutan dan lahan gambut terbakar di Pulau Sumatera, dan menyebabkan salah satu polusi terburuk sepanjang masa di pulau tersebut hingga Semenanjung Malaya.
Produksi perkebunan kelapa sawit dan bubur kertas yang diduga tidak
ramah lingkungan masih dituding sebagai dalang kebakaran hutan yang
terus berulang setiap tahun. Hilangnya simpanan jutaan ton karbon yang
lepas ke udara akibat kebakaran, ditambah hangusnya habitat bagi
spesies-spesies langka dan dilindungi menambah kerugian bagi manusia.
Fungsi hutan hujan tropis bagi dunia, kini semakin berkurang.
Kebutuhan manusia akan kayu untuk membangun rumah dan berbagai kebutuhan
lainnya, serta pemenuhan produksi pangan dan barang-barang konsumsi
lain yang menggunakan minyak kelapa sawit juga semakin menaingkat.
Beberapa fakta dibawah ini, semakin membuka mata kita tentang
berbagai kerusakan yang terjadi. Deretan angka-angka yang ada ini hanya
sebuah fakta kecil dari berbagai fakta lain -yang mungkin lebih
mengerikan- yang terjadi dalam proses penggundulan hutan tropis dunia.
Fakta 1: Sepertiga dari kayu di hutan yang ditebang
telah digunakan sebagai bahan pembuat bubur kertas, untuk industri
kertas di seluruh dunia. Jika anda membatasi penggunaan kertas dalam
keperluan sehari-hari, maka Anda ikut menekan angka penebangan kayu di
hutan yang berfungsi sebagai penyimpan air, rumah bagi satwa, dan
paru-paru bagi Bumi kita tercinta.
Fakta 2: Proses pembuatan kertas dari hutan alami
membutuhkan air jauh lebih banyak dari industri apapun di Amerika
Serikat, dan limbah dari proses produksi ini memiliki tingkat polusi
yang tinggi terhadap air di sekitarnya.
Fakta 3: Di negara maju seperti Amerika Serikat
sekalipun, hanya sekitar 37% kertas yang dihasilkan dibuat dari material
daur ulang. Data ini diperoleh tahun 2011 silam. Di negara berkembang,
angka ini jauh lebih kecil, karena sebagian besar warga di negara-negara
dunia ketiga masih menggunakan kertas dari hasil produksi perkebunan.
Fakta 4: Menurut catatan dari FAO,
di pertengahan era 1990-an di negara-negara berkembang seperti
Indonesia, rata-rata penggunaan bahan bakar dari kayu untuk pemanas dan
kebutuhan memasak diperkirakan mencapai 80% dari penggunaan kayu. Angka
tertinggi adalah benua Afrika dengan 89%, disusul dengan negara-negara
di Asia dengan 81% dan Amerika Latin dengan 66%.
Fakta 5: Dari data statistik secara global yang dirilis oleh Union of Concerned Scientists berjudul The Root of the Problem: What’s Driving Tropical Deforestation Today?,
138 juta metrik ton kayu digunakan untuk kebutuhan pembuatan kertas;
lalu 80 juta metrik ton digunakan untuk plywood; penggunaan kayu lainnya
menurut catatan dari penelitian ini adalah 362 miliar meter kubik kayu
digunakan untuk produksi papan-papan untuk bahan baku rumah dan sekitar
1,4 miliar meter kubik digunakan sebagai bahan bakar kayu untuk pemanas
dan mesin.
Catatan di atas, sekali lagi hanya segelintir fakta kecil dari
faktor-faktor pendorong terus menyusutnya kayu dan hutan hujan tropis di
dunia. Kendati berbagai proses sertifikasi dan upaya konservasi hutan
di berbagai belahan dunia terus berjalan, namun satu hal yang harus kita
ingat adalah: kayu bukanlah sumber daya yang bisa terus diperbarui
dalam waktu singkat!
Source : link
Source : link
0 komentar:
Posting Komentar