Hardening Bibit Jabon
Membuat bibit Jabon bisa dibilang gampang-gampang susah, susahnya pada saat penyemaian benih menjadi semai (proses pengecambahan). Proses pengecambahan merupakan proses yang paling sulit karena bibit semai hasil pengecambahan persentasenya sangat kecil. Jumlah 1 gram benih Jabon kira-kira 1.000 biji sedangkan yang jadi bibit hanya 100 sampai 500 bibit sehingga persentase hanya 10%-50% saja. Untuk orang yang belum berpengalaman persentase jadi bibit bahkan jauh lebih kecil lagi.
Pada waktu semai Jabon dipindah dari bedeng tabur ke bedeng semai (ke media polybag) dan bibit telah setinggi 5-10 cm merupakan proses pembesaran yang sangat cepat. Dalam waktu 1 bulan kemudian bibit akan tumbuh menjadi setinggi 30-40 cm.
Kendala yang dihadapi akibat percepatan pertumbuhan bibit tersebut yaitu apabila bibit tidak segera ditanam maka bibit di persemaian akan menjadi sangat rapat dan dapat mengakibatkan:
- Banyak bibit yang tertutup oleh bibit lain sehingga akan kerdil
- Akar cepat menembus polybag ke tanah
- Batang akan menjadi lemas dan lembek karena batang banyak mengadung air
- Saat dipindah ke lahan penanaman bibit rawan patah
- Setelah ditanam di lahan penanaman bibit akan layu, mengering dan mati.
Untuk mengatisipasi hal tersebut maka diperlukan proses penguatan batang bibit Jabon (hardening). sehingga akan dihasilkan bibit yang kuat, tahan kering dan tidak mudah patah. Proses penguatan tersebut tidaklah sulit, yang dilakukan hanyalah melakukan pemotongan akar yang keluar dari polybag dan memotong sebagian besar daun sehingga hanya tersisa tunas dipucuk bibit saja.
Proses hardening bibit Jabon
Manfaat dari hasil penguatan bibit Jabon yaitu:
- Batang bibit menjadi keras dan kaku
- Batang tidak mudah patah
- Melatih bibit untuk dapat bertahan disaat lahan kering
- Dapat dianggap sebagai penjarangan di persemaian sehingga bibit menjadi tidak rapat.Source : link
0 komentar:
Posting Komentar