Author : portgas D ana
Genre : romance/humor
Hokage mension
“ada apa anda memanggil ku, hokage-sama”
“tidak usah terlalu formal sense, aku masih murid mu”
“baiklah, kalau begitu ada apa kau memanggil ku, baka !”
“jagan pakai kata ‘baka’, bodoh”
“kau juga jangan pakai bodoh!”
“dasar kau sense ubanan!”
“kumis kucing”
“mesum !”
“kau juga mesum”
“jelek !”
“kau lebih jelek dari ku”
“norak!”
“bodoh”
“ngak laku!”
“…..”
Acara caci maki terhenti seketika, saat hokage a.k.a namikaze naruto, mengatai sense tercinta (baca : kakasi ) ‘ngak laku’, bagaimana bisa jounin elit yang dijuluki copy-nin tak punya pasangan hidup di kala umur yang udah hampir bercabang 3, bahkan pacar pu tak punya, hidup sebatang kara, tinggal di flat bobrok, kedinginan, sendirian tidak ada yang menemani. Haah.. sungguh kasihan * author dibantai kakasi*
“kakasi-sense, aku tak bermaksud seperti itu” ucap naruto salah tingkah
“sudahlah, ada apa kau memanggil ku naruto ?” ”eehh,, sense kau akan didekati bayak wanita, kalau kau membuka masker mu”
“ada apa kau memanggil ku?” ucap kakasi memberi tekanan di setiap kata yang ia ucapkan
“aahh,, Baikalah, aku memanggil sense ke sini untuk menjalankam misi tingkat B di desa iwa bersama seorang jounin seangkatan sense, mitarasi anko”
“hn, lalu”
“anko sudah ku beritahu, besok datanglah pagi-pagi ke gerbang konoha, anko akan menunggumu disana”
“hn, baik lah”
12.00 AM gerbang konoha
“plak..!”
“ooww..yeah sakit”
“kenapa kau terlambat, baka!” ucap anko sambil mencak-mencak ke kakasi
“sudah ku bilang, aku tersesat di jalan yang bernama kehidupan” kakasi berkata dengan innocent nya
“arrrg…kau..!” muncul urat-urat di dahi anko sebagai pertanda bahwa ia sedang kesal, bagaimana ia tak kesal, munuggu selama 7 jam di depan gerbang konoha, disirami sengatan matahari musim panas bak neraka, dan ketika orang yang ditunggu datang dengan innocent nya ia berkata ‘maaf, aku tersesat di jalan yang bernama kehidupan’ sungguh alasan yang bodoh.
“sekali lagi maaf, nanti di perjalanan kau ku traktir dango ?”
Anko yang semula memajang wajah bak pembunuh sadis, sekarang malah memasang wajah ceria, dengan mata berbinar-binar
“benarkah?”
“tentu saja”
“waaa,, aku senang sekali!”
“sungguh monster dango sejati”
“apa !!”
“tidak..tidak..! ayo kita harus segera ke desa iwa”
Selama di perjalanan kedua rival ini hanya diam satu sama lain, anko yang memilih diam dengan cara memberi dead glear horor ke kakasih, sedangkan kakasi membalas dead glear anko dengan cengiran yang tersembunyi di balik masker nya, sebenar nya dua jounin ini merupakan teman baik sewaktu kecil, tapi ada sebuah tragedy yang membuat hubungan mereka renggang
Flash back
“kakasi !!” seoarang anak kecil berkuncir satu yang terdeteksi bermana anko berlari-lari menghampiri teman baik nya
“hn, apa ?” jawab kakasi dengan malas nya
“ini aku menemukan sekotak dango yang jatuh dari lagit”
“hn, benarkah?”
“iya !!” ucap anko dengan girang nya
Sebenar nya sekotak dango itu tidak jatuh dari langit, tapi hanya sekotak dango yang iseng di lempar seseorang yang dengan elit nya mendarat di pangkuan anko yang sedang duduk bermain pasir, dan dengan girang nya anko kecil loncat-loncat sambil teriak gaje “AKU MENDAPTKAN DANGO AJAIB YANG JATUH DARI LANGIT, HORE…AKU HEBAT !!!” sungguh fantasi anak kecil yang bodoh.
“kakasi, aku ingin kau menjaga dango ajaib ini dengan baik”
“apa anko tidak bisa menjaga nya sendiri, kenapa harus aku?”
“aku harus pulang kerumah, kalau ibu ku tau aku membawa dango pulang dia bisa marah, nanti aku kesini lagi”
“hn, baiklah”
“hi..hi..hi.. terima kasih, jaa”
Setelah anko berlalu kakasi mamandangi dango yang dititipkan anko dangan penuh nafsu, iman nya mulai goyah, perutnya yang tidak di isi sedari tadi pagi mulai meminta hak nya.
“maaf anko, aku lapar sekali”
Maka raiblah dango ajaib di tangan kakasi
Setelah 30 menit berlalu pemilik dango ajaib pun datang
“kakasi !!”
“hn ?”
