Sejarah hutan jati di pulau jawa, tahapan pemanenan hutan jati, jenis sortimen kayu jati, dan administrasi hutan jati. Sejarah kayu jati dimulai dari para raja-raja di pulau jawa. Kayu jati diperkenalkan dari india oleh raja –raja majapahit lebih dari 1000 tahun yang lalu.pengelolaan hutan jati secara sistematis dimulai semenjak masa kolonialisme belanda di Indonesia, yaitu pada tahun 1874. System yang digunakan adalah system tumpangsari.
Beberapa keistimewaan kayu jati diantaranya kayu jati memiliki kombinasi sifat –sifat kayu yang ideal, seperti kekuatan, keawetan, dan keindahan. Kandungan zat ekstraktif (tectoquinon) yang menyebabkan tahan rayap. Adanya lingkaran tahun yang jelas menyebabkan memiliki penampang yang indah pada sisi transversalnya.peredaan warna yang jelas antara masa pertumbuhan dan masa dormansi,memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan hutan jati tumbuh di tengah-tengah penduduk padat dan miskin.
Hutan jati memiliki satatus yang khusus, hutan ini dikelola oleh perum perhutani. Perusahaan ini dulu nya emiliki 5 buah, 2 di Jawa dan 3 di luar jawa. Selanjutnya hutan jati diluar jawa di kelola oleh INHUTANI, sedangkan yang berada si jawa di kelola oleh PERHUTANI. Perum perhutani yang berada di jawa memiliki tiga unit diantaranya unit 1 di jawa tengah, unit 2 di jawa timur, unit 3 di jawa barat dan banten
Berdasarkan system silvikulturnya, pemanenan hutan jati menggunakan system tebang pilih permudaan buatan.dilihat dari derajat mekanisasinya, system pemanenan yang diterapkan terdiri dari system manual dan system semi mekanis. Sembilan tahapan pemanenan hutan jati yakni :
1. Persiapan pemanenan
2. Klem dan penandaan pohon
3. Teresan
4. Perencanaan jalan sarad
5. Penebangan
6. Pembagian batang
7. Penyaradan
8. Pemuatan
9. Pengangkutan
Tahap persiapan meliputi pembagian blok tebang, penentuan luas, dan jumlah blok tebang. Tujuan pembagian blok tebang adalah untuk memudahkan pengawasan pemanenan hutan. Setelah perencanaan pemanenan ini maka selanjutnya pengukuran diameter yang dimasukkan ke dalam daftar hasil pengukuran diameter yang disebut klemstaat. Hasil pengukuran dituliskan di dua tempat yakni pada ketinggian sekitar 1,3 (dbh) dan di bagian bawah pohon (banir). Tahap ke tiga yakni teresan yaitu, penoresan melingkar pohon sampai pada kambium. Tujuan adanya teresan adalah untuk mempermudah pekerjaan penebangan, penyaradan dan pengangkutan, dan menjaga kualitas kayu yang akan di tebang. Teresan dilakukan dua tahun sebelum penebanganpohon.ketentuan teresan yang benar adalah takik teres setinggi –tingginya 25 cm dari permukaan tanah dan kedalaman sayatan harus memotong kambium. Sisi negative teresan adalah bahwa dengan teresan kayu cenderung mudah retah/retak waktu tumbang dan selama teresan lahan tidak produktif. Untuk meningkatkan produktivitas lahan teresan maka dibangun system tumpang sari, oleh masyarakat menanam padi gogo.
Peralatan pemanenan
Patokan penentuan panjang gergaji tangan untuk penebangan hutan jati adalah :
1. Diameter pohon < 100 cm, maka panjang gergaji= 100 cm + diameter
2. Diameter pohon > 100 cm, maka panjang gargaji minimal dua kali diameter pohon.
Perlengkapan utama penebangan jati lainnaya adalah kapak, yang biasaa digunakan membuat takik rebah, pengeprasan banir dan memangkas cabang. Berat kepala kapak yang digunakan dapat dikelompokkan ke dalam tiga ukuran, yaitu :
1. Berat, jika berat mata kapak :> 1400 gram
2. Sedang, jika berat mata kapak 1200 gr – 1400 gr
3. Ringan, jika berat mata kapak <1200 gr
Sedangkan alat bantu yang biasa digunakan adalah baji, baji digunakan untuk membantu memastikan arah rebah pohon, dan mencegah gergaji agar tidak terjepit pada waktu pemotongan pohon.
