1.Meletakkan Tangan di dada:
Sikap meletakakkan tangan di dada menunjukkan suatu kesiapan seseorang untuk menerima sikap atau segala sesuatu yang terkandung pada lawan bicaranya, atau bisa dikatakan juga merupakan suatu respon penerimaan.
2.Mendekat:
Gerak ini merupakan gerak yang secara umum dilakukan seseorang tanpa sadar ketika menyukai seseorang. Mengenai bahasa tubuh yang satu ini, terdapat suatu pembahasan ilmiah yang mendukung, yaitu tentang jarak teritori lingkungan komunikasi seseorang. Jarak yang dimaksud dibagi ke dalam 4 jenis. Pertama, daerah intim yang memiliki jangkauan jarak 15 s/d 46 cm, dimana pada daerah ini tidak semua orang dapat memasukinya, kecuali mereka yang memiliki ikatan emosional. Seseorang bisa saja membuka daerah ini ketika ada orang yang menarik hatinya.
Selanjutnya adalah daerah pribadi yang jangkauan jaraknya antara 46 sampai dnegan 120 cm. Daerah ini digunakan sebagai wilayah komunikasi secara umum seperti dalam pertemuan, diskusi, dan kegiatan sosial lainnya. Pada kasus-kasus tertentu daerah ini bisa juga menunjukkan kesukaan atau ketidaksukaan seseorang secara social (bukan secara intin) terhadap lawan bicaranya.
Daerah ketiga yaitu wilaayah daerah social yang mempunyai jangkauan jarak 1,2 sampai dengan 3,6 m, dimana merupakan daerah bagi mereka yang belum terlalu dikenal baik atau orang asing.
Daerah yang terakhir yaitu daerah umum dengan jarak lebih besar dari 3,6 m dimana merupakan daerah yang semua orang bisa memasukinya.
3.Menunjuk Dengan Kaki:
Gerakan ini lazim ditunjukkan pada posisi berdiri dalam suatu kegiatan berbicara yang berhadap – hadapan. Proses penunjukan dengan kaki seringkali hanaya dilakukan oleh salah satu kaki, sedangkan kaki yang lain mengikuti posisi tubuh. Bahasa tubuh ini seringkali tampak pada saat seseorang sedang melakukan suatu kegiatan berbicara berkelompok seperti yang ditunjukkan pada gamabar. Seringkali posisi kaki sejumlah orang mengarah pada salah satu orang yang bisa menunjukkan ketertarikan, baik secara seksual maupun terhadap ide – ide yang ditawarkan dalam pembicaraaan tersbut. Bisa jadi orang yang ditunjuk oleh kaki bukanlah orang yang sedang berbicara.
4.Kombinasi tatapan mata dan senyuman:
Ketika seseorang tertarik pada seseorang ada kecendrungan orang tersebut seolah – olah tidak ingin mengalihkan pandangannya pada orang yang menarik hatinya. Hal ini mengaakibatkan pandangan orang tersebut tertahan untuk beberapa saat. Gerakan ini seringkali diikuti juga dengan pupil mata yang membesar dan senyuman yang tersipu – sipu.
5.Merapikan rambut:
Gerakan merapikan rambut atau hanya menyentuhnya, merupakan gerakan yang biasanya dilakukan ketika seseorang menyukai seseorang lainnya. Hal ini bukan dimaksudkan untuk merapikan rambut yang sebenarnya sudah rapi tapi karena reflek bahasa isyarat tubuh. Walaupun seseorang dalam kenyataannya tidak miliki rambut atau botak, seseorang tetap saja melakukannya seolah – olah ia memilki rambut ketika bertemu dengan seseorang yang disukainya. Ada kecendrungan juga seseorang akan menyentuh rambut bagian kirinnya ketika seseorang yang dia sukai berada di sebelah kirinya dan begitu pula sebaliknya.
6.Merapikan baju:
Gerakan ini biasanya sulit diamati apabila kita tidak jeli dan mempertimbangkan pengamatan terhadap bahasa tubuh lainnya. Seseorang yang mengenakan dasi akan merapikan dasinya. Begitu pula dengan gerakan merapikan lipatan kera, lipatan tangan, menarik rok, menggosok bagian pundak atau bagian lainnya dari busana yang dia kenakan. Padahal tidak ada masalah yang berarti padaa busana atau penampilannya. Hal ini terjadi secara reflek melalui alam bawah sadar, yang merupakan mekanisme alami seseorang untuk tampil rapi di hadapan orang yang meanrik hatinya.
7.Mengentakkaan kepala:
Menghentakkkan kepala lazim dilakukan seorang wanita ketika bertemu dengan pria yang disukainya. Hal ini biasanya diikuti dengan menyibakkan rambut ke belakang sehingga bagia leher terihat jelas. Gerakan ini, tak terkecuali, juga dilakukan mereka yang berambut pendek.
