Ladang ganja 1,5 hektare tidak terdeteksi
Sungaipenuh, Tribun- petugas Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) mengaku tidak bisa membedakan mana tumbuhan ganja dan mana yang bukan. Ladang ganja yang ditemukan di Desa Renah Pemetik, kecamatan Siulak, kabupaten KErinci, seluas 1.5 hektare tidak bisa didektesi petugas.
Petugas bidang dana evaluasi dan humas balai besar TNKS Syarifha, saat dikonfirmasi mengakui hal tersebut. Ia mengatakan , keberadaan ganja di kawasan TNKS memang sangat sulit dideteksi.
“kemungkinan jika ketemu saat berpatroli, petugas TNKS juga bisa membedakan mana ganja dan mana yang bukan, sehingga keberadaannya sulit di deteksi, “ujar Syarifha, saat di konfirmasi Tribunm Kamis(21/4).
Menurutnya, untuk mendeteksi keberadaan ganja di dalam kawasan TNKS pihaknya bekerjasama dengan pihak kepolisian. “kita akui kelemahan kita. Apalagi luas TNKS tidak berimbang dengan petugas yang menjaganya. Dari Muara Emat sampai ke Renah Pemetik, hanya ada 4 orang petugas yang menjaganya,”jelasnya.
Untuk memastikan keberadaan ganja yang ditemukan di kawasan renah Pemetik,TNKS juga ikut menyertakan anggota mereka ke lokasi, “sampai saat ini petugas kita masih di lapangan, “terang Syarifha.
Sebelumnya lading ganja seluas 1,5 hektare ditemukan warga di kawasan desa Renah Pemetik, kecamatan Siulak kabupaten kerinci, lokasinya di sekitar gunung Kaca masuk dalam kawasan TNKS.
Kapolres KErinci, AKBP Hastho Rahardjo, emlalui kasat narkoba AKP Evi Setianugraha, saat dikomfirmasi mengatakan personel polres KErinci yang terdiri dari satnarkobareskrim, dan jajaran polsek, yang dibantu porsonel brimop sudah diterjunkan ke lokasi lading ganja tersebut.
“Ya, emamng benar ditemukan lahan ganja di desa Renah Pemetik yang luasnya lebih kurang 1,5 hektare. Saat ini tim dari polres Kerinci yang berjumlah 90 orang sudah meluncur ke lokasi tersebut, “ujar Evi, saat dikonfirmasi Tribun via telepon, rabu (20/4).
Menurutnya, penemuan lading ganja tersebut berdasarkan informasi dari masyarakat yang sudah sejak lama mencurigai tanaman ganja tersebut.
“begitu mendapatkan informasi anggota langsung bergerak ke TKP dengan membawa senjata lengkap, sebagi langkah antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.
.
Source : Tribun jambi
0 komentar:
Posting Komentar