Pengamanan kayu jati dapat dilakukan dengan tiga macam cara yaitu :
1. Pengamanan administrasi : pengamanan secara preventif dengan melihat dan mengukur kecukupan administrasi tebangan jati yang dipersyaratkan.
2. Pengamanan teknis : pengamanan terhadap aspek pelaksanana penebangan
3. Pengamanan polisioni : pengamanan dengan adanya petugas kehutanan
Pengukuran waktu kerja dan produktivitas
Produktivitas sebagai perbandingan atau rasio antara output dengan input. Dalam ilmu ekonomi, produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output)dan segala pengorbanan(biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut(input). Banyak istilah produktivitas,namun yang paling sesuai untuk produktivitas adalah produktivitas tenaga kerja karena tenaga kerja memerlukan pengorbanan (biaya) terbesar dalam suatu proses produksi barang dan jasa serta perhitungan produktivitas dengan tenaga kerja sebagai input lebih mudah di hitung dari pada perhitungan input lainnya seperti misalnya modal.produktivitas akan meningkat bila :
· Volume produksi bertambah besar tanpa mengubah sumber daya atau berkurang
· Volume tetap namun jumlah sumber daya berkurang
· Volume sumber daya bertambah tapi, volume produksi berlipat ganda
Kussriyanto 1993 mengatakan bahwa mempertinggi tingkat produktivitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan empat hal yakni :
· Menghilangkan praktek kerja tidak produktif
· Menyempurnakan metode kerja
· Menyempurnakan manajemen personalia
· Mengganti tenaga manusia dengan mesin / mekanisasi
Dalam kenyataanya tidak semua aspek dapat dilaksanakan karena peningkatan produktivitas kerja merupakan system yang kompleks, yang juga harus mempertimbangkan aspek sosial.
Factor yang berperan dalam produktivitas kerja pada dasarnya dapat digolongkan menjadi duafaktor :
· Factor tetap (given factors) :factor yang tidak bisa diubah lagi contoh : iklim,
· Factor variable (variable factors) : factor yang dapat diubah, contoh : alat yang digunakan.
Sastrowinoto 1985 beberapa wahana meningkatkan produktivitas diantaranya :
1. Studi kerja yang terdiri atas : telaah metode, pengukuran kerja untuk mengetahui kecepatan kerja, sampel kegiatan,
2. Keselamatan kerja untuk meneliti situasi kerja
3. Kesehatan kerja memeliti kondisi kerja
4. Keamanan lingkungan kerja untuk meneliti dan memperbaiki segenap saran
5. Ergonomi yang merupakan kajian tentang hubungan antara manusia dengan lingkungan kerjanya
Mengingat pentingnya produktivitas tenaga kerja maka ILO 1983, penelitian kerja terdiri dari dua teknik yaitu : penelitian metode dan pengukuran kerja.
Menurut Britis Standard Glossary of term in Work Study, terdapat delapan unsur kerja :
a) Unsur berulang
b) Unsur berkala
c) Unsur tetap
d) Unsur variable
e) Unsur olah tangan
f) Unsur olah mesin
g) Unsur unggul
h) Unsur asing
Pengukuran kerja didefinisikan sebagai teknik penerapan teknik yang direncanakan untuk menetapkan waktu bagi pekerja untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pada tingkat prestasi yang ditetapkan
Teknik yang data digunakan dalam pengukuran kerja :
1. Penelitian waktu
2. Pengambilan sampling kegiatan
3. Taksiran analitik
4. Taksiran perbandingan
Penelitian waktu menurut ILO 1983 adalah teknik pengukuran kerja untuk mencatat jangka waktu dan perbandingan kerja mengenai unsur pekerjaan tertentu yang dilaksanakan dalam keadaan tertentu pula untuk menganalisis keterangan itu hingga diketemukan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan itu pada tingkat prestasitertentu.
