Pohon Gmelina umur 6 tahun diameter 25 cm
Nama botani : Gmelina arborea Roxb. Famili Verbenaceae. Nama daerah: Gmelina, Gamalina, Jati Putih, Jati Bodas. Gmelina terdiri dari 33 jenis tersebar dari Pakistan dan India, Srilanka, Asia Tenggara sampai Australia. Ada 12 jenis di Asia Tenggara. Gmelina adalah jenis yang paling dikenal terutama di Asia Tenggara untuk penanaman pohon fast growing.
Jati Putih termasuk tanaman penghasil kayu yang produktif. Tanaman jati putih berasal dari Asia Tenggara, di negara lain dikenal dengan nama Gamari atan Gumadi (India), Gamar (Bangladesh) atau Yemane (Myanmar). Banyak ditanam sebagai tanaman pelindung, sebagian besar dimanfaatkan sebagai tanaman komersil. Sekarang (Januari 2009) tanaman ini banyak ditanam di daerah Kabupaten Bulukumba,Sulawesi Selatan, Indonesia. Para petani tertarik dengan nilai kayu jenis ini. Semua bagian pohon dapat dimanfaatkan untuk dijual, mulai dari batang gelondongan, cabang bahkan ranting. Nilai ekonomis katu ini yang tinggi membuat tanaman ini ditanam dari tepi jalan, di kebun, di halaman dan sebagainya. Pada umur 20 tahun tinggi pohon dapat mencapai 30 m, diameter 30 cm, pada usia tua bisa mencapai 140 cm, bentuk batang silindris, tidak berbanir, tajuk membulat. Kayu teras berwarna abu-abu muda keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Berat jenis Gmelina adalah 0,41 ; kelas kuat III dan keawetan gmelina termasuk kelas awet V.
Kayu Gmelina dipakai untuk berbagai keperluan khususnya untuk bahan kontruksi, pertukangan, packing, furniture, pulp dan venir. Selain itu juga untuk flooring, alat musik, korek api, partikel board dan bahan bodi kendaraan.
Deskripsi buah dan benih
Buah: berdaging, panjang 20-35 mm, kulit mengkilat, mesokarp lunak, agak manis.
Biji:
keras seperti batu, panjang 16-25 mm, permukaan licin, satu ujung
bulat, ujung lain runcing. Terdiri dari 4 ruang, jarang dijumpai 5
ruang. Sedikitnya satu ruang berisi benih, jarang dalam satu buah
terdiri dari dua biji batu. Ukuran benih meningkat menurut ukuran biji,
yaitu panjang 6-9 mm. Berat 1.000 butir biji batu sekitar 400 gr.
Pembungaan dan pembuahan
Pembungaan dan pembuahan
Berbunga
dan berbuah setiap tahun. Di sebaran alami beriklim musim, mulai
berbunga pada musim kemarau ketika pohon menggugurkan daun. Di luar
sebaran alami beriklim musim, periode pembungaan dan pembuahan tidak
jelas, bunga dan buah terlihat kira-kira sepanjang tahun. Buah masak
terjadi 1,5 bulan setelah pembungaan.
Panen buah
Panen buah
Buah
umumnya dikumpulkan di lantai hutan. Buah masak yang jatuh mungkin
masih hijau, kemudian berubah kuning setelah satu minggu. Sekitar dua
minggu, buah menjadi coklat dan setelah tiga minggu menjadi hitam.
Pengumpulan lebih baik dilakukan ketika masih hijau atau kuning. Daya
kecambah benih dari buah coklat atau hitam sangat rendah. Karena tidak
semua buah jatuh dan masak pada saat yang sama, maka buah dikumpulkan
dua kali dalam seminggu selama beberapa bulan pengumpulan. Sebelum
pengumpulan buah, semak dan gulma di lantai hutan dibersihkan. Produksi
buah dipengaruhi umur tegakan, kondisi ekologis dan tegakan. Produksi
benih (biji batu) berkisar 30-170 kg/ha/tahun. 4. Penanganan dan
pemrosesan benih
Pengangkutan
buah ke tempat pemrosesan hendaknya dalam keranjang terbuka atau
jaring, jangan dimasukkan karung plastik. Untuk mencegah fermentasi,
buah segera diangkut ke tempat pembersihan dalam 24 jam, terutama buah
yang telah kuning atau coklat. Hati-hati kerusakan daging buah karena
fermentasi dimulai dari buah yang rusak. Di tempat pemrosesan, buah
hendaknya disortasi dalam kelompok yang segera diproses (kuning dan
coklat) dan kelompok yang memerlukan pemasakan pasca panen (hijau
kekuningan). Pemasakan demikian dilakukan di bawah naungan dengan
menebar buah setebal 10-15 cm hingga berubah kuning. Sortasi ini
berlangsung 1 minggu. Pengupasan daging buah dalam jumlah kecil
dikerjakan secara manual dengan meggosok buah hingga terlepas daging
buahnya kemudian dicuci dengan air. Dalam jumlah besar, menggunakan
mesin pengupas kopi. Perendaman buah 24 jam sebelum pengupasan akan
memudahkan pelepasan daging buah. Setelah pengupasan, buah ditebar di
ayakan kawat kemudian disiram air untuk membersihkan lendir dan daging
buah. Sisa daging buah biasanya masih menempel biji setelah pengupasan,
sehingga pembersihan lanjutan yaitu secara manual dengan menggosok biji
dengan pasir bercampur air atau secara mekanis (juga dengan pasir)
menggunakan pengaduk semen. Tahap akhir, biji dicuci dan dijemur (2-3
hari).