“mana dango ajaib nya?’ ucap anko antusias
“maaf anko, tadi aku merasa lapar sekali, jadi dango itu aku makan” jawab kakasi dengan innocent nya
“apa !!”
“maaf”
“plakk !’
“arrrg..”
Dan di hari itulah kakasi mendapakan tamparan pertama dari seorang wanita
And flash back
“hei kau, rambut ubanan itu ada kedai dango, kita istirahat disana, lagi pula kau sudah berjanji untuk mentraktir ku dango”
“baiklah kita istirahat disanan”
Dua jounin ini pun masuk ke kedai sederahana yang terletak di perbatasan desa konoha dan iwa, mereka duduk ditempat yang disediakan, anko mulai meneriaki pemilik kedai, sedangkan kakasi memelih duduk diam sambil membaca buku sakti nya (baca: ica-ica tactis)
“oi, pelayan!”
Seorang pelayan bertampang sadis datang menghampiri anko dan kakasi
“iya, nona?” ”aku pesan dango 4 piring, ngak pake lama !”
“baiklah nona”
“kau tidak berubah, masih saja kasar”
“bukan urusan mu rambut ubanan” ucap anko ketus
Beberapa menit kemudia dango yang dipesan pun telah dihidangkan dengan di meja, anko mulai menyantap dango nya bak kuli yang tak makan sekama 3 hari, sedangkan kakasi masih tetap pada posisi awal
“hey rambut ubanan, kenapa kau tidak makan?”
“aku tidak lapar”
“terserah saja dango nya akan ku habiskan”
“hn”
“atau jangan-jangan kau takut aku melihat wajah jelek yang tersimpan di balik masker mu itu, hah?”
“jangan Tanya yang tidak perlu”
“….”
Anko terdiam, mata nya tak lepas dari masker yang melekat diwajah kakasi, jujur dia penasaran, seperti apa wajah yang tersimpan di balik masker itu, anko mulai tenggelam dalam pikiran jelek nya ‘atau jagan-jangan kakasi punya gigi yang mencuat keluar sehingga ia malu memperlihatkan nya, atau dia punya bentuk bibir yang aneh, tidak…atau wajah di balik masker itu memang tampan dan dia tidak mau para wanita yang melihat nya jadi terserang virus nista yang bernama cinta, haahh…itu tidak mungkin mana ada laki-laki yang seperti itu, bodoh…’
“oi, anko? “ ucap kakasi sambil mengibas-ngibaskan tangan nya di depan wajah anko
“haah…tidak, aku han----“
“jlep!”
Perkantaan anko terpotong ketika 4 buah kunai tertancap di dinding sebelah meja
“siapa kalian !” teriak anko kepada 4 laki-laki yang melempar kunai tadi
“hahaha…kalian tidak kenal kami, kami adalah perampok terkenal dari desa iwa”
“apa yang kalian inginkan?” ucap kakasi tenang
“tentu saja barang berharga yang kalian bawa, tapi tunggu seperti nya kalian tidak membawa barang-barang berharga, bagaimana kalau gadis manis itu saja, hah?”
Jawab salah satu dari perampok, sambil menunjuk anko
“hn, silahkan ambil saja” jawab kakasi innocent
“hei rambut ubanan, apa maksud perkataan mu?!”
“aku tau kau bisa mengatasi mereka anko, seperti nya tempat ini akan jadi tempat yang tidak bagus untuk membaca, kalau begitu aku pergi dulu”
‘Booft !’ dan kakasi menghilang
“baiklah nona kau ditinggal sendirian, jagan takut, kami akan menemani mu, gayhahaha” ujar salah satu dari perampok
“cih, kalian pikir aku takut, kalian cuman perampok kelas teri!”
“ oh, ya? Kalau begitu, ayo serang kami”
Anko mengeluarkan kunai dan melempar nya, tapi sayang nya kunai yang dilemparkan nya meleset jauh
‘kenapa ini, kenapa tangan dan kaki ku lemas’
“ada apa nona, kau merasa lemas, sebenar nya dango yang kau makan telah kami campuri dengan racun, kau akan mati lemas nona”
“kalian….arrr..sial!!” ”sekarang waktu nya kami bersenang-senang”
“cih, bangsat kalian!”
4 perampok itupun mulai mendekat membentuk lingkaran, mengelilingi anko
Tiba-tiba
‘BOOFT!!”
“sialan ternyata kagebushin, itu dia, kejar dan bunuh wanita itu!” ”cih, aku ketahuan!”
anko berusaha kabur tapi saying nya tubuh nya yang lemas tak memberikan izin untuk kabur
‘SLASH!”
Beberapa kunai menyerempet daerah kaki dan pergelangan tangan anko, sehingga membuat luka yang cukup dalam
“arrr..kalian..”