Langkah langkah dalam penelitian waktu adalah :
Ø Menentukan pekerjaan yang perlu diteliti
Ø Melakukan sosialisasi tentang tujuan penelitian kepada pekerja
Ø Melakukan pengamatan pendahuluan
Ø Melakukan desain pengamatan
Ø Melakukan penelitian waktu kerja, dengan mencatat tentang jumlah input dan output
Ø Melakukan analisis waktu kerja
Ø Menentukan waktu pokok
Beberapa keistimewaan kayu jati diantaranya kayu jati memiliki kombinasi sifat –sifat kayu yang ideal, seperti kekuatan, keawetan, dan keindahan. Kandungan zat ekstraktif (tectoquinon) yang menyebabkan tahan rayap. Adanya lingkaran tahun yang jelas menyebabkan memiliki penampang yang indah pada sisi transversalnya.peredaan warna yang jelas antara masa pertumbuhan dan masa dormansi,memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan hutan jati tumbuh di tengah-tengah penduduk padat dan miskin.
Hutan jati memiliki satatus yang khusus, hutan ini dikelola oleh perum perhutani. Perusahaan ini dulu nya emiliki 5 buah, 2 di Jawa dan 3 di luar jawa. Selanjutnya hutan jati diluar jawa di kelola oleh INHUTANI, sedangkan yang berada si jawa di kelola oleh PERHUTANI. Perum perhutani yang berada di jawa memiliki tiga unit diantaranya unit 1 di jawa tengah, unit 2 di jawa timur, unit 3 di jawa barat dan banten
Berdasarkan system silvikulturnya, pemanenan hutan jati menggunakan system tebang pilih permudaan buatan.dilihat dari derajat mekanisasinya, system pemanenan yang diterapkan terdiri dari system manual dan system semi mekanis. Sembilan tahapan pemanenan hutan jati yakni :
1. Persiapan pemanenan
2. Klem dan penandaan pohon
3. Teresan
4. Perencanaan jalan sarad
5. Penebangan
6. Pembagian batang
7. Penyaradan
8. Pemuatan
9. Pengangkutan
Tahap persiapan meliputi pembagian blok tebang, penentuan luas, dan jumlah blok tebang. Tujuan pembagian blok tebang adalah untuk memudahkan pengawasan pemanenan hutan. Setelah perencanaan pemanenan ini maka selanjutnya pengukuran diameter yang dimasukkan ke dalam daftar hasil pengukuran diameter yang disebut klemstaat. Hasil pengukuran dituliskan di dua tempat yakni pada ketinggian sekitar 1,3 (dbh) dan di bagian bawah pohon (banir). Tahap ke tiga yakni teresan yaitu, penoresan melingkar pohon sampai pada kambium. Tujuan adanya teresan adalah untuk mempermudah pekerjaan penebangan, penyaradan dan pengangkutan, dan menjaga kualitas kayu yang akan di tebang. Teresan dilakukan dua tahun sebelum penebanganpohon.ketentuan teresan yang benar adalah takik teres setinggi –tingginya 25 cm dari permukaan tanah dan kedalaman sayatan harus memotong kambium. Sisi negative teresan adalah bahwa dengan teresan kayu cenderung mudah retah/retak waktu tumbang dan selama teresan lahan tidak produktif. Untuk meningkatkan produktivitas lahan teresan maka dibangun system tumpang sari, oleh masyarakat menanam padi gogo.
Peralatan pemanenan
Patokan penentuan panjang gergaji tangan untuk penebangan hutan jati adalah :
1. Diameter pohon < 100 cm, maka panjang gergaji= 100 cm + diameter
2. Diameter pohon > 100 cm, maka panjang gargaji minimal dua kali diameter pohon.
Perlengkapan utama penebangan jati lainnaya adalah kapak, yang biasaa digunakan membuat takik rebah, pengeprasan banir dan memangkas cabang. Berat kepala kapak yang digunakan dapat dikelompokkan ke dalam tiga ukuran, yaitu :
1. Berat, jika berat mata kapak :> 1400 gram
2. Sedang, jika berat mata kapak 1200 gr – 1400 gr
3. Ringan, jika berat mata kapak <1200 gr
Sedangkan alat bantu yang biasa digunakan adalah baji, baji digunakan untuk membantu memastikan arah rebah pohon, dan mencegah gergaji agar tidak terjepit pada waktu pemotongan pohon.