Penyimpanan
Benih
kering kadar 5-8% yang disimpan dalam suhu 4-5 °C dapat bertahan
beberapa tahun tanpa ada penurunan daya kecambah. Karena penjemuran
sulit menurunkan kadar air di bawah 10%, maka benih hendaknya di oven
(35-50 °C) untuk penyimpanan jangka panjang. Jika benih akan ditabur
dalam periode satu tahun setelah proses penjemuran, maka penyimpanan
dalam wadah kedap udara sudah memadai. Untuk menghindari tikus sebaiknya
disimpan dalam wadah logam.
Dormansi dan perlakuan pendahuluan
Benih
tidak mengalami dormansi dan tidak memerlukan perlakuan pendahuluan.
Sebelum ditabur sebaiknya benih direndam dalam air dingin selama 24 - 48
jam.
Penaburan dan perkecambahan
Benih
ditabur pada bedeng tanah atau pasir yang ditutup lapisan tipis tanah
atau pasir. Kecambah gmelina termasuk epigeal (kotiledon terangkat dari
permukaan tanah). Tergantung kondisi awal benih berkecambah, kulit keras
akan tertinggal atau terangkat dan benih sisanya masih mungkin
berkecambah. Benih umumnya cepat berkecambah dalam jumlah banyak.
Perkecambahan sering lebih 100%, karena dari satu biji tumbuh lebih satu
kecambah. Suhu optimal perkecambahan 30 - 31 °C. Suhu rendah menurunkan
perkecambahan. Bedeng kecambah diletakkan di bawah matahari, naungan
sebagian atau penuh menurunkan daya kecambah. Kecambah selanjutnya
disapih di kantong plastik. Bibit siap tanam setelah berumur 5 - 6 bulan
Syarat tumbuh
- Dataran rendah-tinggi (0-1000mdpl)
- curah hujan 1000mm/thn
- jumlah bulan kering max 6-7 bulan/thn
- tempat tumbuh optimal pada ketinggihan 0-800mdpl, curah hujan 1778-2286mm dengan musim kering 2-4 bulan
- suhu min 21-28 derajat celcius, max 24-35 derajat celcius
- pada tanah subur berdrainase baik
- tidak cocok pada tanah pasir,gambut dengan pasang surut,tanah kedap dan olah yang sangat tipis
Gmelina dapat tumbuh baik di daerah dengan musim kemarau yang basah maupun kering, yaitu pada tipe curah hujan A sampai D. Jenis ini tumbuh pada tanah yang agak liat dan kurus dengan ketinggian sampai 1000 mdpl.
Permudaan dilakukan secara buatan dengan bibit yang berasal dari penyemaian biji. Jarak tanam 2.5m x 2.5m. Pada umur umur 3-4 tahun bisa berbunga dan berbuah 2-3 bulan dapat berbuah sepanjang tahun. Jumlah biji per kg adalah 2.500. Tes kemampuan tumbuh adalah 65% - 80%. Penyimpanan biji bisa tahan sampai dengan 3 tahun.
Tamanan Gmelina umur 1 tahun (untuk peneduh depan rumah)
Hama di lapangan ada kumbang Xylotrupes gideon, Calopepla leayana. Cendawan madu (Armillaria melea Quel.) pembusuk akar, jamur Ceratocystis fimbriata, Ganoderma colossum Gnomonia.
Cara membuat bibit Gmelina:
- Pilih benih yang unggul dan baik kualitasnya, tidak busuk dan bila dipecah bijinya maka 3 kandung lembaga masih hijau.
- Buat bedeng tabur berisi pasir hitam yang sudah diayak dan dicuci bersih. Bagian atasnya beri penutup dari sarlon/waringnet atau sobekan karung bekas pupuk untuk menjaga kelembaban.
- Buat bedeng sapih berisi polybag dengan media pasir dan pupuk kandang 3 : 1
- Hamparkan benih diatas plesteran semen atau keramik dan jemur dalam terik matahari selama 3 hari
- Rendam dalam bak berisi air dingin selama 1 malam
- Tabur benih yang sudah direndam diatas media bedeng tabur yang sudah disiapkan
- Tutup dengan pasir hitam kembali sampai benih tidak terlihat
- Siram dengan sprayer atau dengan percikan air secukupnya selama 7 hari
- Benih akan tumbuh menjadi kecambah siap sapih ke polybag.
- Siram air secukupnya sampai umur 3 bulan
- Bibit Gmelina siap ditanam di lahan penanaman.
0 komentar:
Posting Komentar