“kau tidak bisa lari lagi nona, berhentilah melawan, menyerah saja” ucap salah seorang perampok dan perampok itu hendak menyentuhkan tangan nya ke wajah anko, tiba-tiba sebuah tangan berbalut glove mencengkram erat tangan si perampok
“jagan sentuh”
“kau..pria yang tadi, kau telah memberikan wanita itu untuk kami, jadi kau tak usah ikut campur” ”dia istri ku, jadi jangan sentuh dia” ucap kakasi dingin
“mati saja kau penggangu…!” ”kalian yang mati” kilatan listrik mulai bermunculan di tangan kakasi
‘RAIKIRI !”
Baiklah bagian ini kita skip saja, saia kaga tau mau nulis apa lagi T^T, yang jelas kakasi yang menang
Disebuah pohon yang cukup rindang
“maaf, gara-gara aku misi kita menemui tetua desa iwa jadi gagal!” ucap anko sambil menundukkan wajah
“sudahlah, naruto pasti mengerti, yang terpenting kau harus segera di bawa ke rumah sakit” ucap kakasi sambil membalut luka di pergelangan tangan anko
“sekali lagi maaf”
“untung lah, aku bisa sedikit ilmu medis “
“terima kasih, kakasih”
“hn”
Keadaaan pun mulai henimg dua jounin ini mulai diam, kakasi diam karena berkonsentrasi menyembuhkan luka di pergelangan tangan anko, sedangkan anko duduk diam sambil memandangi wajah kakasi
“rupanya aku terlalu tampan, sehingga matamu tak lepas dari wajah ku”
“huh..siapa juga yang memandangi mu, baka!” cepat-cepat anko memalingkan wajah merah merona nya
“oo..berarti aku salah”
“yah, kau memang selalu salah, rambut ubanan”
Beberapa menit kemudian keadaan kembali hening, kakasi dan anko masih sama dalam posisi awal, kakasi masih sibuk membalut luka anko dan anko mencuri-cur pandang ke wajah kakasi, tapi sayang nya acara curi-curi pandang itu berakhir saaat mata kakasi menangkap basah mata anko
“kau ketahuan”
“huh,, aku cuman ingin tau bagaimana bentuk wajah yang tersimpan di balaik masker itu, atau jagan-jangan kau memang takut di ejek jelek sehingga kau menutupi wajah mu, ayo mengaku saja kakasi!”
“kau sungguh igin tau?”
“kau mau memperlihatkan nya, hah?”
“hn, pejamkan mata mu”
“tidak..tidak jangan-jagan kau mau melakukan Sesutu yang buruk pada ku, kau kan mesum”
“sudah pejamkan saja, baka!” ucap kakasi sambil memberi tatapan horor ke anko
“iya-iya”
Sesaat setelah anko menutup mata nya, kakasi mulai melepas masker yang menutupi hampir keseluruhan wajah nya, lalu ia berkata…
“baiaklah sekarang buka matamu”
Kemudian anko membuka matanya perlahan, kemudian di detik-detik berikut nya, anko hanya bisa diam terpanah dengan mahluk yang ada di depan nya, singkat kata kakasi memiliki wajah yang tampan. Saking tampan nya author juga kena virus cupid sma kayak yang anko alami,
“kurasa cukup, aku tau aku tampan, berhentilah memandangi ku seperti gadis bodoh”
“huh..biasa saja!” kata anko dengan ketus nya, gaya nya aja yang ketus tapi di dalam hati nya perasaan nya ngak jauh beda ama gadis-gadis yang sedang jatuh cintrong, itu bisa dilihat dari wajah nya yang merah merona.
“baiklah, ayo kita pulang ke konoha kau harus segera di obati” ”iya”
anko mulai mengerahakan kekuatan nya untuk berdiri tapi sayang nya tidak bisa karena tubuh nya masih lemas
“naikalah “ ujar kakasi sambil berjongok membelakangi anko
“maksud mu, aku di----“
“naik saja, jangan banyak protes” ucap kakasi sambil memberikan tatapan horor andalan nya yang dengan sukses membuat anko menciut
Di perjalan pulang
“kakasi?” ”hn”
“maaf merepotkan mu”
“hn, tidak apa-apa”
“kakasi?”
“hn”
“aku..aku..err..aku tau sebenar nya dango ajaib itu tidak pernah ada, itu hanya fantasi ku sewaktu kecil, maaf telah menampar mu” ”hn, sudah ku maaf kan”
“kakasi?”
“ada apa lagi?”
Anko mengeratkan pelukan tangan nya di leher kakasi
“aku hanya mengatakan nya satu kali saja, aku… mm..aku…”anko menenggelamkan wajah nya di balik punggung kakasi
“aishiteru” kata anko pelan
“apa, kau ingin nasi?”
“bletak!”
“errr..”
“sudah kubilang aku hanya mengatakan nya satu kali saja, baka!”
“aahh,, terserah kau saja”
“dasar..baka!..baka!, baka! “
“…” kakasi hanya diam
“baka!” ucap anko sambil tersentum, ia kembali menenggelamkan wajah nya di balik punggung kakasi dan semakin mempererat pelukan nya
Tampa sepengetahuan anko kakasi tersenyum di balik masker nya dan berucap
“aishiteru, yoo”
OWARI
0 komentar:
Posting Komentar