Tentunya anda sudah tahu, Indonesia memiliki luas perairan yang luar
biasa dan berlimpah akan kekayaan keragaman hayati di dalamnya. Bahkan
di berbagai wilayah nusantara, keindahan isi perut perairan nusantara
ini mampu menyedot para wisatawan, baik dari dalam, maupun mancanegara
untuk menikmati keindahannya.
Bahkan menurut beberapa penelitian, Indonesia memiliki
kawasan terumbu karang terkaya di dunia dengan lebih dari 18% terumbu
karang dunia, serta lebih dari 3.000 spesies ikan, 590 jenis karang
batu, 2.500 jenis moluska, dan 1.500 jenis udang-udangan. Kekayaan biota
laut tersebut menciptakan sekitar 600 titik selam yang tersebar
dari Sabang hingga Merauke.
Terumbu karang beraneka jenis dan warna membuat indonesia merupakan
negara yang sangat diperhitungkan sebagai destinasi wisata selam kelas
dunia.
Beberapa spesies ikan dan karang yang sangat langka beberapa
diantaranya pun hidup di bumi nusantara. Salah satunya adalah karang
otak raksasa.
Karang otak adalah nama umum yang diberikan kepada karang dalam keluarga Faviidae.
Disebut otak, karena bentuk umumnya bulat dan permukaan berlekuk yang
menyerupai otak . Setiap kepala karang dibentuk oleh koloni polip
genetik identik yang mengeluarkan kerangka keras kalsium karbonat , ini
membuat mereka pembangun terumbu karang penting seperti karang batu
lainnya dalam urutan Scleractinia .
Karang otak ditemukan di terumbu karang dangkal yang hangat di seluruh lautan di dunia. Mereka adalah bagian dari filum Cnidaria, di kelas yang disebut Anthozoa
atau “hewan bunga”. Rentang hidup karang otak terbesar adalah 900
tahun. Pada umumnya, koloni ini dapat tumbuh lebih dari 1,8 meter.
Karang otak memperpanjang tentakel mereka untuk menangkap makanan di
malam hari. Pada siang hari , karang otak menggunakan tentakel mereka
untuk perlindungan dengan membungkus mereka di atas alur yang terdapat
pada permukaan karang otak. Permukaan yang keras memberikan perlindungan
yang baik terhadap ikan atau angin topan. Dibandingkan karang bercabang
seperti karang staghorn, karang otak tumbuh lebih cepat, tetapi mereka
lebih rentan terhadap kerusakan akibat badai.
Seperti genera lain dari karang, karang otak memakan hewan kecil dan
juga menerima nutrisi yang disediakan oleh ganggang yang hidup dalam
jaringan mereka. Perilaku salah satu genera yang paling umum, Favia
adalah semi-agresif, karang ini akan menyengat karang lain dengan
tentakel penyapu yang bisa memanjang pada malam hari.
Dan di indonesia, tepatnya di daerah Buyat, Sulawesi Utara, terdapat
koloni karang otak yang mencapai tinggi 6 – 10 meter. Ini merupakan
salah satu koloni yang terbesar di dunia, mengingat koloni pada batas
kewajarannya, hanya bisa mencapai 1,8 meter saja. walaupun tidak banyak
orang yang mengetahui hal ini, tapi beberapa wisatawan sudah mulai
datang ke buyat, untuk mengaggumi keindahannya.
Sayangnya keberadaan karang otak raksasa yang unik dan langka ini,
tidak dibarengi dengan perhatian dari pemerintah daerah atau setempat.
Ini terbukti dengan ketidakmudahan akses ke daerah lokasi, pun akomodasi
yang sangat minim. Bahkan informasi dan promosi kepada wisatawan dalam
dan luar negeri pun dirasa sangat minim. Promosi hanya dilakukan oleh
sebagian kecil pemilik resort, yang letaknya pun jauh dari lokasi, dan
perusahaan tambang setempat.
Keberadaan karang otak yang unik dan langka ini, harus lebih gencar
diinformasikan kepada khalayak ramai, sehingga banyak orang yang peduli
dan pada akhirnya dibentuk regulasi khusus, yang melindungi
keberadaannya, seperti pada Taman Nasional Bunaken.
Source : link
Source : link
0 komentar:
Posting Komentar