Sikap meletakakkan tangan di dada menunjukkan suatu kesiapan seseorang untuk menerima sikap atau segala sesuatu yang terkandung pada lawan bicaranya, atau bisa dikatakan juga merupakan suatu respon penerimaan.
2.Mendekat:
Gerak ini merupakan gerak yang secara umum dilakukan seseorang tanpa sadar ketika menyukai seseorang. Mengenai bahasa tubuh yang satu ini, terdapat suatu pembahasan ilmiah yang mendukung, yaitu tentang jarak teritori lingkungan komunikasi seseorang. Jarak yang dimaksud dibagi ke dalam 4 jenis. Pertama, daerah intim yang memiliki jangkauan jarak 15 s/d 46 cm, dimana pada daerah ini tidak semua orang dapat memasukinya, kecuali mereka yang memiliki ikatan emosional. Seseorang bisa saja membuka daerah ini ketika ada orang yang menarik hatinya.
Selanjutnya adalah daerah pribadi yang jangkauan jaraknya antara 46 sampai dnegan 120 cm. Daerah ini digunakan sebagai wilayah komunikasi secara umum seperti dalam pertemuan, diskusi, dan kegiatan sosial lainnya. Pada kasus-kasus tertentu daerah ini bisa juga menunjukkan kesukaan atau ketidaksukaan seseorang secara social (bukan secara intin) terhadap lawan bicaranya.
Daerah ketiga yaitu wilaayah daerah social yang mempunyai jangkauan jarak 1,2 sampai dengan 3,6 m, dimana merupakan daerah bagi mereka yang belum terlalu dikenal baik atau orang asing.
Daerah yang terakhir yaitu daerah umum dengan jarak lebih besar dari 3,6 m dimana merupakan daerah yang semua orang bisa memasukinya.
3.Menunjuk Dengan Kaki:
Gerakan ini lazim ditunjukkan pada posisi berdiri dalam suatu kegiatan berbicara yang berhadap – hadapan. Proses penunjukan dengan kaki seringkali hanaya dilakukan oleh salah satu kaki, sedangkan kaki yang lain mengikuti posisi tubuh. Bahasa tubuh ini seringkali tampak pada saat seseorang sedang melakukan suatu kegiatan berbicara berkelompok seperti yang ditunjukkan pada gamabar. Seringkali posisi kaki sejumlah orang mengarah pada salah satu orang yang bisa menunjukkan ketertarikan, baik secara seksual maupun terhadap ide – ide yang ditawarkan dalam pembicaraaan tersbut. Bisa jadi orang yang ditunjuk oleh kaki bukanlah orang yang sedang berbicara.
4.Kombinasi tatapan mata dan senyuman:
Ketika seseorang tertarik pada seseorang ada kecendrungan orang tersebut seolah – olah tidak ingin mengalihkan pandangannya pada orang yang menarik hatinya. Hal ini mengaakibatkan pandangan orang tersebut tertahan untuk beberapa saat. Gerakan ini seringkali diikuti juga dengan pupil mata yang membesar dan senyuman yang tersipu – sipu.
5.Merapikan rambut:
Gerakan merapikan rambut atau hanya menyentuhnya, merupakan gerakan yang biasanya dilakukan ketika seseorang menyukai seseorang lainnya. Hal ini bukan dimaksudkan untuk merapikan rambut yang sebenarnya sudah rapi tapi karena reflek bahasa isyarat tubuh. Walaupun seseorang dalam kenyataannya tidak miliki rambut atau botak, seseorang tetap saja melakukannya seolah – olah ia memilki rambut ketika bertemu dengan seseorang yang disukainya. Ada kecendrungan juga seseorang akan menyentuh rambut bagian kirinnya ketika seseorang yang dia sukai berada di sebelah kirinya dan begitu pula sebaliknya.
6.Merapikan baju:
Gerakan ini biasanya sulit diamati apabila kita tidak jeli dan mempertimbangkan pengamatan terhadap bahasa tubuh lainnya. Seseorang yang mengenakan dasi akan merapikan dasinya. Begitu pula dengan gerakan merapikan lipatan kera, lipatan tangan, menarik rok, menggosok bagian pundak atau bagian lainnya dari busana yang dia kenakan. Padahal tidak ada masalah yang berarti padaa busana atau penampilannya. Hal ini terjadi secara reflek melalui alam bawah sadar, yang merupakan mekanisme alami seseorang untuk tampil rapi di hadapan orang yang meanrik hatinya.
7.Mengentakkaan kepala:
Menghentakkkan kepala lazim dilakukan seorang wanita ketika bertemu dengan pria yang disukainya. Hal ini biasanya diikuti dengan menyibakkan rambut ke belakang sehingga bagia leher terihat jelas. Gerakan ini, tak terkecuali, juga dilakukan mereka yang berambut pendek.
Source : link
0 komentar:
Posting Komentar