Pengamanan kayu jati dapat dilakukan dengan tiga macam cara yaitu :
1. Pengamanan administrasi : pengamanan secara preventif dengan melihat dan mengukur kecukupan administrasi tebangan jati yang dipersyaratkan.
2. Pengamanan teknis : pengamanan terhadap aspek pelaksanana penebangan
3. Pengamanan polisioni : pengamanan dengan adanya petugas kehutanan
Pengukuran waktu kerja dan produktivitas
Produktivitas sebagai perbandingan atau rasio antara output dengan input. Dalam ilmu ekonomi, produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output)dan segala pengorbanan(biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut(input). Banyak istilah produktivitas,namun yang paling sesuai untuk produktivitas adalah produktivitas tenaga kerja karena tenaga kerja memerlukan pengorbanan (biaya) terbesar dalam suatu proses produksi barang dan jasa serta perhitungan produktivitas dengan tenaga kerja sebagai input lebih mudah di hitung dari pada perhitungan input lainnya seperti misalnya modal.produktivitas akan meningkat bila :
· Volume produksi bertambah besar tanpa mengubah sumber daya atau berkurang
· Volume tetap namun jumlah sumber daya berkurang
· Volume sumber daya bertambah tapi, volume produksi berlipat ganda
Kussriyanto 1993 mengatakan bahwa mempertinggi tingkat produktivitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan empat hal yakni :
· Menghilangkan praktek kerja tidak produktif
· Menyempurnakan metode kerja
· Menyempurnakan manajemen personalia
· Mengganti tenaga manusia dengan mesin / mekanisasi
Dalam kenyataanya tidak semua aspek dapat dilaksanakan karena peningkatan produktivitas kerja merupakan system yang kompleks, yang juga harus mempertimbangkan aspek sosial.
Factor yang berperan dalam produktivitas kerja pada dasarnya dapat digolongkan menjadi duafaktor :
· Factor tetap (given factors) :factor yang tidak bisa diubah lagi contoh : iklim,
· Factor variable (variable factors) : factor yang dapat diubah, contoh : alat yang digunakan.
Sastrowinoto 1985 beberapa wahana meningkatkan produktivitas diantaranya :
1. Studi kerja yang terdiri atas : telaah metode, pengukuran kerja untuk mengetahui kecepatan kerja, sampel kegiatan,
2. Keselamatan kerja untuk meneliti situasi kerja
3. Kesehatan kerja memeliti kondisi kerja
4. Keamanan lingkungan kerja untuk meneliti dan memperbaiki segenap saran
5. Ergonomi yang merupakan kajian tentang hubungan antara manusia dengan lingkungan kerjanya
Mengingat pentingnya produktivitas tenaga kerja maka ILO 1983, penelitian kerja terdiri dari dua teknik yaitu : penelitian metode dan pengukuran kerja.
Menurut Britis Standard Glossary of term in Work Study, terdapat delapan unsur kerja :
a) Unsur berulang
b) Unsur berkala
c) Unsur tetap
d) Unsur variable
e) Unsur olah tangan
f) Unsur olah mesin
g) Unsur unggul
h) Unsur asing
Pengukuran kerja didefinisikan sebagai teknik penerapan teknik yang direncanakan untuk menetapkan waktu bagi pekerja untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pada tingkat prestasi yang ditetapkan
Teknik yang data digunakan dalam pengukuran kerja :
1. Penelitian waktu
2. Pengambilan sampling kegiatan
3. Taksiran analitik
4. Taksiran perbandingan
Penelitian waktu menurut ILO 1983 adalah teknik pengukuran kerja untuk mencatat jangka waktu dan perbandingan kerja mengenai unsur pekerjaan tertentu yang dilaksanakan dalam keadaan tertentu pula untuk menganalisis keterangan itu hingga diketemukan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan itu pada tingkat prestasitertentu.
Langkah langkah dalam penelitian waktu adalah :
Ø Menentukan pekerjaan yang perlu diteliti
Ø Melakukan sosialisasi tentang tujuan penelitian kepada pekerja
Ø Melakukan pengamatan pendahuluan
Ø Melakukan desain pengamatan
Ø Melakukan penelitian waktu kerja, dengan mencatat tentang jumlah input dan output
Ø Melakukan analisis waktu kerja
Ø Menentukan waktu pokok
0 komentar:
Posting Komentar