Candu berkomunikasi di situs ajang sosial bisa disamakan dengan kecanduan merokok.
VIVAnews - Pengguna ponsel pintar (smartphone) atau blackberry biasanya selalu mengaktifkan akun Facebook dan Twitter mereka selama 24 jam sehari. Apakah Anda juga memiliki kebiasaan yang sama?
Hati-hati, kebiasaan selalu terhubung dengan banyak orang melalui media sosial internet dapat meningkatkan stres, melemahkan hubungan personal, dan membuat Anda selalu kurang tidur. Hal itu menurut tim dari Harrisburg University of Science and Technology, Amerika Serikat.
Tim ahli meneliti para mahasiswa yang selama beberapa minggu tidak membuka Facebook, Twitter, layanan pesan instan dan situs internet lainnya. Mereka menemukan, teknologi yang sudah menjadi kebiasaan memiliki potensi jebakan.
"Para mahasiswa sebenarnya sadar bahwa penggunaan media sosial internet terutama Facebook dan layanan pesan instan jika tidak diatur dengan baik bisa merusak hidup mereka," kata Eric Darr, salah satu pejabat dari University of Science and Technology, seperti dikutip dari NY Daily News.
Sebanyak 800 mahasiswa dilarang untuk menggunakan internet untuk mengetahui bagaimana internet memengaruhi kehidupan mahasiswa dan fakultas. Kebanyakan siswa mematuhi larangan percobaan tersebut selama satu minggu pada awal bulan dan mereka menemukan, teknologi itu memang dapat mengatur kehidupan mereka.
Darr mengatakan, ada saja mahasiswa yang secara diam-diam membuka internet melalui ponsel pintar dan bukan jaringan kampus yang bisa membuatnya terdeteksi melalui IP (internet protocol). Tetapi, sebagian besar mahasiswa patuh dengan larangan percobaan tersebut.
"Kebanyakan siswa berperilaku seperti perokok yang menyelinap untuk merokok setelah kelas berakhir. Mereka akan menyelinap untuk memeriksa akun mereka di internet dengan ponsel," kata Darr.
Beberapa mahasiswa merasakan stres berkurang karena mereka tidak terus-menerus memeriksa status teman-teman mereka dan menemukan lebih banyak waktu untuk melakukan hal lain. Para mahasiswa juga merasakan merekan cenderung lebih sering tatap muka dengan siswa atau staf pengajar yang biasanya berkomunikasi melalui internet.
Harrisburg University of Science and Technology, adalah universitas di Amerika Serikat yang pertama kali melakukan eksperimen ini. Menurut Darr hal ini akan sulit dilakukan pada institusi akademik yang besar dan memiliki infrastruktur kompleks.
Hati-hati, kebiasaan selalu terhubung dengan banyak orang melalui media sosial internet dapat meningkatkan stres, melemahkan hubungan personal, dan membuat Anda selalu kurang tidur. Hal itu menurut tim dari Harrisburg University of Science and Technology, Amerika Serikat.
Tim ahli meneliti para mahasiswa yang selama beberapa minggu tidak membuka Facebook, Twitter, layanan pesan instan dan situs internet lainnya. Mereka menemukan, teknologi yang sudah menjadi kebiasaan memiliki potensi jebakan.
"Para mahasiswa sebenarnya sadar bahwa penggunaan media sosial internet terutama Facebook dan layanan pesan instan jika tidak diatur dengan baik bisa merusak hidup mereka," kata Eric Darr, salah satu pejabat dari University of Science and Technology, seperti dikutip dari NY Daily News.
Sebanyak 800 mahasiswa dilarang untuk menggunakan internet untuk mengetahui bagaimana internet memengaruhi kehidupan mahasiswa dan fakultas. Kebanyakan siswa mematuhi larangan percobaan tersebut selama satu minggu pada awal bulan dan mereka menemukan, teknologi itu memang dapat mengatur kehidupan mereka.
Darr mengatakan, ada saja mahasiswa yang secara diam-diam membuka internet melalui ponsel pintar dan bukan jaringan kampus yang bisa membuatnya terdeteksi melalui IP (internet protocol). Tetapi, sebagian besar mahasiswa patuh dengan larangan percobaan tersebut.
"Kebanyakan siswa berperilaku seperti perokok yang menyelinap untuk merokok setelah kelas berakhir. Mereka akan menyelinap untuk memeriksa akun mereka di internet dengan ponsel," kata Darr.
Beberapa mahasiswa merasakan stres berkurang karena mereka tidak terus-menerus memeriksa status teman-teman mereka dan menemukan lebih banyak waktu untuk melakukan hal lain. Para mahasiswa juga merasakan merekan cenderung lebih sering tatap muka dengan siswa atau staf pengajar yang biasanya berkomunikasi melalui internet.
Harrisburg University of Science and Technology, adalah universitas di Amerika Serikat yang pertama kali melakukan eksperimen ini. Menurut Darr hal ini akan sulit dilakukan pada institusi akademik yang besar dan memiliki infrastruktur kompleks.
Hasil eksperimen ini memang masih diteliti lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih detail. Tetapi terlihat bahwa media sosial tetap harus digunakan bersamaan dengan komunikasi secara personal.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar